Selasa, 04 Desember 2012

Salah Bantal

Pernah mendengar istilah salah bantal? Rasa kaku di leher yang menyebabkan Anda merasa sakit apabila menggerakkan leher. Walaupun, belum dapat dipastikan gejala tersebut penyebabnya adalah bantal, tetapi memang menggunakan bantal tidak cocok akan menyebabkan tidur tidak nyaman bahkan dapat menyebabkan sakit tulang pada tulang punggung. Kenali bantal dan pilih yang tepat agar Anda dapat tidur nyenyak dan menikmati tidur yang berkualitas, sehat dan nyaman.
Demi kenyamanan tidur, bantal dan guling biasa menjadi benda yang wajib ada dalam kamar tidur. Jenis bantal bermacam-macam, biasanya dibedakan atas bahan pengisi dan bentuknya. Bahan pengisi bantal yang umum ditemui adalah kapuk, busa, dakron, bulu angsa atau lateks. Setiap jenis pengisi bantal memiliki cirinya sendiri dan berpengaruh untuk kesehatan. 
Ketika bangun tidur, ada orang yang pernah mengeluh lehernya tidak bia digerakkan. Kalaupun bias digerakkan hanya menoleh pada sisi tetentu, ke kanan atau ke kiri. Keluhan tersebut kerap diistilahkan dengan leher tengeng atau nyeri leher.

Menurut Dr.Melya Wariyanto,SpAk, salah bantal adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada saat bangun tidur. Biasanya orang yang terkena salah bantal lehernya kaku tidak bisa digerakkan ke kiri atau ke kanan. Penyakit ini disebut tortikolis atau “salah bantal” Tengeng atau tortikolis merupakan posisis dagu yang tidak sejajar dengan tulang dda paling atas dan depan (manubrium sterni). Dagu hanya bisa miring ke kiri atau kanan.

Penyebab tortikolis adalah posisi tidur yang kurang tepat, bantal yang terlalu tinggi, bantal yang kaku, sehingga pundaknya menjadi pegel dan kaku, leher terkilir, tengkuk dan leher terpapar angin dan dingin. Selain itu juga bisa dikarenakan cedera atau terkilir pada otot leher dan tulang rawan sendi dan rheumatism otot leher.

Semua orang bisa mengalami nyeri. Hal ini disebabkan postur tubuh manusia yang berjalan dengan posisi tegak lurus. Posisi kepala di atas ditunjang oleh otot-otot leher dan tulang belakang. Jika otot-otot penyangga kepala tidak cukup kuat dan tidak berada dalam kondisi yang baik, bagian atas dari tulang belakang (spinal) akan mudah tertarik dan menimbulkan nyeri.

Pada orang tua, kualitas sendinya sudah mengalami penurunan, biasanya lebih disebabkan oleh osteoarthritis (penyakit tulang karena penuaan).ketika bentuk dari arthritis ini menyerang bagian punggung dan leher, maka akan terasa nyeri yang semakin memberat. Nyeri ini biaanya merambat hingga ke lengan dan tangan yang disertai rasa kesemutan pada jari tangan. Artritis juga dapat memberikan gejala seperti sakit kepala dan rasa aneh saat menggerakkan kepala. Bila sudah terkena salah batal ada baiknya segera diobati, karena hal itu tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu cara pengobatanya adalah dengan pemijatan maupun obat-obatan pengendur otot (muscle relaxan). Bila tidak membaik juga konsultasilah ke dokter.

Berikut tips terhindar salah bantal :
  1. Posisi tidur harus pas dengan tubuh, dan nyaman.
  2. Gunakan bantal jangan terlalu tinggi dan keras.
  3. Bila tidur disofa sambil menonton tv, ada baiknya jangn memaki kipas angin yang langsung menghadap ke tubuh.
  4. Pada saat tidur, sebaiknya tidur tidak satu posisi saja, mesti miring atau terlentang.
  5. Tidur jangan di atas kasur yang terlalu keras
Jenis Bantal yg Tepat : 

Kapuk
Bahan pengisi bantal yang sudah dikenal sejak lama, namun sudah jarang digunakan sekarang. Berasal dari pohon kapuk, bahan pengisi ini berwarna putih dan terasa licin saat dipegang. Kelemahannya adalah kapuk menjadi tempat favorit bagi tungau dan juga mudah dihinggapi debu, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Salah satu untuk mengurangi dampak ini, bantal harus sering dijemur. Bagi penderita asma, kapuk dapat menjadi salah satu pemicu asma, sehingga tidak cocok untuk mereka.

Busa
Bahan pengisi bantal ini seperti spon dan merupakan bahan sintetis digunakan dikenal sebagai pengisi bantal setelah kapuk. Salah satu kelemahannya adalah terasa panas saat digunakan.

Memory Foam
Dibuat dari bahan sejenis busa yang bernama Polyurethane. Bantal dengan bahan pengisi memory foam membutuhkan waktu beberapa lama untuk kembali ke bentuk semula. Material ini menyerap keringat sehingga nyaman saat digunakan.

Dakron
Dakron terbuat dari serat plastik dengan ukuran yang sangat halus. Ketika digunakan sebagai pengisi bantal, dakron diisi dengan 2 cara yaitu dengan cara dilipat atau dengan digumpal. Bantal yang diisi dengan dakron yang dilipat, permukaan bantal akan terasa halus saat diraba, inilah bantal dengan isi dakron yang berkualitas baik. Sedangkan, apabila diisi dengan cara digumpal, permukaannya tidak rata sehingga kualitasnya kurang baik. Semakin berat bantal dakron akan lebih baik karena lama kelamaan bantal dakron akan kempis.

Bulu Angsa
Kerajaan di benua Eropa sudah menggunakan bulu angsa sebagai bahan pengisi bantal sejak zaman dahulu. Kelemahan dari bulu angsa adalah sering menjadi tempat tinggal tungau dan debu sehingga tidak cocok bagi Anda yang menderita alergi. Kelebihannya adalah kelembutannya. Semakin banyak bulu halus dari angsa yang digunakan, maka akan semakin baik kualitasnya. Sebaliknya, jika bulu angsa bagian luar yang lebih banyak digunakan, bantal menjadi kurang baik karena terasa kasar. Bantal bulu angsa dijual dengan harga yang cukup mahal.

Lateks
Lateks terbuat dari getah karet. Ada 2 jenis lateks, yaitu lateks natural yang lebih dari 80% terbuat dari getah karet dan lateks sintetis yang lebih dari 80% terbuat dari bahan sintetis. Permukaan bantal lateks lebih keras dari bantal dakron dan rata. Bantal lateks cocok untuk orang yang bermasalah dengan tulang leher dan tulang belakang. Lateks juga bebas dari tungau sehingga cocok untuk yang biasa menderita alergi.

Rasanya tidur menjadi tidak nyaman jika tidak menggunakan bantal. Selain untuk kenyamanan, penting untuk memilih bantal yang sehat. Karena salah memilih bantal, bisa menyebabkan pegal-pegal sehingga bukannya merasa segar setelah bangun tidur, sebaliknya leher terasa sakit. Ya, bantal dapat menjadi teman setia saat tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook