Rabu, 25 Juli 2012

Gosok Gigi

ayah_alif
Kegiatan menggosok gigi adalah kegiatan yang saya sukai biasanya saya melakukan aktifitas menggosok gigi dimulai pada waktu pagi hari ketika mandi pagi setelah menggosok gigi di pagi hari apabila masih terasa aroma bau mulut yang tidak sedap biasanya kegiatan menggosok gigi saya lakukan kembali di siang hari atau ketika saya selesai makan bila berada di rumah. sebenarnya saya mempunyai sifat yang malas dalam menggosok gigi tapi hal tersebut harus saya lakukan demi kebaikan diri saya sendiri karena akan malu juga bertemu dengan orang lain ketika berbicara berhadapan dengan aroma dari diri kita mengeluarkan aroma bau mulut yang tidak sedap, jadi sebelum aroma bau mulut dari diri saya merugikan atau mengganggu orang lain maka langkah yang saya tempuh adalah menggosok gigi sampai aroma gigi terasa menyegarkan.
Sebenarnya ada rasa penasaran dalam diri saya mengenai dari manfaat menggosok gigi selama ini yang saya tau kegiatan menggosok gigi hanya untuk menghilangkan bau mulut tetapi saya sendiri sebagai penulis belum mengetahui secara pasti apa manfaat menggosok gigi dari segi kesehatan. akhirnya saya mendapatkan informasi dari mesin pencari dari internet yang bernama google.com hasilnya terdapat penjelasan yang memuaskan diri saya seperti :

Manfaat menyikat gigi setelah makan pagi
Gigi memiliki peranan sangat penting, selain berfungsi mempermudah pengunyahan makanan, gigi juga berpengaruh terhadap keindahan seseorang. Gigi yang tidak terawatt membuat gigi kotor dan dapat mengurangi keindahan penampilan seseorang.
Kebiasaan menyikat gigi ,terutama setelah makan pagi, sepertinya belum jadi budaya yang menyenangkan bagi sebagian besar masyarakat kita. Penyebabnya bisa jadi karena malas atau belum terbiasa dengan rutinitas tersebut. Padahal banyak manfaat yang diperoleh dengan menyikat gigi setelah makan pagi, diantaranya :

•    Mencegah gigi berlubang .
Jika malam hari sudah menyikat gigi dan pagi harinya setelah makan pagi kita menyikat gigi kembali, maka resiko terjadinya penumpukan plak dalam rongga mulut kita secara otomatis akan berkurang sehingga akan mencegah resiko terjadinya gigi berlubang

•    Menyegarkan nafas,
Nafas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya kotoran di dalam rongga mulut,walau ada faktor lain penyebab bau mulut. Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan pagi, nafas kita akan terasa lebih segar sebelum pergi beraktifitas

•    Menjadi lebih pede alias percaya diri.
Memulai aktifitas kerja dengan nafas  yang segar dan gigi yang bersih , akan menambah percaya diri kita, terutama apabila pekerjaan kita berhubungan dengan jasa (dokter, dokter gigi, marketing, guru dll). Kita bisa bebas tersenyum, bicara dan tertawa dengan klain kita tanpa ada rasa takut ada kotoran menempel pada gigi saat tersenyum atau bau nafas yang tidak sedap

•    Membiasakan makan pagi di rumah.
Ini penting sekali terutama untuk anak kita yang sudah sekolah. Membiasakan diri kita dan anak – anak untuk makan pagi di rumah yang lebih terjamin kebersihannya dan sikat gigi setelah makan pagi, otomatis akan membiasakan untuk tidak jajan di luar terutama di pagi hari dan ini akan menghemat uang jajan kita dan anak kita

•    Aktifitas lebih semangat dan focus, bayangkan apabila tubuh kita sudah diisi bahan bakar dengan makan pagi dan gigi kita sudah  bersih, nafas kita yang segar, percaya diri kita menjadi lebih tinggi maka kita lebih semangat untuk pergi berkatifitas dan bisa focus apa yang akan kita kerjakan di tempat kerja.
Itulah beberapa manfaat dari  menyikat gigi setelah makan pagi, itu sebabnya mangapa dokter gigi sangat menganjurkan menyikat gigi setelah makan pagi, selain  dianjurkan juga sebelum tidur.

Tidak menggosok gigi dengan benar dapat menyebabkan masalah jantung yang fatal, menurut para ilmuwan. Banyaknya bakteri di mulut dapat menyebabkan pembekuan darah sehingga memicu kondisi aneh endokarditis infektif yang mengancam jiwa.
Para peneliti telah memaparkan bagaimana bakteri streptokokus Gordonii dapat memasuki aliran darah melalui gusi berdarah, pada konferensi Masyarakat General Microbiology. Dalam darah, bakteri tersebut dapat memicu pembekuan darah. Tersembunyi di dalam gumpalan-gumpalan beku, bakteri tersebut terlindung dari sistem kekebalan tubuh dan antibiotik.
Jika gumpalan-gumpalan beku itu tumbuh berada pada katup jantung, hal ini dapat menyebabkan endokarditis infektif – dan ketika katup terinfeksi dapat menyebabkan kerusakan serius dan fatal. Para ilmuwan dari Bristol University dan Royal College of Surgeons di Dublin berharap akan dikembangkannya obat baru untuk mencegah pembekuan darah dan endokarditis infektif.
Sebuah studi 2010 menemukan kebersihan mulut yang buruk erat kaitannya dengan peningkatan risiko kondisi jantung lain seperti serangan jantung maupun stroke. Profesor Damien Walmsley, dari British Dental Association, mengatakan: "Temuan ini berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang hubungan antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya menggosok gigi secara teratur.” 
Manfaat menggosok gigi sebelum tidur
Kebiasaan mengosok gigi sebelum tidur saat untuk Indonesia masih kurang, orang umumnya hanya menggosok gigi pada saat ia mandi pagi dan mandi sore. Padahal untuk kesehatan gigi saran yang paling baik adalah sesudah makan pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari.
Himbauan ini tidak semata-mata hanya celoteh belaka, himbauan agar menyikat gigi seudah makan pagi dan sebelum tidur malam, memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan gigi.
Lalu apa sebenarnya manfaat menggosok gigi sebelum tidur? "Bahwa kuman akan semakin berkembang pada malam hari saat kita sedang tidur, dimana mulut tidak melakukan aktivitas".
Lebih lanjut dijelaskan, tidak sedikit dari kita yang sering melupakan pentingnya menyikat gigi sebelum tidur, karena kebanyakan orang berfikir akan menyikat giginya disaat mereka sedang mandi saja ( atau bahasa sehari-harinya “sekalian mandi aja gitu” ).
Tapi memang sebenarnya sikat gigi sebelum tidur itu sangat penting, kuman itu tidak tidur, dan aktivitas kuman dimalam hari biasanya akan meningkat 2 kali lipat dibandingkan pada siang hari, karena Saat tidur di mana mulut kita tidak melakukan aktivitas seperti makan, minum, atau ngobrol, air liur yang memang berfungsi sebagai antiseptik alami dalam mulut kita akan berkurang, makanya kemampuan saliva yang berfungsi untuk menetralisir kuman-kuman dalam mulut juga berkurang.
Dan sebanyak apapun kuman dalam mulut, bila kita sudah menyikat gigi dan kondisi mulut kita bersih dapat dipastikan tidak akan terjadi karies atau peradangan pada gusi yang mengakibatkan terjadinya pembentukan karang gigi karena plak yang tidak dibersihkan.
Tentu kita tidak mau kan gigi kita jadi berlubang dan menimbulkan banyak penyakit dan membuat nafas pun menjadi tidak sedap, yang ada orang-orang disekitar kita akan kabur.
Terdapat beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:

  1. Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi).
  2. Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih.
  3. Cara menyikat harus tepat dan efisien.
  4. Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam)
Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya.
Hasil penyikatan akan lebih baik bila menggunakan disclosing solution atau disclosing tablet sebelum dan sesudah penyikatan gigi. Dengan disclosing solution, lapisan-lapisan yang melekat pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.

Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu :

  • Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.
  • Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.
  • Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.
Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.
Dari sekian cara menggosok gigi, memilih sikat gigi dan menggunakan pasta gigi, yang tersebar banyak di pasaran.


Menggosok gigi dengan jari ternyata banyak manfaatnya


Sebuah tim dari University of Gothenburg, Swedia, menemukan teknik cepat untuk menurunkan risiko terjadinya gigi berongga. Ketua peneliti, Dr. Anna Nordstrom, mengatakan, “Menggosokkan pasta gigi dengan jari Anda meningkatkan perlindungan fluorida hingga 400 persen.”
Para peneliti mengetes efek dari pasta gigi berkadar fluorida tinggi yang bisa diperoleh tanpa resep di Swedia. Mereka meminta 16 relawan untuk menggosok gigi beberapa kali sehari dan juga mengetes teknis menggosok gigi dengan jari.
Menurut Dr. Nordstrom, metode “pijat” (gosok gigi dengan jari) ini terbukti seefektif tiga kali menggosok gigi dengan sikat dalam meningkatkan jumlah fluorida di dalam mulut. “Menggosokkan pasta gigi dengan merupakan cara paling mudah untuk ‘menembakkan’ fluorida selama sehari, misalnya setelah makan siang,” kata dia seperti dikutip Daily Mail. Namun, ia menambahkan, cara ini tidak bisa menggantikan kebiasaan menggosok gigi dengan sikat  gigi berpasta gigi pada pagi dan sore hari. “Ini adalah ekstra, tambahan,” kata Dr. Nordstrom.
Ia menambahkan bahwa orang sebaiknya menghindari membersihkan pasta gigi mereka dengan air setelah menggosok gigi. Fluorida adalah mineral alami yang mencegah kerusakan dengan memperkuat perlindungan enamel yang melapisi gigi. Namun hanya 10 persen air di Inggris yang mengandung fluorida dibandingkan di Amerika yang kandungannya mencapai 60 persen.
Peneliti ini bahkan juga yakin membiarkan fluorida di gigi tanpa dibasuh itu tak berbahaya. Pandangan itu berlawanan dengan keyakinan bahwa fluorida bisa meningkatkan risiko kesehatan, bahkan bisa meningkatkan risiko kanker tulang pada anak-anak lelaki. Namun British Dental Association mengatakan, fluoridasasi adalah cara aman dan efektif untuk mengurangi tambalan dan pencabutan gigi.
Penelitian terbaru ini disampaikan hanya sehari setelah para ilmuwan mengungkapkan bahwa gagal menggosok gigi dengan benar bisa menyebabkan masalah jantung yang fatal. Menurut Brstol University, bakteri yang berkeliaran di mulut bisa menyebabkan penggumpalan darah yang membahayakan jiwa melalui gusi berdarah yang memicuendokarditis.

8 kebiasaan buruk gosok gigi - Gosok gigi adalah salah satu cara untuk merawat gigi kita agar tetap bersih dan sehat. Namun, tahukah anda bahwa  ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang salah dan buruk ketika kita menggosok gigi. Hmm, seperti apakah kebiasaan-kebiasaan buruk itu ? Yuk, daripada penasaran, mari kita simak info berikut ini :
Hati-hati, beberapa kebiasaan dalam menggosok gigi bisa saja merusak gigi Anda alih-alih membersihkannya. Seperti apa saja kebiasaan dalam menggosok gigi yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mulut Anda? Simak rincian yang diberikan You Beauty berikut ini.

1. Tidak cukup lama menggosok gigi
Kebanyakan orang hanya menghabiskan tak lebih dari satu menit untuk menggosok gigi mereka. Padahal kebanyakan dokter gigi menyarankan untuk menggosok gigi Anda dalam waktu dua hingga tiga menit. Lain kali, sikat gigi Anda minimal tiga menit untuk benar-benar menghilangkan bakteri di dalam mulut.

2. Anda tidak melihat apa yang Anda lakukan
Anda harus melihat pada kaca, bagian gigi mana yang sedang Anda sikat, dan seperti apa cara Anda menggosok. Jika Anda hanya menggosok tanpa melihatnya, seringkali Anda akan melewatkan beberapa gigi atau gusi yang masih kotor. Ini bisa menyebabkan plak dan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan mulut.

3. Cara menggosok gigi yang salah
Anda seringkali menggosok gigi dengan menggosoknya dengan menggerakkan sikat ke samping. Itu sangat salah. Ingat, gigi Anda bukan pohon, sehingga jangan gunakan teknik 'menggergaji' untuk membersihkannya. Teknik ini juga bisa merusak enamel gigi. Cara yang benar adalah dari atas ke bawah, dengan sedikit gerakan memutar. Perhatikan setiap gigi yang sedang Anda bersihkan.

4. Menggosok terlalu keras
Anda bisa merusak enamel dengan menggosok gigi terlalu keras. Jika Anda memiliki kebiasaan mengerat gigi, kemungkinan enamel untuk rusak akan semakin besar.

5. Sikat gigi yang salah
Pastikan Anda menggunakan sikat gigi dengan sikat yang lembut. Anda boleh menggunakan sikat gigi listrik yang akan membantu Anda menggosok gigi lebih lama jika Anda bisa menggunakannya dengan benar. Jika sikat gigi Anda sudah mulai terlihat kotor, tercabut, atau bulu sikatnya berubah arah, maka lebih baik Anda segera menggantinya.

6. Pasta gigi yang salah
Pasta gigi yang mengandung baking soda bagus untuk menghilangkan noda, karena mereka bersifat abrasif. Namun baking soda juga bisa merusak enamel. Lebih baik menggunakan pasa gigi pemutih yang tidak merusak gigi Anda.

7. Kegagalan dalam penggunaan dental flos
Dental flos digunakan di antara gigi Anda, tempat yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi. Tempat sempit di antara dua gigi biasanya menjadi sarang bakteri yang bisa merusak enamel. Namun jangan gunakan dental flos dengan cara yang salah. Berhati-hatilah untuk tidak menggerakkannya seperti menggergaji. Berhati-hatilah saat menariknya ke bawah, agar tidak melukai gigi dan gusi.

8. Tidak berkumur setelah gosok gigi
Setelah menggosok gigi, tentu bakteri masih ada dalam mulut Anda. Dengan berkumur Anda memastikan bahwa semua bakteri sudah keluar dari mulut Anda. Anda juga dapat menggunakan cairan pembersih mulut (mouthwash) yang tidak mengandung alkohol. Jika tidak, maka air bersih saja sudah cukup untuk membersihkan mulut Anda.

Air liur (secara ilmiah disebut dengan saliva) mengandung lebih dari seratus milyar (108) bakteri per milimeternya. Dalam air liur juga mengandung lapisan tipis glikoprotein yang menempel pada enamel gigi, dan menjadi medium pertumbuhan bagi milyaran bakteri tersebut.

Di antara milyaran bakteri tersebut, Streptococccus mutans merupakan bakteri yang menyebabkan pembusukan dan menyebabkan lubang pada gigi. Bakteri ini menghasilkan suatu enzim khusus yang dikenal dengan glukosil transferase yang berkerja secara spesifik dalam penguraian sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa (sukrosa merupakan jenis gula yang kita konsumsi sehari-hari). Enzim ini selanjutnya akan merombak glukosa yang telah diuraikan tadi menjadi suatu polisakarida yang disebut dengan dextran. Plak gigi (dental plaque), atau disebut juga dengan karang gigi, merupakan sejumlah besar dextran yang menempel pada enamel gigi dan menjadi media pertumbuhan bagi berbagai jenis bakteri tersebut.

Pembentukan plak gigi ini merupakan langkah awal dalam proses pembusukan gigi. Hasil penguraian sukrosa yang kedua adalah fruktosa. Bakteri Lactobacillus bravis mengubah fruktosa menjadi asam laktat melalui serangkaian reaksi glikolisis dan fermentasi. Terbentuknya asam laktat akan menyebabkan penurunan pH pada permukaan gigi. Suasana asam ini menyebabkan  kalsium dari enamel gigi akan terurai atau rusak.

Secara alamiah kita memproduksi 1 liter air liur setiap hari yang berguna  mengurangi keasaman mulut. Akan tetapi, plak gigi yang terbentuk tidak bisa diuraikan oleh air liur tersebut. Plak gigi ini menahan keberadaan bakteri. Akibatnya asam laktat akan tetap terbentuk dan tetap akan merusak enamel gigi.

Menggosok gigi secara teratur dapat membantu mengurangi pembentukan plak gigi. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung sukrosa juga merupakan langkah pencegahan kerusakan gigi. Kontrol kesehatan gigi secara berkala merupakan salah satu langkah menjaga kesehatan gigi. Agar kita dapat membantu ibu bukan hanya sekedar membersihkan tempat tidur lho... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook