Selasa, 21 Oktober 2014

MIT Sentul

Khusus untuk edisi ini, Ayah Alif ingin berbagi photo kebahagiaan - kegembiraan - tawa canda dan keakraban di MIT Sentul.

 Dengan kehadiran MIT Sentul.. Hidup menjadi lebih berwarna dan bermakna.











 
Ada beberapa diantara Kami, yg sudah tidak bekerja di MIT Sentul lagi. Namun, persahabatan dan silaturahim akan tetap terjaga dengan baik.

Senin, 20 Oktober 2014

Bravo SBY..

Pada kesempatan sebelumnya, Ayah Alif teleh memberikan sedikit informasi tentang BJ Habibie (Presiden RI ke-3). Beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa dan juga salah satu favorit Ayah Alif. Namun pada kesempatan kali ini, Ayah Alif ingin memberikan sedikit informasi tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada Senin, 20 Oktober 2014, jabatan Preside Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan berakhir dan akan digantikan Joko Widodo (Jokowi). Berbagai prestasi SBY harus diakui, dan kekurangannya perlu dibenahi kepemimpinan selanjutnya. Pada kesempatan kali ini, Ayah Alif ingin memberikan beberapa hal positif (prestasi), yg telah terjadi disaat Pemerintahan SBY.

Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono GCB AC (lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 65 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.

Yudhoyono yang dipanggil "Sus" oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan "SBY",melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999, dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.

Pendidikan

  • Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
  • American Language Course, Lackland, Texas Amerika Serikat, 1976
  • Airbone and Ranger Course, Fort Benning, Amerika Serikat, 1976
  • Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, Amerika Serikat, 1982-1983
  • On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, Amerika Serikat, 1983
  • Jungle Warfare School, Panama, 1983
  • Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984
  • Kursus Komando Batalyon, 1985
  • Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
  • Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat
  • Master of Art (M.A.) dari Management Webster University, Missouri, Amerika Serikat
  • Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), 2004

Karier politik

Tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Umum MPR 1998 yang dilaksanakan pada 9 Maret 1998 dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998. Pada 29 Oktober 1999, ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di pemerintahan pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Pada tanggal 26 Oktober 1999, ia dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid. Dengan keluarnya Maklumat Presiden pada 28 Mei 2001 pukul 12.00 WIB, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, dan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat yang dihadapi pimpinan pemerintahan. Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana yang ada dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1959.

Belum genap satu tahun menjabat Menko Polsoskam atau lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR. Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perhubungan yang ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya. Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004. Berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2002 menguatkan namanya untuk mencapai puncak karier politik. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004.
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004, ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 % suara. Pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya sebagai presiden berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.

Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang diadakan di Bali tanggal 30 Maret 2013, Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum.

Penghargaan

  • Tri Sakti Wiratama (prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual), 1973
  • Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
  • Satya Lencana Seroja, 1976
  • Honor Graduate IOAC, Amerika Serikat, 1983
  • Satya Lencana Dwija Sista, 1985
  • Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
  • Dosen Terbaik Seskoad, 1989
  • Satya Lencana Santi Dharma, 1996
  • Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
  • Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
  • Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
  • Wing Penerbang TNI-AU, 1998
  • Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
  • Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
  • Bintang Dharma, 1999
  • Bintang Maha Putera Utama, 1999
  • Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
  • Bintang Asia (Star of Asia) oleh BusinessWeek, 2005
  • Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama oleh Sultan Brunei, 2006
  • Doktor Honoris Causa oleh Universitas Keio, 2006
  • Darjah Utama Seri Mahkota oleh Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin, 2008
  • 100 tokoh Berpengaruh Dunia 2009 kategori Pemimpin & Revolusioner Majalah TIME, 2009
  • Knight Grand Cross in the Order of the Bath oleh Ratu Elizabeth II, 2012
Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah dicalonkan untuk menjadi penerima Penghargaan Perdamaian Nobel 2006 bersama dengan Gerakan Aceh Merdeka dan Martti Ahtisaari atas inisiatif mereka untuk perdamaian di Aceh. Selain itu, Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima gelar Doktor Honoris Causa sebanyak 7 kali, yaitu:
  1. Doktor Honoris Causa Bidang Hukum dari Universitas Webster, Inggris. (2005)
  2. Doktor Honoris Causa Bidang Politik dari Universitas Thammasat, Thailand. (2005)
  3. Doktor Honoris Causa Bidang Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dari Universitas Andalas, Indonesia. (2006)
  4. Doktor Honoris Causa Bidang Pemerintahan dan Media dari Universitas Keio, Jepang. (2006)
  5. Doktor Honoris Causa Bidang Ekonomi dari Universitas Tsinghua, Republik Rakyat Tiongkok. (2012)
  6. Doktor Honoris Causa Bidang Perdamaian dari Universitas Utara Malaysia. (2012)
  7. Doktor Honoris Causa Bidang Kepemimpinan dan Pelayanan Publik dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. (2005)
Adapun Prestasi yg telah diukir oleh SBY adalah :
  1. Kekuatan Ekonomi Nomor 10 Dunia 2014, versi Bank Dunia, dengan indikator  PDB dan daya beli.  Hal ini menunjukkan bahwa progress pembangunan Indonesia secara UMUM, sudah berada di jalur yang benar. Jika Indonesia mau menjadi negara HEBAT pada 2025, atau 2035, atau 2045, maka fondasi dasar yang saat ini sudah ada, harus dipertahankan. Sejumlah program yang benar dilanjutkan, yang kurang diperbaiki. Butuh terobosan-terobosan dari pemerintahan selanjutnya, untuk meningkatkan pembangunan ekonomi kita. 
  2. Masuk dalam G-20 Negara Ekonomi Terkuat Dunia pada 2009. Inilah prestasi besar Indonesia, masuk ke dalam jajaran negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia. Prestasi pada point 1 di atas adalah lanjutan dari prestasi sebelumnya. Ketika masuk dalam G-20, saat itu Indonesia baru berada pada posisi ke-19 terbesar dunia, yang kemudian terus bergerak ke posisi 16, dan terakhir posisi ke-10. Bukan hal mudah mencapai posisi tersebut, di tengah-tengah kondisi krisis ekonomi global pada 2008, yang efeknya masih terasa sampai sekarang. 
  3. Melunasi Utang IMF dan tidak lagi tergantung kepada lembaga tersebut. Anda mungkin sepaham bahwa banyak pihak menganggap IMF sebagai drakula ekonomi. Ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada 1998, IMF-lah yang dianggap sebagai juru selamat dengan memberikan utang. Namun, Indonesia menjadi amat tergantung kepada lembaga itu, dan terkekang padahampir semua sektor ekonomi. Pemerintahan SBY melihat ketergantungan itu sebagai hal negatif dan memutusnya secara tuntas pada 2005 lalu. Indonesia terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Pada periode tahun 2009-2013, secara rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,9 persen.“Ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Eropa dan Jepang pada kurun waktu yang sama,” Sementara di semester pertama tahun 2014 ini, menurut SBY, ekonomi Indonesia mengalami perlambatan menjadi sekitar 5,2 persen. Meski demikian, di antara negara-negara G-20, Indonesia  tetap menempati posisi pertumbuhan tertinggi setelah Cina. Kemampuan Pemerintahan Indonesia untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi sangat penting, mengingat dewasa ini cukup banyak negara-negara emerging ekonomi lainnya yang pertumbuhan ekonominya menurun, bahkan sebagian menurun cukup tajam.
  4. SBY juga membubarkan kelompok negara CGI (Sebelumnya bernama IGGI) yang biasa memberikan utang dengan syarat-syarat yang membebani dan mengekang Indonesia. Selama puluhan tahun CGI/IGGI menekan dan ikut serta mengatur jalannya pemerintahan Indonesia. 
  5. Menurunkan Rasio Utang Luar Negeri… nah yang ini yang sering menjadi perdebatan panjang. Utang Indonesia bertambah! Begitu teriakan nyaringnya. Padahal, justru rasionya berkurang drastis. Dulu, rasio utang kita selalu di atas 50% dari PDB. TIDAK SEHAT. Sama tidak sehatnya dengan negara kaya seperti Amerika dan Jepang, yang rasio utangnya di atas 100%. Kedua negara itu, bahkan “BELAJAR” kepada Indonesia bagaimana menjaga rasio utang berada di bawah 30%.  Saat ini rasio utang kita berada pada kisaran 23%. SEHAT. 
  6. Pendapatan Perkapita Naik, Kelas Menengah Naik. Jumlah pendapatan perkapita orang Indonesia naik signifikan dalam 10 tahun terakhir. Angkanya dari US$1000 pada 2004, menjadi US$3700 pada 2014 ini. Kenaikan itu seiring sejalan dengan naiknya jumlah kelas menengah Indonesia dari 37% menjadi 56%. Berbagai kenaikan itulah yang menyebabkan Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar nomor 10 dunia, karena daya beli orang Indonesia (khususnya kelas menengah) naik berkali-kali lipat. 
  7. Akhiri Konflik di Aceh. Ketika masih berpasangan dengan Yusuf Kalla, pemerintahan SBY berhasil menghentikan konflik di Aceh. Sampai sekarang, selama masa pemerintahan SBY, Aceh aman tenteram. Konflik yang sudah berlangsung selama lebih dari 30 tahun berakhir dengan damai. Rakyat Aceh mengakui betapa pemerintahan SBY menjadi salah satu faktor vital penyebab terjadinya perdamaian itu. 
  8. Pemberantasan Korupsi yang massif. Yuk sedikit beda sudut pandangnya. Ada yang mengatakan, korupsi merajalela. Kenapa disebut merajalela, karena makin banyak yang tertangkap. Dulu…. jarang sekali yang tertangkap, padahal korupsi sudah sejak lama merajalela. Justru sekaranglah, pada era SBY-lah, pemberantasan korupsi yang merajalela. Menteri ditangkap, dipenjara. Ketua partai penguasa, ditangkap dan dipenjara. Gubernur dan walikota/bupati juga ditangkap dan dipenjara karena korupsi. Tidak pandang bulu. Bahkan sampai akhir pemerintahannya, SBY terus mendukung KPK menangkapi pejabat korup (terakhir menteria agama Surydharma Ali yang ditangkap.) Pemberantasan korupsi di Indonesia mendapatkan apresiasi dari negara lain, dan mereka belajar dari KPK. 
  9. Pemberantasan terorisme yang efektif. Coba hitung berapa kali aksi teror besar terjadi selama pemerintahan SBY? Sudah jarang kan! Bahkan dalam 5 tahun terakhir, tak ada aksi teror besar terjadi. Kita sudah lebih aman jalan-jalan ke tempat umum dari ancaman teror. Padahal pada 2002-2004, kita berkali-kali diteror bom. Pemerintahan SBY melalui POLRI menerapkan strategi yang tepat dalam memberantas terorisme. Yang juga mendapatkan apresiasi dari negara lain. Terbukti banyak negara yang belajar ke sini.
  10. Reschedul Kontrak Karya Tambah. Ini menjadi salah satu PR pemerintahan Indonesia pada setiap periode. Kontrak karya menyangkut sumber daya alam Indonesia. Pemerintah SBY menerapkan kebijakan khusus terkait kontrak karya, yang lebih menguntungkan buat Indonesia. Tidak radikal seperti harapan aktivis, tapi lebih baik dibanding pemerintahan sebelumnya. Yang paling rame dibicarakan terkait masalah ini adalah larangan ekspor bahan mentah mineral, yang membuat banyak negara dan perusahaan asing kebakaran jenggot.
  11. Indonesia juga telah berhasil mencetak sejumlah prestasi ekonomi. Anggaran pembangunan kini mencapai Rp1.842,5 triliun, tertinggi dalam sejarah Indonesia. Sementara cadangan devisa Indonesia saat ini telah mencapai 110,5 miliar dollar Amerika, setelah sebelumnya pernah mencapai 124,6 miliar dolar Amerika yang juga tertinggi dalam sejarah.Adapun volume perdagangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir mencapai sekitar 400 miliar dollar Amerika, tertinggi dalam sejarah. Nilai investasi baik dari luar negeri maupun dalam negeri dalam 10 tahun terakhir mencapai Rp2.296,6 triliun, juga tertinggi dalam sejarah. Sementara itu, dalam waktu 9 tahun, pendapatan per kapita rakyat Indonesia meningkat hampir tiga setengah kali lipat dari sekitar Rp10,5 juta tahun 2004 menjadi sekitar Rp36,6 juta pada tahun 2013.“Kita juga patut bersyukur karena faktanya, di tengah gejolak dan krisis ekonomi global yang sering terjadi, tidak banyak bangsa di dunia yang bisa melakukan hal ini,”
Biarkan Sejarah dan Waktu, yg akan mencatat dengan tinta emas, akan keberhasilan SBY selam 10 Tahun menjabat sebagai Presiden RI. Terima Kasih, Pak SBY. Anda telah berjuang dan bekerja keras, demi Bangda dan Negara. Semoga prestasi2 tersebut, dijaga dan ditingkatkan oleh Pemerintahan Jokowi JK.

Lampion.


Tema dan artikel kali ini sedikit menyimpang, akan tetapi tetap berguna/bermanfaat. Artikel ini dibuat, hanya untuk persiapan Ayah Alif untuk acara gathering (24 - 25 Okt 14) di Pulau Harapan.

Sejarah Lampion
 
Sejak runtuhnya Orde baru dan memasuki era reformasi di Indonesia, semua suku bangsa dan keturunan darimana pun di Indonesia bisa menjadi masyarakat Indonesia yang seutuhnya dengan hak serta kewajiban yang sama. Demikian halnya dengan masyarakat keturunan Tionghoa yang kini tidak lagi terkucilkan dan bisa melaksanakan kegiatan kebudayaannya dengan terbuka. Apalagi sejak Gus Dur - KH Abdurrahman Wahid - Presiden RI ke-4 meresmikan Imlek sebagai salah satu libur perayaan Nasional.
Ada beberapa ciri dari Masyarakat Tionghoa yang sangat khas dan unik yaitu salah satunya Lampion yang dihiasi dirumah-rumah keturunan China saat perayaan Imlek ataupun Restoran makanan China atau Klenteng. Sedikit terbersit dalam pikiran saya apakah ada arti Lampion sebenarnya? Memang dalam film ataupun secara fungsi lampion digunakan sebagai alat penerangan, khususnya penerangan dibagian depan rumah yang gelap maupun saat bepergian dibawa dengan tangan.

Dalam penelusuran saya hingga saat ini, belum ada literature pasti tentang siapa yang menemukan lampion atau dalam bahasa Inggrisnya Chinese Lantern / Lentera Berwarna, namun dalam kebudayaannya dituliskan bahwa budaya Lampion sudah dikenal sejak jaman Dynasty Han, tepatnya jaman Dynasty Han Barat (206SM - 220M) sekitar 2000thn yang lalu dan selalu digunakan pada setiap acara gembira. Setiap tahunnya pada jaman itu, setiap orang China memasang lentera berwarna (Lentera Putih adalah tanda perkabungan/lentera tak berwarna) saat tanggal kelima belas dari bulan pertama untuk menciptakan suasana meriah. Salah satu alasannya adalah pada tanggal ini juga dikenal dengan Cap Go Meh yaitu reuni keluarga besar yang tinggal berjauhan, sehngga lentera berwarna juga dikenal sebagai simbol reuni/pertemuan yang berbahagia.

Lentera China sendiri terbagi atas beberapa type, yaitu:

1. Lentera Kerajaan / Istana
Asal-usul lentera China diperkirakan mengikuti sebuah legenda di jaman Dynasty Qing, era Yongzheng. Seorang pria tua di Provinsi Hebei sangat terampil dalam konstruksi lentera. Orang tua ini membuat beberapa lentera dan menjualnya di pasar di Distrik Gaocheng. Suatu hari, ia kebetulan bertemu hakim distrik yang menyukai lentera buatannya dan hakim ini membeli semuanya sekaligus. Sang hakim memuja hasil karya ini dan ia menganggap mereka sebagai harta. 

Pada tahun yang sama, Kaisar mengumpulkan upeti dan hakim distrik ini mengirimkan banyak barang berharga sekaligus menitipkan beberapa lentera berwarna ini. Diluar dugaan ternyata Kaisar sangat senang dan menerima Lentera ini sebagai upeti dan menghias seluruh Istana dengan lentera ini. Disinilah asal mula dikenalnya lentera Istana yang indah.
 

2. Lentera Kasa / Shadeng / Gauze Lantern dan Lentera Gantung / Swag Lantern.

Lentera kasa adalah lentera yang umum digunakan di China. Menurut legenda lentera digunakan bersama-sama saat Kaisar Langit marah akibat orang desa membunuh angsa kesayangan-Nya.
 






3. Lampion terbang



 










4. Lampion Air


 
Legenda ini dimulai saat banyak sekali binatang buas yang datang menyerbu desa dan membunuh banyak orang dewasa, anak dan bahkan bayi. Sehingga penduduk desa memutuskan untuk menyerang dan membunuh semua binatang tersebut secara bersama-sama. Sialnya dalam perburuhan tersebut seekor Angsa Suci kehilangan nyawanya oleh penduduk desa sehingga membuat Kaisar Langit marah dan memutuskan untuk menghukum seluruh desa dengan mengirimkan badai api. Seorang Dewi Langit yang baik kemudian merasa kasihan kepada penduduk yang tidak bersalah akan ikut menerima hukuman dari Kaisar langit dan memutuskan untuk turun dari langit dan memberitahukan hal tersebut kepada kepala desa dan mengusulkan sebuah rencana untuk menyalakan secara bersama-sama lentera disekeliling rumah serta semua taman dan halaman bersamaan dengan penyalaan petasan dan kembang api pada tanggal 14, 15 serta 16 malam di bulan pertama Imlek, sehingga Kaisar langit melihat bahwa desa tersebut sudah mendapatkan balasan dari apa yang mereka lakukan. Sejak saat itu kemudian ini menjadi festival lantera China didesa tersebut dan merambah keseluruh China hingga hari ini.

Legenda - Legenda Lainnya :
 
1. Legenda Penghormatan Kaisar terhadap Ping Lu
Dong Fang Shuo
Legenda ini tidak secara langsung berhubungan dengan Festival Lantera maupun asal-usul lantera, namun lebih berhubungan dengan kebiasaan yang dilakukan saat diadakannya Festival Lentera yaitu kebiasaan memakan makanan khas Yuan Xiao. Dikisahkan Kaisar Wu dari Dynasty Han memiliki seorang menteri favorite yaitu Dong Fang Shuo yang terkenal baik hati dan humoris. Sesaat setelah menteri akan keluar dari Istana mendapati seorang wanita yang mencoba bunuh diri dengan melompat kedalam Sumur. Setelah sang menteri menyelamatkannya, wanita itu bercerita akan kesedihannya karena terpisah dari keluarganya.

Setelah mangkatnya kaisar Han Liu Bang, Liu Ying yang adalah putra dari Ratu Lu menjadi Kaisar. Namun posisinya yang lemah segera membuat banyak pemberontakan dan ketidaknyamanan di Istana. Ratu Lu kemudian mengambil alih dan atas keputusannya maka keluarga bermarga Liu dikurangi dalam porsi kedudukannya di istana dan memasukkan banyak marga Lu. Setelah Ratu mangkat, marga Lu menjadi takut akan pembalasan dari orang-orang yang tidak puas atas pemerintahan sebelumnya sehingga mereka berkumpul di kediaman Jenderal Lu.

Seorang bernama Liu Xiang melihat situasi ini memutuskan untuk berperang dan mengajak serta veteran Zhou Bo dan Chen Ping sehingga dapat menang dan membunuh Jenderal Lu. Setelah semuanya tenang kemudian para menteri memutuskan untuk mengangkat putera kedua Kaisar Liu Bang, yakni Pangeran liu Heng menjadi penerus. Dalam sejarah beliau dikenal dengan Kaisar Wen dari Dynasty Han.

Kaisar merasa perjuangannya merupakan perjuangan yang sangat sulit untuk mendapatkan kemenangan serta ketenangan didalam negara sehingga memerintahkan untuk kemenangan ini dirayakan sebesar-besarnya dan memunculkan tanda-tanda kebahagian salah satunya dengan Lampion berwarna. Sehingga disini kemudian menjadi asal mula festival lampion.


2. Kisah Dong Fang Shuo (东方朔) dan Yuan Xiao


Suatu hari penasihat Dong Fang Shuo pergi kejalan Chang'an dan mengatur sebuah meja ramalan sebagai sebuah trik penyelesaian masalah wanita tersebut. Namun setiap orang yang diramalnya hari itu mnedapati bahwa mereka akan terkena bencana yang dikirimkan oleh Dewa Api pada tanggal 13 pada bulan pertama. Semua orang kemudian meminta pertolongan dari Dong Fang Shuo apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan mereka. Sehingga Dong Fang Shuo memberikan mereka sebuah gulungan kertas untuk disampaikan kepada Kaisar. Semua masyarakat yang berkumpul kemudian langsung berbondong-bondong ke Istana untuk menyampaikan langsung ke Kaisar tentang bencana tersebut. Setelah sang Kaisar membaca kemudian meminta petunjuk tang yuan in the lantern festival Tang Yuan Dong Fang Shuo bagaimana cara menganggulanginya. Dong fang Shuo kemudian pura-pura terkejut dan mengatakan bahwa Dewa Api sangat menggemari Tang Yuan , dan bukankah sang Kaisar memiliki seorang pelayan bernama Yuan Xiao yang pintar membuatkannya untuk Kaisar? Kaisar menyetujui dan kemudian menyuruh di pelayan membuatkan beberapa Tang Yuan untuk diberikan kepada dewa Api. Saat tanggal 15 kemudian Dong Fang Shuo mengatur pada tanggal tersebut perayaan ramai serta pemasangan kembang api dan petasan sehingga membuat Kaisar berpikir bahwa Dewa Api telah datang. Seluruh kota bergembira terlepas dari bencana, demikian juga banyak orang desa yang datang ke kota termasuk keluarga Yuan Xiao. Ketika mereka melihat lentera Yuan Xiao mereka berteriak dan berlarian kearahnya untuk melepas kangen.


Karena kota Chang'An selamat, sang Kaisar memerintahkan agar setiap orang membuat Tang Yuan setiap tanggal kelima belas dalam bulan pertama lunar untuk dipersembahkan kepada Dewa Api agar semuanya selamat sentosa.


3. Kisah Yuan Shi Kai dan Festival Lentera

Dikatakan bahwa setelah revolusi di tahun 1911, Yuan Shi Kai ingin menjadi kaisar sekali lagi namun takut bila orang-orang menentangnya. Suatu hari ia mendengar orang-orang dijalan berjualan dan berteriak Yuan Xiao,dalam bahasa China Xiao dianggap kepunahan. Sehingga sebelum 1913, Yuan Shikai menurunkan Dekrit yang mengatakan bahwa perayaan festival lentera hanya boleh disebut dengan Tang Yuan dan tidak boleh disebut dengan Yuan Xiao. Namun kebanyakan masyarkat enggan dan tetap menyebut perayaan dengan Yuan Xiao.


4. Kisah Lie Cu Seng si Perampok Budiman

Sejak zaman Dinasti Han hingga Tang, lampion telah disahkan sebagai simbol penyambutan hari raya imlek. Saat dinasti Ming Zhu Yuan Chang (tahun 1368–1644 M), ribuan lampion sengaja dibiarkan mengambang di atas air ketika memproklamirkan ibu kota negara Nanjing.

Namun ada versi lain tentang sejarah lampion yang banyak beredar. Yaitu tentang sejarah lampion (Teng Lo Leng atau Teng Lung) yang dimulai pada zaman dinasti Ming. Pada waktu ada seorang perampok budiman bernama Lie Cu Seng di kota Kaifeng. Dia adalah Robin Hood di zamannya. Karena Lie Cu Seng hanya merampok orang-orang kaya pelit, dan hasil rampokannya dibagikan ke orang miskin.


Namun suatu ketika Lie Cu Seng difitnah, bahwa sebetulnya hasil rampokannya hanya dimakan sendiri. Lie Cu Seng yang menyamar sebagai rakyat jelata membuat cerita tandingan tentang kebaikan Lie Cu Seng, sang perampok dermawan. Dalam penyamarannya Lie Cu Seng juga meminta rakyat untuk memasang lampion di rumahnya. Tujuannya untuk memudahkan Lie Cu Seng membagikan hasil jarahannya kepada rakyat. Hanya rumah yang memasang lampion saja yang akan diberikan bagian.


Dan tentu saja Lie Cu Seng menepati janjinya. Malam hari Lie Cu Seng membagikan hasil jarahannya ke setiap rumah yang memasang lampion. Lama-kelamaan lampion itu digunakan sebagai bentuk penghargaan kepada Lie Cu Seng, sang perampok budiman. Sedang budaya memasang lampion pada akhir tahun baru diartikan sebagai permohonan berkah kepada para dewa.


Motif dan Hiasan Lentera China
 
Sedangkan Motif-motifnya pada lampion antara lainnya adalah motif Figuratif, Lansekap/Taman, Bunga, Burung, Naga, Ikan, Serangga dan kaligrafi. Selain itu juga ada yang lentera bergulir atau bisa dimainkan dengan diputar sehingga seakan-akan bercerita tentang pemandangan. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang berbentuk persegi, bulat serta oval. Namun yang paling terkenal adalah yang berbentuk Oval dengan hiasan Jumbai emas. Sedangkan bahan yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari type-nya sendiri. Ada yang berbahan bambu, kayu, rotan bahkan kawat baja sebagai frame dengan penutupnya adalah sutera dan kertas semi transparan sedangkan dekorasinya menggunakan cat, kaligrafi/tulisan indah, kertas cut our maupun bordir.

Cara membuat Lampion Terbang

Ini merupakan sebuah lampion dari bahan kertas khusus yang dibuat khusus untuk terbang dengan rangka dan juga pada bagian bawah tengah ada sebongkah bahan bakar khusus yang dibuat untuk menerbangkan lampion ini..
Bakar saja bahan bakar pada bagian dalam, lalu pegang dan tunggu sampai lampion benar2 gembung dan sudah bisa terbang…terbangkan pada tanah yang cukup lapang dan angin yg tidak terlalu keras…
Lampion aksesoris pesta ini terbang perlahan menuju langit..
Ukuran hiasan pesta ini : 108cm x 60cm x 40cm dan bisa terbang dengan indahnya di kegelapan malam selama 10-15 menit.


Alat:
1. Pisau kertas/Cutter.
2. Gunting.
3. Tang.

Bahan:

  1. Kertas apa aja bisa digunain, tapi kertas yang lebih ringan, lebih kuat dan lebih mudah terbakar lebih baik.
  2. Lilin mentah.
  3. Kira-kira 10 gram kapas. Lilin mentah sama kapas dipake buat bahan bakar.
  4. Kawat tembaga.
  5. Lem.
  6. Bambu/Lidi.
langkah-langkah:
  • Pakai pisau buat mengikis bambu sampai lebarnya 1cm strip dan 0,1cm strip tebal. Tekuk strip sampe membentuk lingkaran dan perbaiki pake lem. Bambu cukup elastis. Jika tidak melentur, panggang dengan api kecil.
  • Ikat kabel tembaga ke lingkaran bambu, membentuk + atau X.
  • Potong kertas jadi bentuk yang memadai dan lem mereka bersama-sama membentuk kolom, area basal yang sama dengan lingkaran bambu. Potong bulat-bentuk kertas dan tempel di atas. Pasang lingkaran bambu di bagian bawah.
  • Potong strip bambu panjang 10 cm dan menekuknya. Rendam kapas dengan lilin yang dicairkan dan membungkus bilah bambu kecil. Menggantungnya di titik persimpangan dari kabel tembaga.
Untuk menerbangkan:

Pilih tempat yang luas terbuka dan tidak banyak angin kencang. Bareng teman, tahan lampion terbang. Minta temen buat nyalakan bahan bakarnya. Pas kita merasa dorongannya sudah kuat buat ngangkat, lepas. Lampion bakal terbang. Saat lilin mulai habis, lampion perlahan-lahan bakal turun ke tanah.
Ingat:
  • Pastikan tidak ada pohon atau tiang telepon di deket tempat terbang. Pastikan anda punya tempat yang anginnya tidak terlalu kuat. Jangan di tempat angin kencang karena lampion bisa terbakar.
  • Lampion lebih ringan dan lebih besar bisa terbang dengan lebih mudah. Anda juga bisa mengikat benang di lampion agar anda bisa mengontrol tinggi lampion saat terbang.

Hikmah dibalik Musibah

Ketahuilah … Allah Taala akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang mereka emban ketika berjalan dalam agama ini. 

Sikap seperti di atas sangat berbeda dengan orang-orang yang ketika mendapat ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah. Sikap seperti ini malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah. 

Renungkanlah …

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
 »
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

قُلْ لَنْ يُصِيْبَنَا إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَاْليَتَوَكَّلِ اْلمُؤْمِنُوْنَ

“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal”

Bencana adalah juga sebuah teguran dari Allah kepada orang-orang beriman, namun lalai menjalankan perintah-Nya. Peringatan dari allah ini sudah seringkali tampak melalui beberapa peristiwa serupa yang seringkali melanda negeri kita. Namun selalu saja kita belum bisa memperbaiki diri, sikap dan perbuatannya. Padahal beberapa musibah yang terjadi ini adalah akibat dari perbuatan dan ulah kita sendiri sebagai bangsa.

Jika alam di negeri kita rusak, siapakah yg merusaknya? Tentu adalah kita sendiri yang merusaknya. Bukan negara lain, karena takkan ada negeri lain dapat merusak negara kita kecuali kita sendiri yang mengijinkan mereka.
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 41.

ظَهَرَ الفَسَادُ فِيْ الُبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ اَّلذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

“Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan lepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).”

Adapun bagi kita semua, rentetan musibah yang terjadi hendaklah menjadi tadzkirah (pengingat) bahwa bencana memilukan tersebut dapat terjadi ditempat kita jika Allah SWT menghendaki. Seharusnyalah bagi kita untuk selalu berdo’a, bertaqarrub, dan beristighfar semoga Allah SWT selalu menganugerahkan keselamatan dan ampunan bagi kita semua.

Dan jika demikian, maka Allah memberi peringatan kepada kita supaya kembali ke jalan yang benar. Perbuatan manusialah yang selama ini banyak merusak ekosistem dan lingkungan. Manusia yang serakah, selalu mengeksploitasi alam dan banyak menyebabkan kerusakan lingkungan. Peringatan dari Allah yang berupa bencana menunjukkan bahwa Allah masih sayang kepada hamba-hamba-Nya dan menghendaki mereka untuk kembali ke jalan yang diridhoi-Nya.

Karena, kerusakan alam selalu mengakibarkan kerugian bagi warha di sekelilingnya, terutama rakyat kecilnya. Karenanya, siapa yang lebih kuat harus melindungiu yang lemah. Siapa yang berkelonggaran harus menolong yang sedang dalam kesusahan dan siapa yang selamat harus bersedia menolong kepada saudaranya yang terkena musibah.

Mestinya kita takut jika tidak menolong, padahal kita mampu, mestinya kita malu kepad Allah jika tidak membantu saudara-saudara yang sedang kesusahan, apdahal kita sedang banyak memiliki kelonggaran. Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لاَ يَهْتَمْ بِأُمُوْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ                                            

“Tidaklah termasuk golongan kita, mereka yang tidak peduli dengan persoalan-persoalan umat Islam.”

Dengan demikian, maka umat akan persatuan dan kesatuan umat Islam akan semakin kokoh selepas berlalunya bencana, jika kita dapat menyadari bahwa selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yang tampak mengerikan. Bencana merupakan ujiana bagi umat Islam, sudahkah mereka mencadi seperti penggambaran Rasulullah SAW?

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Orang Islam yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan.”

Semoga kita yang sedang mendapat ujian atau musibah merenungkan hadits-hadits di atas. Sungguh ada sesuatu yang tidak kita ketahui di balik musibah tersebut. Maka bersabarlah dan berusahalah ridho dengan taqdir ilahi. Sesungguhnya para Nabi dan orang sholeh dahulu juga telah mendapatkan musibah sebagaimana yang kita peroleh. Lalu kenapa kita harus bersedih, mengeluh dan marah? Bahkan orang sholeh dahulu -sesuai dengan tingkatan keimanan mereka-, mereka malah memperoleh ujian lebih berat. Cobalah kita perhatikan perkataan ulama berikut.

Al Manawi mengatakan, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta (tertutupi). Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.” (Faidhul Qodhir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/518, Asy Syamilah)

Dan diantara hikmah yang bisa kita petik antara lain adalah: Musibah akan mendidik jiwa dan mensucikannya dari dosa dan kemaksiatan, Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat, sebagai parameter kesabaran seorang hamba, dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah dan memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala, Memperkuat harapan (raja’) kepada Allah, Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit. Dengan adanya musibah seseorang akan mengetahui betapa besarnya nikmat keselamatan dan 'afiyah. Pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu akrab dengan kehidupan kita.

Adakah orang yang tidak pernah mendapatkan musibah? Tentu tak ada. Musibah bisa juga diartikan juga sebagai salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah kepada manusia. la adalah sunnatullah yang berlaku atas para hamba-Nya. la bukan berlaku pada orang-orang yang lalai dan jauh dari nilai-nilai agama saja. Namun ia juga menimpa orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertakwa. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seorang hamba di sisi Allah, maka semakin berat ujian dan cobaan yang diberikan Allah I kepadanya. Karena Dia akan menguji keimanan dan ketabahan hamba yang dicintai-Nya.

Sebagai contoh, bangsa kita tercinta yang dirundung dan didera dengan berbagai musibah, mulai dari gelombang tsunami, lumpur lapindo, flu burung, busung lapar, gizi buruk, harga melonjak ditambah seabreg permasalahan nasional yang tak kunjung teratasi, akan tetapi sayangnya sedikit yang bisa mengambil hikmah dari musibah yang sedang kita derita. Ujian yang semestinya mendongkrak kualitas keimanan dan mengantar pada keberkahan temyata sering membawa kepada murka Allah. Tak lain karena orang yang terkena musibah tak mampu bersikap benar saat menghadapinya. Sesungguhnya di balik musibah itu terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semua urusannya kepada Allah I yang telah mentakdirkan itu semua untuk hamba-Nya.

Berikut dibawah ini diantara hikmah yang bisa kita petik ketika kita bisa mengendalikan diri saat dilanda musibah, antara lain adalah:

1. Musibah akan mendidik jiwa dan menyucikannya dari dosa dan kemaksiatan.

Allah Ta'ala berfirman:
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ
 
artinya, “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)

Dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melain-kan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.” (HR. Bukhari).

Dalam hadits lain beliau bersabda: “Cobaan senantiasa akan menimpa seorang mukmin, keluarga, harta dan anaknya hingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” Sebagian ulama salaf berkata, “Kalau bukan karena musibah-musibah yang kita alami di dunia, niscaya kita akan datang di hari kiamat dalam keadaan pailit.”

2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat.

Itu merupakan balasan dari musibah yang diderita oleh seorang hamba sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, ”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” (HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan sanad hasan).

3. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba.

Sebagaimana dituturkan, bahwa seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.

Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Allah.” Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang ridha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya.

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).”

4. Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah.

Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushilat ayat 51 Allah berfirman,

وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى اْلإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَئَا بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَآءٍ عَرِيض
artinya, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.”

Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagiamana dilakukan oleh Nabi Ayyub A.S yang berdoa, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al Anbiyaa :83)

5. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya.

Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada Allah. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqamah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah menjauhkan diri dari kesesatan.

6. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala (penyakit hati).

Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya (Purwadaksi). Akan tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap, dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian, terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya. Maka apakah pantas baginya menyombongkan diri di hadapan Allah dan sesama manusia?

7. Memperkuat harapan (raja’) kepada Allah.

Harapan atau raja’ merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Allah dengan kuat. Apalagi orang yang terkena musibah besar, maka dalam kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Allah semata, sehingga ia mengadu: “Ya Allah tak ada lagi harapan untuk keluar dari bencana ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah raja’ ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang tidak dalam keadaan kritis.

8. Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah bersabda, ”Barang siapa yang dikehen-daki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR al Bukhari). Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat.

9. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.

Meskipun ia tidak lagi dapat melakukannya atau dapat melakukan namun tidak dengan sem-purna. Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Dari Abdullah bin Amr dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, ”Tidak seorangpun yang ditimpa bala pada jasadnya melainkan Allah memerintah-kan kepada para malaikat untuk menjaganya, Allah berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hamba-Ku siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian denganKu.” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya)

10.
Dengan adanya musibah seseorang akan mengetahui betapa besarnya nikmat keselamatan dan 'afiyah.

Jika seseorang selalu dalam keadaan senang dan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba terkena musibah, diharapkan agar ia bisa betapa mahalnya nikmat yang selama ini ia terima dari Allah.

Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang terkena musibah sesungguhnya masih ada orang yang lebih susah darinya, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat musibah yang sedang diterimanya dengan keridhaan dan kesabaran serta berserah diri kepada Allah Dzat yang telah mentakdirkan musibah itu untuknya sebagai ujian atas keimanan dan kesabarannya. Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menukil ucapan ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu: “Tidaklah turun musibah kecuali dengan sebab dosa dan tidaklah musibah diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan bertobat.” (Al-Jawabul Kafi hal. 118).

Oleh karena itulah marilah kita kembali kepada Allah dengan bertaubat dari segala dosa dan khilaf serta menginstropeksi diri kita masing-masing, apakah kita termasuk orang yang terkena musibah sebagai cobaan dan ujian keimanan kita ataukah termasuk mereka- wal'iyadzubillah- yang sedang disiksa dan dimurkai oleh Allah karena kita tidak mau beribadah dan banyak melanggar larangan-larangan-Nya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah, baik dengan hati lisan atau pun anggota badan. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang selalu ridho dengan taqdir-Mu.