Kamis, 13 Desember 2012

Masuk Angin dan Solusinya

Penyebab Masuk Angin dan Cara Alami Mengatasinya. Apa penyebab kita gampang masuk angin? Atau faktor-faktor apa saja sih sehingga tubuh kita mudah terserang masuk angin duduk? Berikut kami akan menguraikan beberapa kebiasaan penyebab masuk angin serta cara mengobati / mengatasinya secara alami.

Gejala masuk angin seperti perut kembung, mual dan muntah, meriang / demam, sakit kepala, sering mengantuk, berkeringat dingin dan bersin-bersin sering disepelekan. Padahal, kondisi ini bisa memburuk dan mengundang datangnya penyakit. Yang kurang disadari, gaya hidup kita selama ini kerap memicu terjadinya masuk angin. Ubahlah agar tubuh lebih sehat dan lebih giat beraktivitas.

Biasanya faktor penyebab masuk angin adalah kurang tidur, sering terlambat makan, dan udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di ruangan AC, bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya. 

Penyebab lainnya adalah terlalu banyak tertawa, salah makan, kurang kentut, atau karena terlalu lelah.

Masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas, diikuti mual dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk angin.

Sebenarnya penyebabnya bukan cuaca dingin, bukannya anginlah yang memicu terjadinya masuk angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal.

Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.

Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.

Beberapa literatur kesehatan menyebut, masuk angin penyakitnya orang Indonesia. Di luar negeri tidak ada istilah masuk angin. “Masuk angin bisa jadi karena hipoglikemia (kadar gula darah rendah, di bawah normal-red). Ini dipicu telat makan. Jika telat, gula darahnya drop. Lalu keluar keringat dingin, kurang konsentrasi, sakit kepala. Intinya kurang enak badan. Orang awam memberi pertolongan pertama dengan teh manis hangat.

Rasa manis di dalam teh berasal dari gula. Nah, gula ini yang mengatrol merosotnya kadar gula darah. Lalu, bagaimana dengan kerokan? Kerokan itu metode tradisional. Banyak yang nyaman dengan metode yang satu ini. Prinsip dasar kerokan adalah memasukkan zat ke dalam tubuh lewat pori-pori.

Ketika kerokan, pinggiran logam mata uang menggores permukaan kulit kita. Goresan yang berulang membuat pori-pori melebar. Tindakan ini membuat panas tubuh (demam-red) lebih gampang keluar sehingga suhu tubuh yang semula meninggi berangsur melorot. Ketika kerokan berlangsung, pinggiran uang logam menekan permukaan kulit. Artinya, ada penekanan seperti terjadi pemijatan.

Ini memberi efek pemanjangan pada otot-otot yang memendek karena peradangan. Gerakan ini memberi efek positif. Rasa pegal dan nyeri berangsur sirna seiring dengan tubuh yang diistirahatkan. Yang perlu diperhatikan, orang sering salah kaprah soal masuk angin.

“Orang merasa masuk angin kemudian asal kerokan. Padahal patut dicamkan, gejala penyakit jantung pun menyerupai masuk angin. Nyeri di dada, mual, ingin muntah, dan sakit di dada yang tidak khas. Itu sebabnya, kita beberapa kali mendengar ada orang masuk angin meninggal setelah dikerok.

Jadi patut diingat, masuk angin hanya istilah. Ia bukan penyakit, melainkan gejala. Selain teh manis hangat atau wedang jahe hangat, yang perlu Anda lakukan jika masuk angin bertandang, bertanya kepada penderita, sudah makan belum? “Kalau sudah, kapan terakhir kali dia makan? Ini berhubungan dengan hipoglikemia,” tuturnya. 


Seperti yang kita ketahui, orang yang masuk angin biasanya akan mengalami perut kembung, mual dan nyeri. Ditambah lagi tidak bisa kentut dan bersendawa. Tapi perlu diwaspadai jika nyeri dan sesak itu terasa di dada. Bisa jadi itu adalah angin duduk. Akibatnya bisa fatal, yaitu mati mendadak!

Nah untuk mencegah terjadinya masuk angin, biasakan makan secara teratur. Konsumsi vitamin. Bisa vitamin alami dari makanan maupun suplemen makanan. Bisa juga obat atau jamu pencegah masuk angin. Tujuannya supaya daya tahan tubuh menjadi baik. Kemudian pakailah pakaian tebal atau jaket jika sedang mengendarai sepeda motor atau berada di daerah dengan angin kencang dan dingin.

Kalau sudah terlanjur terkena masuk angin, hindari minum minuman dingin. Konsumsilah wedang jahe atau minuman hangat lainnya. Jika mau minum jamu atau obat masuk angin, perhatikan dosisnya. Jangan sampai berlebihan karena berbahaya. Olesi bagian perut dan pinggang dengan minyak kayu putih. Kerokan juga bisa menjadi alternatif. Tapi hati-hati. Tekanan yang terlalu kencang bisa menyebabkan kulit iritasi.

Ada satu tips lagi nih untuk mengusir masuk angin. Tips ini saya peroleh dari seorang dokter ketika saya terkena masuk angin. Caranya, siapkan air panas kemudian masukkan ke botol air mineral yang besar. Tambahkan air dingin supaya tidak terlalu panas. Lalu tutup rapat. Merebahlah terlentang. Kemudian guling-gulingkan botol berisi air panas tersebut di sekitar perut, setelah beberapa menit dilakukan akan terasa khasiatnya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook