Sabtu, 21 Juli 2012

Sejuta Manfaat Berpuasa

“Puasa Ramadhan bagi masyarakat muslim merupakan kesempatan untuk memperbaiki kondisi gaya hidup yang tidak sehat ini,” ujar dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD dari Universitas Indonesia, seperti dilansir Sehat News.
Kenapa begitu? Puasa Ramadhan yang dilaksanakan masyarakat muslim merupakan suatu keadaan yang secara medis dikenal sebagai Prolonged Intermittent Fasting. Puasa adalah pengaturan makan dimana biasanya kita makan 3 kali menjadi 2 kali dengan jarak antara 2 makan sekitar 14 jam yaitu tidak mengonsumsi makan dan minum mulai dari sahur sampai berbuka.
Dengan pengaturan makan ini akan terjadi pengurangan asupan makan atau asupan kalori. Dengan mengurangi asupan makan terjadi penurunan asupan kalori, asupan lemak juga berkurang. Asupan lemak yang berkurang akan juga mengurangi asupan kolesterol.
Jika seseorang berpuasa dengan baik, menurut Ari mestinya parameter laboratorium akan membaik. Kolesterol total, trigliserida akan menurun, begitu pula kolesterol jahat (LDL) juga akan menurun. Kadar asam urat juga menurun.
Begitu pula bagi orang yang memang sudah menderita gula darah tinggi. Mestinya gula darahnya juga terkontrol.
Berbagai penelitian pada penduduk yang berpuasa melaporkan penurunan kadar LDL dan meningkatnya kadar HDL, hal ini jelas positif untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler
Inilah fakta-fakta ilmiah yang tersebar dalam berbagai buku dan penelitian medis yang menegaskan manfaat dan keuntungan Ibadah puasa:'

1. Ibadah puasa adalah sarana pencegahan dari sejumlah penyakit dan gangguan kesehatan yang timbul akibat kebiasaan makan berlebihan dan berkesinambungan sepanjang tahun tanpa pernah berhenti.

2. Ibadah puasa merupakan sarana terapis untuk beberapa penyakit ganas dan kronis.

3. Ibadah puasa mampu membangkitkan kinerja seluruh proses vital yang berlangsung di dalam tubuh, meningkatkan performanya. Puasa pun meremajakan komponen-komponen sel dasar dan energi yang tersimpan di dalamnya sehingga lebih kuat dan lebih mampu menghadapi hal-hal yang berat atau keadaan damrat di saat tubuh mengalami pasokan makanan yang sedikit atau tidak mendapatkan pasokan selama sekali dalam jangka waktu tertentu.

4. Ibadah puasa menjadi pengontrol dan penekan gejolak sek- sual yang membara, terutama di kalangan ramaja dan anak muda.

5. Ibadah puasa tidak memberatkan atau menyulitkan tubuh. Gejala memberatkan yang dirasakan secara ilusif (termasuk lapar) sebenarnya hanyalah karena menyalahi kebiasaan dan jam makan.

6. Ibadah puasa merangkum dua proses anabolisme dan kata­olisme sekaligus dalam satu waktu, sehingga ia bisa memenuhi pasokan glukosa sebagai satu-satunya bahan bakar untuk sel otak dan sebagai bahan bakar utama seluruh jaringan lainnnya.

Jika mengerti arti pentingnya berpuasa dan menjalaninya dengan baik, puasa dapat membuat kita menjadi sehat. Tetapi kalau kita tidak mengetahui pentingnya puasa, bisa jadi kita lengah bahkan tidak mendapat hikmah sehat berpuasa.

Puasa Ramadan yang dilaksanakan masyarakat Muslim merupakan suatu keadaan yang secara medis dikenal sebagai Prolonged Intermittent Fasting.

Puasa merupakan pengaturan makan di mana biasanya kita makan tiga kali menjadi dua kali dengan jarak antara dua waktu makan sekira 14 jam, yaitu tidak mengonsumsi makanan dan minuman mulai dari sahur sampai dengan berbuka. Dengan pengaturan makan ini akan terjadi pengurangan asupan makan atau asupan kalori.
Sekarang ini, hakikat puasa semakin terkuak sebagai sebuah mukjizat ilmiah dan kebutuhan humanis. Fakta kebe­naran ini akan terus tersingkap lebih banyak lagi seiring de­ngan peningkatan pengetahuan manusia mengenai hukum- hukum penciptaan.

Berikut paparan penjelasan yang terjadi di dalam tubuh sebagai manfaat berpuasa Ramadan pada kesehatan, yang dijelaskan Dr. Ari Fahrial Syam, Praktisi Klinis, RSCM, dalam rilis yang diterima :
Asupan lemak berkurang

Dengan mengurangi asupan makan terjadi penurunan asupan kalori, asupan lemak juga berkurang. Asupan lemak yang berkurang juga akan mengurangi asupan kolesterol.

Kadar kolesterol membaik 

Jika seseorang berpuasa dengan baik mustinya parameter laboratorium akan membaik. Kolesterol total, trigliserida akan menurun, begitu pula kolesterol jahat (LDL) juga akan menurun.

Kadar asam urat dan gula darah juga membaik

Kadar asam urat mustinya juga menurun, begitu pula bagi orang yang memang sudah menderita gula darah tinggi, mustinya gula darahnya juga terkontrol.

Berbagai penelitian pada penduduk yang berpuasa melaporkan penurunan kadar LDL dan meningkatnya kadar HDL, hal ini jelas positif untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler.

“Namun, hal ini tidak terwujud kalau kita menerapkan budaya balas dendam saat berbuka dengan mengonsumsi makan secara berlebih-lebihan,” terang Dr. Ari Fahrial Syam.

Asupan racun dari rokok ke tubuh perokok banyak berkurang

Selama melaksanakan puasa Ramadan bagi seorang perokok bisa mengurangi konsumsi rokok. Selama puasa Ramadan, para perokok bisa berpuasa untuk tidak merokok, karena merokok membatalkan puasa.

“Para perokok dapat menahan diri untuk tidak merokok selama 14 jam. Setelah waktu berbuka sampai sahur lagi, perokok pun harus melakukan aktivitas salaty wajib dan salat tarawih dan perlu tidur, sehingga otomatis mereka pasti akan mengonsumsi rokok,” urai Dr. Ari.

Meminimalisasi risiko stroke, sakit jantung, dan obesitas 

Jika dirangkum, puasa ternyata memiliki banyak manfaat untuk meminimalisasikan berbagai risiko penyakit.

“Akhirnya dengan berpuasa kita bisa mengatur makan, mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak, mengurangi rokok bagi yang merokok, tetap melakukan aktivitas, dan meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan. Rangkaian aktivitas sehat ini akan membuat tubuh kita sehat dan terhindar dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, sakit jantung, dan obesitas,” tutup Ari.
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa Dan Pahala Puasa

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW :

Kam min shoimin laisa lahu min shiyamihi illal ju’u wal ‘athos”. Banyak dari orang-orang yang berpuasa tapi tidak memperoleh hasil dari puasanya melainkan lapar dan dahaga saja

Dalam hadits tersebut dijelasakan banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan haus dan tidak mendapatkan pahala sama sekali selain rasa haus dan lapar saja serta tidak mendapatkan nilai keutamaan dalam puasa ramadhan, tapi puasanya tetap sah walaupun hanya sekedar menggugurkan kewajiban untuk melaksanakan puasa.

Jadi sudah seharusnya dalam melaksanakan puasa kita berusaha menjalankan sebaik-baiknya agar puasa tidak batal dan tetap mendapatka pahala yang besar sehinga mendapat balasan dari puasa yang dijalankan.

Kesimpulan : Jika puasanya batal maka tidak akan mendapatkan pahala puasa sebalikya jika pahala puasa batal (tidak mendapatkan pahala) puasanya tetap sah 

Dibawah ini rincian tentang hal yang membatalkan puasa dan mengurangi pahala puasa


Hal yang mengurangi/membatalkan Pahala Puasa:
  • Berkata Bohong (Berdusta)
  • Membicarakan orang lain atau menggunjing
  • Memberikan kesaksian palsu saat berpuasa
  • Membicarakan hal hal yang keji/kotor (Rafats) seperti berbicara seputar sek, termasuk sumpah serapah atau ucapan kotor yang timbul akibat amarah
  • Laghwu ( uacapan yang tidak beranfaat)
  • Shakhab (ucapan keras) dalam bertikaian
  • Bertengkar termasuk bertikai dan beradu mulut
  • Hasut/dengki melakukan sesuatu hal yang sengaja untuk merugikan orang lain
  • Melihat wanita lalu menimbulkan nafsu birahi
  • Mencium seseorang berbeda jenis bukan muhrim (tidak termasuk dengan istri)
  • Dan sebaganya
Hal Yang tidak Membatalkan pahala puasa
  • Menggosok gigi (asal sisa gosokan tidak ditelan)
  • Menyicip makanan saat memasak tapi jangan ditelan (hati-hati)
  • Menelan ludah
  • Muntah tapi tidak sengaja
  • Mengeluarka sperma tanpa sengaja seperti bermimpi
  • Mengeluarkan darah dari luka yang tidak disengaja, kecuali jika darah yang keluar banyak dan membuat badan terasa lemas dan pusing)
  • Kumur-kumur siang hari (hati-hati)
Hal yang Membatalkan Puasa:

1. Makan Dan Minum Dengan Sengaja
Memasukan makanan atau minuman ke dalam mulut biarpun sedikit saat sedang puasa termasuk benda lain seperti pulpen, kerikil yang sengaja di masukan dalam mulut lalu ditelan saat menjalankan puasa bisa membatalkan puasa

2. Bersenggama siang hari
Melakukan hubungan suami istri saat puasa, mulai dari terbit fajar (setelah sahur) maka bisa membatalkan puasa, kalau Cuma mencium istri tidak menyebabkan puasa batal asal jangan sampa keluar sperma, karena hal itu sama dengan mengeluarkan sperma dengan sengaja

3. Mengeluarkan sperma dengan sengaja (dikocok)
Mengeluarkan sperma (air mani) dengan sengaja bisa membatalkan puasa seperti (mengocok) lalu keluar sperma atau seperti mencium istri yang bisa menyebabkan keluarnya sperma dsb

4. Muntah Disengaja
Keluar muntah yang disengaja juga bisa merusak puasa seperti mulut dicolok sampai mual lalu muntah, atau sebab lain yang disengaja agar muntah kecuali mabuk perjalanan dan tidak sengaja

5. Haid Dan Nifas
Keluarnya darah haid bagi wanita termasuk darah nifas (melahirkan) tidak boleh berpuasa karena puasanya tidak sah dengan kondisi seperti itu

6. Merokok
Merukok juga tidak diperkenankan saat puasa, karena sama dengan memasukan sesuatu dalam mulut bahkan bisa menimbulkan kenikmatan

7. Murtad
Murtad (orang yang keluar dari islam)

8. Memasukan Suntikan (Berupa Makanan)
Dalam hal ini ada banyak pendapat, meskipun suntikan ini tidak dimasukan melalui mulut namun jika suntikan itu berupa makanan yang tujuannya untuk meberikan makanan yang bersifat menyegarkan dan mengenyangkan bisa merusak puasa.

9. Memasukan Air Drai Dubur (lubang Belakang)
Hal yang masuk kedalam perut baik melalui mulut atau dubur tidak diperbolehkan seperti kentut dalam air dengan sengaja bisa menyebabkan air masuk

Demikian hal-hal yang dapat membatalkan puasa dan pahala puasa, hanya saja jika sesuatu hal yang membatalkan puasa dan terjadi tanpa sengaja maka tidak akan membatalkan puasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook