Selasa, 16 Oktober 2012

Masjid Al-Aqsha Dan Nasibnya.


Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur'an, 17:1).

Seorang pakar dan peneliti masalah permukiman Al-Quds, Ala Raimawi mengkhawatirkan akibat penggalian Israel yang terus menerus terhadap Masjid Al-Aqsha Mubarak. Dalam wawancaranya dengan harian Palestine Raimawi menyebutkan, pemerintah Israel masih melanjutkan penggalian illegal mereka dalam proyek yahudisasi dan permukiman di Al-Quds. Penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha akan mengakibatkan rubuhnya masjid tersebut dalam beberapa bulan ke depan. Mengingat semakin kritisnya fondasi yang menopang masjid di bawahnya.

Penodaan yang bertambah.
Raimawi mengisyaratkan, hampir setiap hari terjadi longsor dan jalan roboh, terutama di jalan utama yang menuju Al-Aqsha dan Kota Lama. Seperti di wilayah Silwan dan di salah satu jalan protocolnya. Sejumlah pohon yang berada di dalam areal Al-Aqsha sudah pada doyong. Retakan-retakan yang menganga di sekitar Al-Quds, akibat penggalian terowongan di bawahnya.
Dengan terowongan-terowongan itu, Israel bermaksud membuat jaringan yang panjang dan lebar sebagai basis kota David yang mereka rencanakan. Pada saatnya nanti organisasi Israel akan mendeklarasikan kota tersebut. Raimawi menyebutkan, lebih dari 25 yayasan Israel telah membuat rencana besar dan telah memobilisasi dana yang tak sedikit untuk merealisasikan mimpinya. Rencana ini akan meningkatkan tekanan kepada para pejabat Israel di Kota Lama dan Masjid Al-Aqsha untuk merealisasikan mimpinya. Oleh karena itu, bangsa Arab dan Palestina sebentar lagi akan menyaksikan keruntuhan terbesar Masjid dan diperkirakan akan terjadi pada musim dingin ini. Sebagai bukti, penggalian Israel sudah dilakukan di sejumlah wilayah purbakala Al-Quds, sementara mereka tidak memperbolehkan siapapun merenovasinya serta menghalangi bangsa Palestina untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Hakikat Penggalian.
Raimawi menegaskan, banyak sekali cerita tentang penggalian dan pembangunan kota terowongan yang telah mengoyak kota suci ini. Kami berupaya semaksimal mungkin menggambarkannya dari empat sudut berbeda dari Masjid Al-Aqsha. Diantara semua terowongan yang ada di Al-Aqsha, yang paling berbahaya adalah yang terletak di sebelah selatam masjid. Dimana sejumlah ormas Israel berupaya untuk membangun kota David. Suatu kota yang terbentang dari Ain Silwan hingga pagar Al-Aqsha bagian utara. Diperkirakan tahun ini merupakan tahun pemancangan di empat sudut situs terbaru dari penggalian bagian selatan masjid. Sementara tiga sudut lain masih terus berlanjut, agar semuanya menjadi tujuh wilayah galian dalam satu arah saja.

Adapun bagian barat dari Al-Aqsha yang merupakan wilayah utama dari kota Yahudi sedang dibangun di bawah masjid. Dinataranya tempat kunjungan, jalan yang menghubungkan ke bagian selatan kota di Silwan serta bagian utaranya. Disana juga terdapat sebagian besar gerbang menuju Al-quds. Sebagian lembaga Zionis menyebutkan, bahwa jumlah situs galian mencapai 13 titik. Di wilayah inilah sedang dibangun koridor dasar untuk bisa sampai kepada Qubbah Sakhra.

Data ini mengungkap tentang bahaya yang besar yang bisa saja menimbulkan longsor setiap saat. Sementara itu, wilayah utara, ada sejumlah terowongan tepat di bagian barat daya Masjid Al-Aqsha, terutama sekolah Umar ibnu Khottob. Saat ini, galian Zionis sudah sangat terbuka. Tapi, apa yang tidak terlihat lebih besar dari apa yang terlihat selama ini.





Tujuan di lapangan.
Raimawi berpendapat, tujuan ormas Zionis melakukan hal ini adalah untuk menghabisi tanda-tanda bangunan selain yahudi di Al-Quds. Hasil ini bertolak dari sejauh mana kegiatan mereka di lapangan. Buktinya ada sekitar 25 galian lebih di bawah masjid dan daerah distrik Kota Lama. Sebagai akibat dari penghancuran 200 rumah warga Palestina, ditambah perampasan terhadap 200 rumah lainya untuk kepentingan Israel. Mereka telah memberikan surat peringatan penghancuran terhadap 1600 rumah.

Tindakan politik Zionis ini dibangun diatas penodaan secara langsung terhadap benda-benda bersejarah di Al-Quds. Seperti yang terjadi pada Batu peninggalan raja bani Umayah yang sudah di hilangkan dari Al-Aqsha. Juga penodaan terhadap kuburan bersejarah milik kaum muslimin dan pembangunan taman-taman, tempat rekreasi di atasnya. Ditambah pencurian secara besar-besaran terhadap peninggalan bersejarah bangsa Arab, terutama wilayah dimana terdapat sisa-sisa peradaban Arab Kan’an (nenek moyang bangsa Arab).

Perlindungan Amerika.
Semua tindakan Zionis ini berjalan seiring dengan pandangan politik Amerika. Tampaknya ada gerakan menuju pergiliran kekuasaan terhadap kota suci ini antara bangsa Yahudi, Arab dan Kristiani. Dalam arti bahwa kekuasaan utama ada di tangan Israel dengan menambahkan otoritas mereka terhadap kota tersebut, secara undang-undang dengan perlindungan dunia internasional atas perampokan besar-besaran terhadap sejarah bangsa Arab di Al-Quds. Raimawi menambahkan, inilah yang menjadikan kita melihat dengan kepala sendiri robohnya al-Quds sebagai akibat dari penggalian dan sebagai akibat rontoknya sejarah dan pemberian legalitas bagi pencuri Al-Quds untuk berdaulat di sana.  

Dalam pada itu, Raimawi mengkritik keras sikap jumud bangsa Arab terhadap masalah Al-Aqsha ini, berupa konspirasi yang hampir final mencapai targetnya. Tampaknya kerja nyata dan gerakan merupakan udang-undang tak tertulis dari alam yang telah hilang dari ummat ini. Sebaliknya telah menjadi logika khas musuh-mush kita. Namun kali ini, tentunya kita harus kaluar dari sikap membisu kepada kerja nyata. Dari dokumentasi dan kajian atas kejahatan mereka, kepada kerja nyata dalam menghadapinya yang dapat melindungi Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.

Sebagai usulan, harus ada upaya untuk menggabungkan semua kekuatan, baik dari pemerintahan, rakyat dan pihak-pihak terkait dengan pimpinan OKI untuk mendesak dunia internasional dan lembaga ataupun badan yang selama ini mendukung Israel. Disamping deklarasi secepatnya untuk memulai langkah nyata dalam membongkar kejahatan Zionis serta memperkarakanya ke mahkamah internasional. Sepeti juga menjadikan Al-Quds sebagai ibu kota budaya bagi semua Negara yang tergabung dalam OKI. Selain itu, diperlukan secepatnya pemahaman yang merata dan nyata tentang pentingnya dukungan dan rekonntruksi kota Al-Quds sebagai bagian dari upaya menyelamatkanya.
Sebagai rekomendasi diusulkan kepada bangsa Palestina untuk menyatukan sikap dan langkah mereka dalam masalah Al-Quds. Seperti membuat program bersama untuk mengembalikan semangat pembelaan sebagai acuan utama dan akan tetap menjadi sentral kerja kita. Terutama kita mengingatkan gerakan Hamas dan Fatah dalam hal ini. Jika tidak maka kita akan menyaksikan, Al-Quds tanpa masjid dan ummat islam tanpa kemuliaan dan sejarah yang dicuri mereka, tanpa ada pergerakan dan pembelaan. (asy)


Masjid Kubah Emas dan Masjid Al Aqsha

Foto udara wilayah Al Quds atau Haram al Syarif, Yerusalem, Palestina. Terlihat posisi Kubah Emas (Qubah ash Shakhra) yang berdekatan dengan Masjid Al Aqsha.
Gambar di samping adalah foto udara wilayah Haram Al Syarif yang dibatasi oleh tembok tinggi dengan latar belakang wilayah Kota Tua Yerusalem. Masjid Kubah Emas terlihat mencolok di tengah wilayah tersebut. Ada satu lagi bangunan berkubah yang berada pada sisi kanan bawah. Itulah bangunan Masjid Al Aqsha.

Sebagai sebuah masjid, Khalifah Umarlah yang pertama kali membangunnya dalam bentuk bangunan kecil. Khalifah Al Malik yang juga membangun Kubah Emas kemudian memugar dan memperluasnya. Setelah beberapa kali pembanguan kembali dan pemugaran karena hancur oleh gempa, bangunan yang sekarang ada merupakan peninggalan Masjid dari masa kekhalifahan Fatimiyah sekitar awal abad ke 10.
Hari ini, wilayah Kota Tua Yerusalem telah berada di bawah kekuasaan Israel. Namun, wilayah Haram Al Syarif dengan Kubah Emas dan Masjid Al Aqsha-nya tetap berada dalam pengelolaan Kementrian Waqaf Yordania. Secara umum, hanya orang islam saja yang diperkenankan memasuki wilayah ini. Pada tahun 2007, sempat terjadi protes besar-besaran di dunia islam karena pemerintah Israel melakukan penggalian di bagian luar tembok yang berbatasan langsung dengan Masjidil Aqsha.

Nabi Sulaiman A.S Dan Rahsia Yang Tertanam Di Bawah Masjidil Al-Aqsa.

Berbalik kepada sejarah silam kisah Nabi Sulaiman AS atau Raja Sulaiman yang bertanggungjawab membina apa yang dikenali sebagai Kuil Sulaiman". Nabi Sulaiman As berbeza dari Nabi-nabi yang lain kerana baginda di beri Allah SWT boleh menguasai umat manusia, dan bangsa jin.

Nabi Sulaiman ditugaskan dengan menyebarkan ayat-ayat Allah SWT iaitu: keyakinan dan ibadah dalam hanya SATU tuhan sahaja. Perkara ini menjadi perhatian Nabi Sulaiman dimana terdapat kaum-kaumnya yang kuat mengamalkan ilmu sihir dan okultisme (ilmu ghaib). Baginda memerintahkan pengawalnya untuk pergi ke seluruh negeri dan merampas setiap buku, naskah, kitab-kitab yang tertulis segala ilmu sihir dimana amalan sesat ini diajar untuk berhubung dengan pemanggil roh. Amalan ini berkaitan berkaitan dengan jin dan setan.

Dalam Islam kita tahu bahawa ilmu sihir adalah haram. Al-Quran mengatakan kepada kita bahawa Jin dan Manusia tidak boleh berhubung kait walaupun hidup di dimensi yang sama dengan manusia, tetapi tidak boleh berkomunikasi antara satu sama lain. Jin tidak dapat dilihat, mereka boleh melihat kita, tapi kita tidak dapat melihat mereka. Tidak wujudnya seperti Jin "baik" atau membantu, kerana setiap jin yang bercakap dan berinteraksi dengan manusia secara langsung dilarang oleh Allah SWT.

Jadi arahan Nabi Sulaiman AS supaya mereka membawa kesemua buku, kitab yang berkaitan dengan ilmu sihir kepadanya, dan kemudian baginda kuburkan semua buku, kitab dan apa jua yang berkaitan dengan amalan ini dimana baginda fikirkan paling selamat iaitu tidak akan ada sesiapa yang boleh mendapatkan atau mencurinya.

Baginda menanamkan buku-buku ajaran sihir itu di bawah tapak kuil tersebut. Baginda melantik beberapa orang kesatria yang di kenali sebagai "Knights of the temple of Solomon" (Knight Templar) untuk menjaga kuil Sulaiman itu siang dan malam.


Kesatria melakukan tugasan yang diberikan pada awalnya. Selepas Nabi Sulaiman a.s wafat, The Knights menemui apa yang terdapat di bawak kuil itu. Mereka menyedari akan kepentingan perkara ini, rahsia amalan sihir berada di hujung jari mereka. Mereka mencuri dan mula berlatih. Mereka pindahkan kitab-kitab dan mula berlatih dan mengamalkan. Mereka benar-benar jauh dari agama Nabi Musa dan Allah SWT. Dan tenggelam di bawah kuasa dan pengaruh Iblis. Kerana ritual yang mereka jalankan, mereka dengan segera menjadi orang yang berpengaruh dan terkaya di negara itu. 

Ahli okultisme menegaskan bahawa Syaitan memberi penghargaan kepada pengikutnya dengan kekayaan duniawi. Mereka boleh membuat apa sahaja seperti memberi dan menerima rasuah, maksiat, kerosakan di bumi, dan banyak lagi yang menyimpang dari ajaran sebenar di dalam Islam. Mereka juga percaya bahawa Syaitan meyakinkan mereka, melalui para imam dan pendeta tinggi, bahawa 'kuasa' itu adalah Allah yang nyata.

Selama berabad-abad, naskah itu diseludup ke Eropah, dan Kesatria Templar menggelarkan mereka sebagai "Free Mason". Dengan kekuatan yang terkumpul, mereka pantas menyebarkan pengetahuan ini di seluruh dunia melalui kumpulan-kumpulan rahsia.

Semua ini dilakukan dengan satu tujuan iaitu mengikut kehendak tuhan Syaitan dan sebagai langkah untuk menyambut kedatangan Dajjal bermata satu yang mewakili syaitan di bumi. Simbol mereka adalah piramid dan di atasnya terdapat "all seeing eye" yang bermata satu. Perlu diketahui bahawa orang Mesir kuno juga mempunyai tuhan yang bermata satu dikenali sebagai Mata Ra dan Mata Osiris. Ingat bahawa ilmu hitam adalah diajar dari orang-orang kafir dari Mesir kuno.

Tuhan Ra

Tuhan Osiris (gambar duduk)

Jadi jika freemason sudah mendapat hak dan kekayaan di dunia dan "harta rahsia" ini. Mengapa semua tertumpu untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa?

Sebenarnya mereka sedang mempersiapkan kedatangan tuhan mereka yaitu "Dajjal".



وَقُلْجَاءالْحَقُّوَزَهَقَالْبَاطِلُإِنَّالْبَاطِلَكَانَزَهُوقًا

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap”. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Surah Al-Isra’(17) Ayat 81)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook