Kamis, 25 Oktober 2012

10 Pulau yg Indah

1. Pulau raja ampat

Pulau raja ampat terletak di papua, persisnya di bagian atas kepala burung paupa. tempat ini sangat indah, sangat bagus untuk diving, perairan pulau raja ampat ini memiliki 80% jenis terumbu karang yang ada di dunia, hal ini sudah pasti pulau raja ampat mempunyai karang terlengkap di dunia. jika anda membaca berbagai majalah tentang tempat selam, pastilah pulau raja ampat tedapat di sepuluh besar tempat diving ter indah di dunia. bahkan, ada beberapa yang mengatakan pulau raja ampat adalah tempat paling indah untuk diving dan kelengkapan flora dan fauna bawah laut.  

Satu lagi bukti bahwa negara kita tercinta adalah surganya dunia. Raja Ampat siapa yang tak kenal nama ini, sebuah kepulauan yang terletak di kabupaten Raja Ampat , propinsi Papua Barat ini menyuguhkan pemandangan bawah laut yang begitu indah yang terkenal sampai ke luar negeri. Obyek wisata yang satu ini sangatlah unik. Nama Raja Ampat sendiri diambil dari empat pulau utamanya.

Di Kepulauan Raja Ampat tersebut sobat akan dimanjakan dengan beraneka ragam spesies ikan laut.Ada juga beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong dan ikan pari manta. Juga ada ikan asli Raja Ampat yaitu Eviota Raja, yaitu sejenis ikan gobbie.

Disana banyak sekali spot-spot menyelam. Bila sobat menyelam di Manta Point yang terletak di Arborek selat Dampier, sobat akan ditemani oleh beberapa ekor ikan Manta Ray yang jinak.Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, sobat akan dikelilingi ribuan ikan termasuk ikan tuna dan giant travelli. Bahkan di beberapa titik sobat bisa menemukan Dugong atau ikan duyung.

Untuk berkunjung ke obyek wisata Raja Ampat ini memang membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. Bila kita menggunakan pesawat dari Jakarta ke Sorong via Manado selama 6 jam perjalanan. Dari Sorong kita bisa memilih salah satu dari dua cara yaitu ikut tur dengan menaiki perahu Pinisi atau tinggal di resort Papua Diving.

Sebenarnya Raja Ampat bukan hanya untuk penyelam saja, disana sobat bisa melihat burung khas papua yaitu burung Cendrawasih, Kakaktua, Nuri dan berbagai jenis anggrek.Untuk menjaga kelestarian kepulauan Raja Ampat ini, ada dua lembaga internasional yang ikut andil yaitu CI ( Conservation International ) dan TNC ( The Nature Conservancy ). Semoga keindahan Kepulauan Raja Ampat dan obyek wisata lain di Indonesia tetap lestari.


2. Pulau cubadak
Kawasan Cubadak pada mulanya adalah bekas kawah dengan luas sekitar 40 km persegi. Pulau ini tidak berpenduduk, kecuali hanya segelintir rumah nelayan sebagai tempat persinggahan saat kemalaman melaut, dan dipenuhi hutan lebat. Sejumlah satwa burung dan binatang liar seperti monyet, rusa, babi hidup di sini. Cubadak merupakan salah satu dari puluhan pulau kecil di lepas pantai Sumatra Barat.
Sebenarnya ada banyak pulau kecil yang berpotensi besar di kawasan ini. Diantaranya Mentawai, Sipagang, Sikuai, Pasumpahan, Sirandah, Penyu, dan lain-lain. Sayangnya baru Cubadak dan Mentawai yang sudah digarap dan dipromosikan dengan baik.
Pulau Cubadak yang namanya telah mendunia dan menjadi ikon Kabupaten Pesisir Selatan ini memiliki luas wilayah 5.749 km persegi dan berada 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Dengan posisi memanjang dari utara ke selatan di bagian barat Sumatra Barat, Pesisir yang memiliki 218 km panjang pantai memang memiliki potensi di bidang pariwisata.
Kawasan Cubadak pada mulanya adalah bekas kawah dengan luas sekitar 40 km persegi. Pulau ini tidak berpenduduk, kecuali hanya segelintir rumah nelayan sebagai tempat persinggahan saat kemalaman melaut, dan dipenuhi hutan lebat. Sejumlah satwa burung dan binatang liar seperti monyet, rusa, babi hidup di sini.

Panjang pantainya lebih 1,5 km dan lahan yang dikuasai pengelola Cubadak adalah sekitar tujuh hektar. Jika Mentawai adalah surga para peselancar, maka Cubadak adalah surga para penyelam karena dasar laut yang mengelilingi pulau ini ditumbuhi terumbu-terumbu karang yang indah dan ikan hias warna-warni.
Di antara wisatawan Eropa lainnya, orang Jerman termasuk yang cukup antusias berkunjung ke pulau yang dijuluki Paradiso Village ini. Semua itu tak lepas dari promosi gencar dari sejumlah media di Jerman tujuh tahun yang lalu. Saat itu, satu tim TV Bavarian datang ke Cubadak untuk menggarap sebuah film dokumenter. Mereka melakukan pengambilan gambar dari berbagai sudut untuk menggambarkan keindahan Cubadak.
Setelah diputar di Jerman, film berdurasi 30 menit itu mendapat sambutan yang luas dan mampu menjadi magnit bagi orang Jerman untuk datang ke Cubadak. Ratusan telepon pun masuk ke stasiun TV tersebut. Mereka umumnya menanyakan bagaimana perjalanan ke Sumatra Barat, Indonesia. Sebab selama ini mereka hanya mengenal Bali atau Lombok.

Selain itu, sejumlah media cetak saat itu juga menulis artikel panjang soal pulau “surga” ini. Majalah wanita Bild de Rau misalnya, memuat tulisan berjudul “Pulau Tersenyap di Dunia” dan koran Munchener Abendpost menulis “Bagaimana Mencapai Pulau Cubadak”.


3. Pulau Bali

Pulau Bali atau yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini sungguh luar biasa pesona keindahannya juga kekayaan budayanya yang masih sangat kental yang melekat pada penduduknya. Tidak heran kalau Pulau Bali sangat terkenal di dunia, dan banyak sekali wisatawan asing yang mengunjunginya. Hingga hampir setiap obyek wisata di Bali selalu dipenuhi oleh wisatawan asing. Banyak juga wisatawan lokal yang sangat tertarik dengan keindahan pulau Bali ini.Keindahan Pulau Bali, yang didukung oleh objek-objek wisata menarik di kawasan pulau ini, mulai dari pemandangan bawah laut, pantai, dataran dan pegunungan di Bali, membuat kawasan wisata ini tidak pernah berhenti untuk dikunjungi. Pulau Bali adalah pulau kecil yang terletak antara pulau Lombok dan Jawa, Bali memiliki juga Pulau -pulau kecil seperti, Nusa Penida, Lembongan, Ceningan, Serangan dan juga Pulau Menjangan.


Sebagai tempat tujuan wisata, kalau anda liburan di Pulau Bali, anda bisa menemukan berbagai macam akomodasi, seperti losmen, bungalow, hotel, villa dan resor, berbagai atraksi wisata, bar dan restaurant, pasar oleh-oleh khas Bali sampai polisi pariwisata untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan selama wisata di Bali.
Keindahan bisa anda nikmati mulai dari objek wisata bawah laut yang ada di Pulau Bali seperti di Nusa Dua, Tanjung Benoa, Amed, Tulamben dan juga Pulau Menjangan, untuk menikmati pemandangan bawah laut ini anda bisa ikut sea walker, diving, snorkeling dan juga odyssey submarine, yang tak kalah menarik adalah keindahan sunset pantai di Bali, seperti kawasan wisata Kuta, Uluwatu maupun Tanah Lot yang sangat eksotis di kala senja atau saat matahari tenggelam.

Pulau Bali juga mempunyai objek wisata pegunungan yang sejuk, nyaman dan masih asri seperti Penelokan, Kintamani dan juga Bedugul, terdapat 4 buah danau yaitu Beratan, Batur, dan danau kembar Buyan dan Tamblingan. Bali juga dikenal dengan pulau seribu pura, karena hampir semua rumah, perkantoran dan tempat usaha di Bali ada Pura, selain pura besar lainnya baik itu di Desa maupun di Banjar.


4. Pulau komodo


Pulau ini menjadi sangat booming sejak diumumkannya 7 finalis yang masuk dalam new 7 wonders of nature. Pulau Komodo bisa masuk dalam 7 finalis tersebut. Kemenangan pulau ini berdasarkan perhitungan suara hingga 11-11-2011. Dan pada hari sabtu (12/11), dalam situs resmi www.new7wonders.com, nama Pulau Komodo tercantum disana pada urutan kelima. Hanya, disebutkan pula bahwa nomer urut dimunculkan berdasarkan abjad, bukan jumlah perolehan suara. Tapi pulau komodo ini masih menjadi pemenang sementara, hingga di umumkannya pemenang new 7 wonders yang sesungguhnya. Kita sebagai bangsa Indonesia, supaya memberi dukungan penuh pada ajang ini.
Pulau Komodo ini terletak di kepulauan Nusa Tenggara. Taman Nasonal Pulau Komodo ini terletak diantara 2 pulau yaitu pulau Sumbawa dan Pulau Flores antara perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Taman Nasional ini terdiri dari 3 pulau utama atau pulau yang sedikit besar yaitu Pulau Komodo, pulau Rica, dan pulau Padar serta beberapa pulau kecil dengan luas daratan 603 km2.
Pada tahun 1910 Belanda menamai pulau ini dengan julukan pulau komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn Van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Pulau ini dikenal sebagai habitat asli komodo. Di pulau ini, hewan komodo berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat 1300 ekor komodo.
Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.

Konon, orang-orang pulau Komodo di Timur Indonesia percaya, kalau dulu Komodo adalah bagian dari nenek moyang mereka . Mereka percaya kalo asal-usul komodo tuh dari manusia. Jadi, dulu banget, ada manusia yang melahirkan anak kembar. Tapi pasangan kembar itu berbeda spesies. Satu manusia, satu komodo. Sayangnya, orangtua mereka kemudian membedakan perlakuan terhadap dua anak kembar itu, alias lebih sayang dan perhatian sama anak yang wujudnya manusia. Akhirnya, karena sedih, sang komodo pergi dari rumah, masuk hutan, dan menetap di sana sampai beranak pinak.

Warga pulau Komodo biasa hidup berdampingan dengan Komodo. Dan kini, sebagai wujud penghargaan mereka kepada komodo, yang notabene masih sodaraan dengan nenek moyang mereka, warga pulau komodo membuat patung-patung komodo mini.

Cerita ini diberikan oleh wakil kepala kampung Komodo dan itu menjelaskan asal orang dan naga Komodo.

Di Pulau Komodo puluhan abad yang silam, ada sekelompok manusia primitif. Mereka tinggal di kampung Marawangkan dan ada kepala adat yang bernama Umpu Najo. Kalau ada wanita di desa itu yang mau melahirkan, Umpu Najo membelah perutnya jadi bayi itu bisa diambil. Ibu tersebut mati tetapi anaknya hidup.

Umpu Najo mempunyai seorang putra yang akan menikah dengan putri yang bernama Epa. Sembilan bulan setelah acara perkawinan sudah dilangsungkan, Epa siap untuk dibelah. Acara pembelahkan perut itu dilangsungkan dengan sejuta duka dan luka di hati putra kepala adat. Dia pertahankan nasib malang karena itu tradisi kampung Marawangkan dan dia menyaksikan pembelahan perut istrinya. Epa meninggal dan ada dua putra.

Putra kembar ini adalah Ora (naga) dengan manusia. Nanti, ayah baru itu melupakan tragedi rumah tangganya dan menikah lagi dengan gadis dari kampungnya. Setahun berlalu dan istri putra Umpu Najo menjadi hamil, dan ayah itu tidak memberi kasih pada anaknya. Mereka merasa frustrasi atas sikap orang tuanya dan akhirnya, Ora memilih tinggal di hutan sementara kembarnya masih tinggal di kampung Marawangkan. Setiap kali Ora masuk kampung, dia mencuri ayam.

Perut Ibu tiri Ora akan dibelah sesudah beberapa hari. Sehari sebelum upacara itu dimulai, ayah Ora berlari jauh dari kampungnya karena dia tidak bisa menyaksikan tragedi kedua yang menyakitkan hatinya. Pada saat itu, Umpo Najo kedatangan tamu asing. Tamu asing ini adalah pengembara dari Sumba yang kehabisan bekal di perjalanan. Mereka pergi ke rumah Umpu Najo dan dia bertanya kepada tamunya, “Anda berasal dari mana?”

Seorang Sumba menjawab, “Aku dan kawan-kawanku berasal dari Sumba, negeri di seberang lautan di selatan pulau ini, dan kami kehabisan bekal. Kami melihat asap di puncak ini dan memikirkan pasti ada perkampungan, kapal kami berlabuh di pantai.” Ia bertanya, “Mengapa ada banyak orang yang menangis di rumah Umpu?”

Umpu menjawab, “Karena perut menantu saya akan dibelah.”

“Mengapa?” tanya orang Sumba.

“Karena itu kebiasaan kami disini. Kalau ada wanita yang hendak melahirkan, perutnya akan dibelah. Ibu mati, anaknya hidup.”

Orang Sumba bertanya lagi, “Apakah tradisi ini bisa diubah?”

“Apa maksudmu?” tanya Umpo.

“Maksud saya, kami punya ibu yang akan menolong menantu Umpu. Saya yakin dia selamat dan Anda tidak perlu melakukan acara pembelahan perut lagi.”

“Jikalau kamu bisa mengubah tradisi kami, saya akan memberi sebagain pulau ini kepadamu,” kata Umpo pada tamunya.

“Baiklah,” jawab orang Sumba.

Sebagian penduduk kampung itu pergi ke pantai Loh Wau dan kembali dengan dukun wanita dari Sumba. Dukun itu menolong menantu kepala desa dan akhirnya, ada dua kembar lain, satu putri cantik dan yang satu naga Komodo yang bernama Sabae.

Kembar itu diletakan di atas dulang dan ibunya yang selamat, beristirahat diatas palfum. Sehari sesudah acara itu, ayahnya kembali dengan air mata dan melihat anaknya yang diletakkan diatas dulang. Tiba-tiba, tetes air dari atas taja mengenai dan dia bertanya pada Umpu Najo, “Apa air itu, Bapak? Ada nangka di atas taja?”

“Tidak, nak, di atas taja adalah istrimu, dengan penuh rasa bahagia.”

Mereka menangis karena dukun penolong itu merubah tradisi desa Marawngkan dan manusia disana bisa berkembang. Mereka pindah ke tempat lain di Pulau Komodo dan orang Sumba dan Marawangkan menjadi saudara.

Hingga saat ini, orang kampung Komodo percaya bahwa mereka kembar naga Komodo. Kedua tangannya mempunyai lima jari dan ada satu jantan Komodo untuk setiap 3.4 betina. Pada jaman kuno, kalau orang kampung membelah wanitanya, perbandingan ini mungkin sama.

Dengan darah yang sama, orang dan naga Komodo tinggal bersama-sama dengan tenang sejak jaman kuno. Ketika orang kampung boleh memburu, naga menontonnya dan makan daging yang diberi kepadanya. Ada orang kampung yang mengatakan bahwa pada suatu hari, dia membuang kotoran diatas gunung. Dia melihat ke langit dan tiba-tiba, ada naga didepannya. Naga itu bisa menggigitnya tetapi dia pergi begitu saja.

Mereka tidak pernah membunuh naga Komodo dan menyatakan naga itu belum pernah membunuh mereka walaupun ada anak sekolah yang digigit. Mereka mengejutkan naga itu dan dibebaskan dengan segera.

Orang kampung juga bilang bahwa laporan tentang wisatawan yang dimakan oleh naga di Pulau Komodo tidak meyakinkan. Menurutnya, wisatawan itu mungkin hilang dan meninggal karena pembukaan. Ada versi lain:

‘Pada tahun 1973, wisatawan Swiss yang tua dan pemandunya berjalan di Pulau Komodo. Orang Swiss itu terjatuh dan melukai kakinya di batu. Pemandunya turun gunung dengan cepat untuk mengambil pertolongan tetapi ketika dia dan regu penolongnya kembali, mereka hanya bisa menemukan tas dan genangan darah.’

Ataukah wisatawan itu dimakan oleh naga Komodo atau tidak, selama banyak tahun, ada hubungan karib antara naga dan orang kampung tetapi sekarang, hubungan itu terancam.

Semula, tempat yang paling dikunjungi di Pulau Komodo adalah pusat pemberian makanan, sekarang ditutup. Wisatawan bisa masuk daerah yang dikanding untuk perlindungan dari naga Komodo. Mereka membeli rusa mati dari orang setempat dan itu ditaruh di lubang. Kemudian, naga Komodo memakan sementara pariwisatawan memotret pemandangan itu.

Ketika Pulau Komodo menjadi bagian Warisan Alam Dunia, naga Komodo harus dilindungi dari campur tangan manusia. Pusat pemberian makanan itu ditutup dan naga Komodo lapar mulai masuk kampung dan memakan kambing dan ayam. Sementara saya mewawancarai wakil kepala desa, ada teriakan dari keluar rumahnya karena naga Komodo masuk kampung itu dan membunuh kambing.

Walaupun situasi sekarang memelihara kelakuan alam naga Komodo, keselamatan masyarakat di kampung, binatangnya, dan hubungun antara masyarakat dan naga Komodo terancam.

5. Kepulauan Karimun Jawa


Salah satu wisata yang terkenal di indonesia adalah karimun jawa, itu adalah kepulauan yang terletak di laut jawa dan berada sekitar 80km dari jepara. Keadaan disana benar-benar seperti paradise (surga) kata bule-bule yang pernah kesana. Jadi jika bro ingin melakukan wisata menikmati surga dunia, Pulau karimun jawa adalah pilihan yang sangat tepat.


Keindahannya tidak kalah dengan pulau bali atau kepulauan seribu. Jika kamu ingin berkunjung ke Pulau karimun dapat di lakukan dengan menyebrang menggunakan kapal Feri KMP Muria dari pelabuhan Kartini – Jepara dengan ongkos tiket seharga RP. 30rb. Cukup murahkan bro!!
Disana sudah terdapat hotel untuk menginap dan berbagai tempat untuk makan. Jadi dari sisi fasilitas wisata sudah lebih dari cukup,
Mungkin bagi kamu yang bertanya-tanya seolah langit itu penuh tawa, Seperti apa sih rupa dari karimun jawa …. Nggak usah takut! sebelum kamu berkunjung ke tempat wisata pulau tersebut, kamu dapat menyaksikan foto-foto berikut, tanpa sensor dan tanpa hoax,

Karimunjawa adalah surga wisata laut di Pulau Jawa. Kehidupan bawah laut dengan berbagai biotanya yang luar biasa, pantai-pantai berpasir putih nan indah, pulau-pulau kecil mempesona, serta masyarakat yang ramah dan bersahaja menjadi daya pikat taman laut nasional ini. Berikut beberapa daya tarik karimunjawa yang mungkin Anda belum tahu tentang Karimunjawa, The Lost Treasure in Java:



Kepulauan Karimunjawa yang terletak kabupaten jepara terdiri atas gugusan 27 pulau, 22 di antaranya adalah pulau tak berpenghuni cantik dengan pantai berpasir putih yang menawan.

Taman Laut Nasional Karimunjawa adalah salah satu Taman Laut Nasional di Indonesia dengan luas total 111.625 ha. Dari luas itu, 98,6% merupakan wilayah perairan sementara 1,4% wilayah daratan.

Karimunjawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, antara lain diantaranya: marga karang keras,banyaknya spesies ikan karang dan ratusan hektar  hutan mangrove

Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu dari sedikit tempat untuk menemukan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Elang Laut Perut Putih (Haliaetus leucogaster) yang merupakan hewan yang terancam punah.

Terdapat kolam penangkaran ikan hiu di Pulau Tengah dan Pulau Menjangan Besar yang juga menjadi salah satu daya tarik wisata. Penggemar kegiatan yang memacu adrenaline bisa mencoba kesempatan untuk berenang bersama predator berbahaya ini.

Banyak terdapat gosong di perairan Karimunjawa, yaitu daratan pasir yang menyembul di tengah laut atau di tepi pulau yang nampak pada pagi hari dan kemudian menghilang ketika air laut pasang.

Fenomena global warming menyebabkan peningkatan suhu air laut hingga 1 derajat Celcius per tahun, mengakibatkan terjadinya coral bleaching dan matinya terumbu karang, termasuk terumbu karang di perairan Karimunjawa.

Penduduk Karimunjawa mempergunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Keterbatasan sumber tenaga ini menyebabkan listrik hanya menyala dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi sedangkan didaerah kemojan dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Keindahan pulau Karimunjawa yang begitu mempesona bisa dinikmati oleh siapa saja karena banyaknya tour agent yang menawarkan paket wisata murah (kurang dari Rp 500.000/orang untuk paket 4 hari 3 malam).

Adanya situs kapal diperairan kemojan yang sudah lama tenggelam didasar laut

keberaneka ragaman penduduk dikarimunjwa menambah nilai budaya yang ada dikarimunjawa diantaranya pendduk Bugis,dan pendduk jawa serta yang lain

Masih banyak fakta-fakta mengagumkan tentang kepulauan indah ini. Kunjungi Karimunjawa dan temukan sendiri hal-hal unik dan menarik yang akan membuat Anda tercengang.

7. Pulau sempu
Untuk menikmati sempurnanya keindahan pulau seluas 877 hektare ini harus menuju ke Segara Anakan atau biasa disebut dengan "Danau Kayangan" yang berada di sisi selatan Pulau Sempu. Untuk menjangkau pulau menawan itu, dari pusat Kota Malang harus menuju Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tepatnya di Wana Wisata Pantai Sendang Biru, sekitar 70 km. 


Bila menggunakan angkutan umum, bisa ditempuh dari Kota Malang menuju Gondanglegi Rp5.000,00 dan dilanjutkan dari Gondanglegi ke Sendang Biru Rp10.000,00 per orang.Sementara jika menggunakan kendaraan roda dua atau empat, perjalanan ke Wana Wisata Pantai Sendang Biru akan memakan waktu tempuh sekitar tiga jam.


Selama perjalanan, sejumlah panorama keindahan alam perkebunan dan hutan serta ruas jalan yang berkelak-kelok, naik-turun bukit. Meski demikian, mayoritas kondisi jalana menuju ke Wana Wisata Pantai Sendang Biru aspalnya cukup mulus.Usai sampai di Sendang Biru, yang merupakan perkampungan nelayan dengan TPI (tempat pelelangan ikan) modern, untuk menuju ke Danau Kayangan di Pulau Sempu hanya ada satu alat transportasi laut, yaitu perahu motor milik nelayan setempat.

Untuk jarak sekitar 2 mil laut antara Sendang Biru ke Pulau Sempu, harus rela mengeluarkan dana Rp100 ribu untuk sekali jalan, menyewa perahu motor, dan untuk kembalinya membayar kembali senilai sama. Sementara, bila menggunakan kendaraan sendiri atau sewa, harus di parkir di Pantai Sendang Biru, sebab ke Pulau Sempu tidak bisa menggunakan kendaraan karena adanya batas perairan yang memisahkan serta tidak terdapat ruas jalan yang bisa dilewati kendaraan karena jalannya berbatu dan berbukit.

"Hutan Sempu merupakan salah satu hutan konservasi untuk penelitian yang dilindungi pemerintah. Pasalnya, sejumlah satwa langka masih ada di kawasan itu. Untuk itu, jika ke sana harus minta ijin dari petugas penjaga hutan yang berkantor di Pantai Sendang Biru," kata Warno, salah seorang nelayan yang sudah sejak lima tahun mengantar jemput para pelancong ke Pulau Sempu.

Setelah menyeberang, sampailah ke Pulau Sempu. Namun untuk menuju ke Danau Kayangan yang terletak sisi selatan bagian terluar pulau dan berbatasan dengan Samudera Hindia, harus jalan kaki sekitar satu setengah jam dari Teluk Semut atau sisi daratan utara Pulau Sempu. "Kalau ke Pulau Sempu kurang sempurna jika tidak ke Danau Kayangan, tempat yang menjadi tujuan utama," kata Warno yang sehari bisa mengantar dua rombongan pelancong saja ini.

Dalam perjalanan, akan menjumpai hutan tropis dataran rendah seperti pohon bendo, bakau dan melewati rintangan yang cukup sulit, seperti kemiringan permukaan tanah yang mencapai 60 derajat. Selain itu, melewati jembatan yang sengaja dibuat dari pohon yang tumbang dan terbentang di atas sungai kecil dalam hutan tropis itu.

Satwa penghuni Pulau Sempu antara lain elang jawa, burung rangkok badak, alap-alap cina, elang laut, elang perut putih, kijang serta bebera[pa jenis ular. Bila beruntung, bisa menjumpai macam tutul maupun macan kumbang yang kabarnya masih hidup beberapa ekor.Diiringi kicauan beragam burung, sepanjang perjalanan menemukan paroma pantai yang asri dengan deburan ombak kecil hingga besar menghantam tebing pulau yang cukup menawan ini.

Setelah itu, baru bisa menjumpai pantai kecil berpasir putih tidak begitu panjang. Tak ada satupun hunian di tempat itu, sehingga jika ingin menginap harus membawa tenda dan peralatan petualangan lainnya. Air yang terlihat membiru dan menghiasi Danau Kayangan ini, merupakan air muntahan dari air laut Samudera Hindia yang masuk melalui lubang bulat besar yang berada di tebing bagian tenggara. Sehingga saat ombak masuk, air akan terlihat begitu indah seperti semburan api "sang naga".

Dibalik danau itu, akan terdengar deburan ombak Samudera Hindia yang menghantam tebing curam di sisi selatan Pulau Sempu. Hal ini bisa anda nikmati jika naik ke atas tebing di sisi danau dan akan terlihat pula luasnya hamparan Samudera Hindia. Menurut Warno, disebut Danau Kayangan, karena seperti mimpi melihat keindahan gugusan pantai dengan pasir putih dan air lautnya yang terlihat dangkal dengan bebatuan karang yang terlihat jelas di permukaan.

Usai menikmati keindahan alam itu, anda harus sadar dan jangan terlalu terbuai dengan keindahannya, sebab matahari akan terbenam dan seluruh keindahan itu menjadi gelap. Yang tinggal, hanya suara deburan ombak yang setia menemani menjelang malam hari.

Macan
Pulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah Kabupaten Malang, Saat ini, Sempu merupakan kawasan cagar alam yang dilindungi oleh pemerintah. Dalam pulau ini nyaris tidak ditemukan mata air payau.

Secara geografis, Pulau Sempu terletak diantara 112° 40' 45 - 112° 42' 45 bujur timur dan 8° 27' 24? - 8° 24' 54 lintang selatan. Pulau ini, berbatasan dengan Selat Sempu (Sendang Biru) dan dikepung Samudera Hindia di sisi Selatan, Timur dan Barat. Pulau Sempu, merupakan kawasan cagar alam yang berada dibawah naungan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur.

Pulau Sempu, memiliki empat ekosistem yakni ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem danau dan hutan tropis dataran rendah. Sesuai penelitian beberapa ahli, iklim kawasan pulau Sempu termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata 2.132 mm per tahun.

Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Oktober hingga April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei sampai September. Berdasarkan data BKSDA, pulau ini memiliki lebih dari 223 jenis tumbuhan, dan 144 lebih jenis burung spesies baru dan mamalia serta hewan langka lainnya. Selain itu, di pulau ini juga masih ada macan tutul serta macan kumbang lainnya.

Salah seoirang petugas BKSDA menyebutkan, binatang buas itu (macan tutul dan kumbang) sering tampak di sekitar Telaga Lele dan Teluk Semut. Sementara, nama Pulau Sempu sebenarnya berasal dari nama sejenis tanaman obat yang saat ini amat langka, yakni Pohon Sempu. Meski demikian, tak satu pun Pohon Sempu yang masih berdiri di areal hutan tropis maupun hutan pantai pulau itu.

9.  Pulau Bunaken 


Taman laut bunaken merupakan salah satu ikon kebanggaan Sulawesi Utara yang terkenal di dunia. Namun keberadaan taman laut bunaken saat ini memprihatinkan, pasalnya dari hasil penelitian Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sulut, telah ditemukan kerusakan terumbu karang.


Hal tersebut terungkap dalam rapat bersama pengolahan taman laut Bunaken antara pemerintah dan pihak terkait lainnya, yang digelar Kamis (29/9) di ruang rapat Asissten II Setda Provinsi Sulut. Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir Alex Wowor MSi.

Pada kesempatan itu, kepala BLH Sulut Olvie Ateng memaparkan hasil penelitian dan pengamatan keadaan lingkungan sekitar pulau Bunaken, dimana saat ini di temukan limbah cair, sampah dan kerusakan terumbu karang.

“Kerusakan terumbu karang kebanyakan karena tidak sadarnya wisatawan nusantara atau lokal untuk menjaga kelestarian terumbu karang, contohnya ditemukan banyaknya wisatawan yang menginjak terumbu karang saat menyelam sehingga menimbulkan kerusakan pada terumbu karang itu,” ujar Olvie.

Dilanjutkannya, kerusakan terumbu karang juga diakibatkan karena adanya global warning, keadaan merupakan faktor alam yang tidak bisa dihindari. Selain itu, masalah sampah juga menjadi perhatian khusus. Sampah musiman masih didapati di pulau Bunaken, sampah yang berasal dari kota Manado juga tidak lepas masih mengotori pulau Bunaken.


Sementara itu, Asisten II menyatakan masalah sampah harus ditangani secara bersama. “Tidak mudah untuk membersihkan sampah yang ada di pulau Bunaken, perlu ada kesadaran dari masyarakat juga, menangani masalah sampah harus dilaksanakan semua pihak, sampah di pulau Bunaken harus ditata bersama dengan pemerintah kota Manado, pemerintah juga sedang berupaya mencari jalan keluar untuk menangani sampah agar tidak sampai mengotori Bunaken,” kata Wowor.

Gugusan Pulau Bunaken, Manado Tua, Siladen, Gangga, Mantehage, Nain, yang terletak di propinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah tujuan menyelam yang utama di Indonesia. Formasi bawah air yang menyerupai tembok / wall membentuk jurang bawah air menyimpan sejuta pesona yang siap memukau peselam dari seluruh dunia.

Untuk itu diharapkan semua pihak yang terkait, bersama sadar untuk menjaga kelestarian alam pulau Bunaken dengan menjaga kehidupan terumbu karang dan tidak membuang sampah dengan sembarangan. 

10. Pulau Bangka Belitung 





Bangka Belitung, namanya menjadi terkenal seiring dengan munculnya buku dan film Laskar Pelangi karya putra asli Belitung – Andrea Hirata.
Namun sebelumnya, seringkali ada pertanyaan mengenai dimana letak ke dua pulau tersebut.
Saat melihat Peta Indonesia, Sering kali kedua pulau ini lepas dari pandangan kita.. Karena memang saat duduk di Sekolah Dasar dulu, kita hanya diajarkan bahwa Indonesia punya 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Bangka-Belitung  terdiri dari dua pulau besar yang terletak di antara Pulau Sumatera dan Kalimantan. Pulau yang dulunya bergabung dengan provinsi Sumatera Selatan ini pada tahun 2000 menjadi provinsi baru yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bersama Provinsi Banten dan Gorontalo.
Mungkin dapat berguna untuk siswa-siswa sekolah yang sedang mempelajari geografi pulau di Indonesia, berikut ini adalah data statistik mengenai pulau yang biasa disebut dengan “Negeri Serumpun Sebalai”.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai luas wilayah : 81.724, 54 km2 yang terdiri dari :
Luas daratan
· Luas daratan Pulau Bangka
·Luas daratan pulau Belitung
:16.423,540 km2 atau 20,10%
: 11.534,14 km2
: 4.800.00 km2
Luas Perairan
65.301 km2 atau 79,90%
PULAU BESAR : 2 PULAU
PULAU KECIL : 950 PULAU
Dari segi geografis, provinsi ini berbatasan dengan :
Sebelah Utara dengan Laut Natuna
Sebelah Timur dengan Selat Karimata
Sebelah Selatan dengan Laut Jawa
Sebelah Barat dengan Selat Bangka
Sumber : Data Geografis Provinsi Babel

Dari 2 pulau kecil ini saja, ada 950 pulau kecil didalamnya. Ini membutikan begitu kaya-nya Indonesia kita tercinta. yang tentunya menarik untuk diketahui, di pulau ini juga banyak sekali tempat wisata yang dapat dikunjungi.
Pulau Bangka dan Belitung terkenal dengan keindahan pantainya. pada umumnya pantai di Bangka dan Belitung berpasir putih dan halus dan ada juga yang berwarna kuning keemasan seperti bulir padi.
Pantainya landai dengan ombak lumayan besar dan dikelilingi oleh batu vulkanik yang unik dan indah. beberapa pantai yang terkenal di pulau bangka  antara lain :
  • Pantai Parai Tenggiri
  • Pantai Matras
  • Pantai Tanjung Pesona
  • Pantai Rebo
  • Pantai Batu Berdaun
  • Pantai Pasir Padi
  • Pantai Tanjung Ru Sadai,Bangka Selatan
  • Pantai Tanjung Kerasak, Bangka Selatan
  • Pantai Gunung Namak, Bangka Selatan
Khusus Pulau Belitung merupakan pulau yang indah dengan pasir putih, pemandangan unik dengan pantai pasir putih yang asli dihiasi oleh batu-batu granit yang artistik dan air laut sejernih kristal, dan dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil. Salah satu pantai terbaik dan unik di Indonesia seperti:
  • Tanjung Kelayang
  • Tanjung Binga
  • Tanjung Tinggi
  • Pulau Lengkuas
  • Pantai Punai
  • Pantai Tanjung Pendam
Selain objek wisata pantai terdapat juga obyek wisata lainnya antara lain
  • Pesanggrahan Bung Karno Bukit Menumbing
  • Wisma Ranggam Mentok
  • Museum Timah Pangkalpinang
  • Mesjid Jami’ Pangkalpinang
  • Perkampungan Cina Tradisional Simpang Gedong
  • Taman Pha Kak Liang di Belinyu
  • Kolam Pemandian Air Panas di Pemali
  • Vihara Dewi Kuan Im di Sungailiat
  • Lokasi Film Laskar Pelangi di Gantung
Begitu banyak lokasi wisata di Pulau ini. Beberapa tempat yang telah saya kunjungi adalah Pantai Matras, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Pasir Padi,Tanjung Kelayang,Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Pendam, Kolam Pemandian Air Panas di Pemali, dan Lokasi Film Laskar Pelangi di Gantung.
Mungkin tempat-tempat lainnya akan saya kunjungi nanti bersama keluarga besar yang memang berdomisili di pulau ini. Tapi untuk Anda, orang luar pulau yang ingin berwisata disini, saat ini telah banyak paket wisata yang cukup bervariasi.

Sejarah Pulau Bangka Belitung : 
Sejarah mengungkapkan bahwa Pulau Bangka pernah dihuni oleh orang-orang Hindu dalam abad ke-7. pada masa Kerajaan Sriwijaya pula Bangka termasuk pula sebagai daerah yang takluk dari kerajaan yang besar itu. Demikian pula kerajaan Majapahit dan Mataram tercatat pula sebagai kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai Pulau Bangka. Namun pada masa itu pulau Bangka baru sedikit mendapat perhatian, meskipun letaknya yang strategis ditengah-tengah alur lalu lintas setelah orang-orang daratan Asia maupun Eropa berlomba-lomba ke Indonesia dengan ditemukannya rempah-rempah. Kurangnya perhatian dari para bajak laut yang menimbulkan penderitaan bagi penduduknya.
Sejarah Asal Mula Pulau  Bangka
Untuk mengatasi kekacauan yang terjadi, Sultan Johor dengan sekutunya Sutan dan Raja Alam Harimau Garang. Setelah melakukan tugasnya dengan baik, juga mengembangkan Agama Islam ditempat kedudukannya masing-masing Kotawaringin dan Bangkakota. Namun sayangnya hal ini tidak berlangsung lama, kemudian kembali pulau Bangka menjadi sarang kaum bajak laut.

Karena merasa turut dirugikan dengan dirampasnya kapal-kapalmya maka Sultan Banten mengirimkan Bupati Nusantara untuk membasmi bajak-bajak laut tersebut, kemudian Bupati Nusantara untuk beberapa lama memerintah Bangka dengan gelar Raja Muda. Diceritakan pula bahwa Panglima Banten, Ratu Bagus yang terpaksa mundur dari pertikaiannya dengan Sultan Palembang, menuju ke Bangka Kota dan wafat disana.

Setelah Bupati Nusantara wafat, kekuasaan jatuh ketangan putri tunggalnya dan karena putrinya ini dikawinkan dengan Sultan Palembang, Abdurrachman (1659-1707), dengan sendirinya pulau Bangka menjadi bagian dari Kesultanan Palembang.

Pada tahun 1707 Sultan Abdurrachman wafat, dan ia digantikan oleh putranya Ratu Muhammad Mansyur (1707-1715).

Namun Ratu Anum Kamaruddin adik kandung Ratu Muhammad Mansyur kemudian mengangkat dirinya sebagai Sultan Palembang, menggantikan abangnya (1715-1724), walaupun abangnya telah berpesan sebelum wafat, supaya putranya Mahmud Badaruddin menyingkir ke Johor dan Siantan, sekalipun secara formal sudah diangkat juga rakyat menjadi Sultan Palembang.

Tetapi pada tahun 1724 Mahmud Badaruddin dengan bantuan Angkatan Perang Sultan Johor merebut kembali Palembang dari pamannya.

Kekuasaan atas pulau Bangka selanjutnya diserahkan oleh Mahmud Badaruddin kepada Wan Akup, yang sejak beberapa waktu telah pindah dari Siantan ke Bangka bersama dua orang adiknya Wan Abduljabar dan Wan Serin.
Kemudian atas dasar Konversi London tanggal 13 Agustus 1814, Belanda menerima kembali dari Inggris daerah-daerah yang pernah didudukinya ditahun 1803 termasuk beberapa daerah Kesultanan Palembang. Serah terima dilakukan antara M.H. Court (Inggris) dengan K. Heynes (Belanda) di Mentok pada tanggal 10 Desember 1816.

Kecurangan-kecurangan, pemerasan-pemerasan, pengurasan dan pengangkutan hasil Timah yang tidak menentu, yang dilakukan oleh VOC dan Ingris (EIC) akhirnya sampailah pada situasi hilangnya kesabaran rakyat. Apalagi setelah kembali kepada Belanda. Yang mulai menggali timah secara besar-besaran dan ang sama sekali tidak memikirkan nasib pribumi. Perang gerilya yang dilakukan di Musi Rawas untuk melawan Belanda, juga telah membangkitkan semangat perlawanan rakyat di Pulau Bangka dan Belitung.
Maka pecahlah pemberontakan-pemberontakan, selama bertahun-tahun rakyat Bangka mengadakan perlawanan, berjuang mati-matian utnuk mengusir Belanda dari daerahnya, dibawah pimpinan Depati Merawang, Depati Amir, Depati Bahrin, dan Tikal serta lainnya.

Kemudian istri Mahmud Badaruddin yang karena tidak serasi berdiam di Palembang diperkenankan suaminya menetap di Bangka dimana disebutkan bahwa istri Sultan Mahmud ini adalah anak dari Wan Abduljabar. Sejarah menyebutkan bahwa Wan Abduljabar adalah putra kedua dari abdulhayat seorang kepercayaan Sultan Johor untuk pemerintahan di Siantan, Abdulhayat ini semula adalah seorang pejabat tinggi kerajaan Cina bernama Lim Tau Kian, yang karena berselisih paham lalu melarikan diri ke Johor dan mendapat perlindungan dari Sultan. Ia kemudian masuk agama Islam dengan sebutan Abdulhayat, karena keahliannya diangkat oleh Sultan Johor menjadi kepala Negeri di Siantan.

Sekitar tahun 1709 diketemukan timah, yang mula-mula digali di Sungai Olin di Kecamatan Toboali oleh orang-orang johor atas pengalaman mereka di semenanjung Malaka. Dengan diketemukannya timah ini, mulailah pulau Bangka disinggahi oleh segala macam perahu dari Asia maupun Eropa.

Perusahaan-perusahaan penggalian timah pun semakin maju, sehingga Sultan Palembang mengirimkan orang-orangnya ke Semenanjung Negeri Cina untuk mencari tenaga-tenaga ahli yang kian terasa sangat diperlukan.

Pada tahun 1717 mulai diadakan perhubungan dagang dengan VOC untuk penjualan timah. Dengan bantuan kompeni ini, Sultan Palembang berusa membasmi bajak-bajak laut dan penyelundupan-penyelundupan timah. Pada tahun 1755 pemerintah Belanda mengirimkan misi dagangnya ke Palembang yang dipimpin oleh Van Haak, yang bermaksud untuk meninjau hasil timaha dan lada di Bangka. Pada sekitar tahun 1722 VOC mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Sultan Ratu Anum Kamaruddin untuk membeli timah monopoli, dimana menurut laporan Van Haak perjanjian antara pemerintah Belanda dan Sultan Palembang berisi :

  • Sultan hanya menjual timahnya kepada kompeni
  • Kompeni dapat membeli timah sejumlah yang diperlukan.

Sebagai akibat perjanjian inilah kemudian banyak timah hasil pulau Bangka dijual dengan cara diselundupkan.
Selanjutnya tahun 1803 pemerintah Belanda mengirimkan misi lagi yang dipimpin oleh V.D. Bogarts dan Kapten Lombart, yang bermaksud mengadakan penyelidikan dengan seksama tentang timah di Bangka. Perjanjian Tuntang pada tanggal 18 September 1811 telah membawa nasib lain bagi pulau Bangka. Pada tanggal itu ditandatanganilah akta penyerahan dari pihak Belanda kepada pihak Inggris, dimana pulau Jawa dan daerah-daerah takluknya, Timor, Makasar, dan Palembang berikut daerah-daerah taklluknya menjadi jajahan Inggris.

Raffles mengirimkan utusannya ke Palembang untuk mengambil alih Loji Belanda di Sungai Aur, tetapi mereka ditolak oleh Sultan Mahmud Badaruddin II, karena kekuasaan Belanda di Palembang sebelum kapitulasi Tuntang sudah tidak ada lagi. Raffless merasa tidak senang dengan penolakan Sultan dan tetap menuntut agar Loji Sungai Aur diserahkan, juga menuntut agar Sultan menyerahkan tambang-tambang timah di pulau Bangka dan Belitung.

Pada tanggal 20 Maret 1812 Raffles mengirimkan Ekspedisi ke Palembang yang dipimpin oleh Jendral Mayor Roobert Rollo Gillespie. Namun Gillespie gagal bertemu dengan Sultan lalu Inggris mulai melaksanakan politik "Devide et Impera"nya. Gillespie mengangkat Pangeran Adipati sebagai Sultan Palembang denga gelar Sultan Ahmad Najamuddin II (tahun 1812).

Sebagai pengakuan Inggris terhadap Sultan Ahmad Najamuddin II dibuatlah perjanjian tersendiri agar pulau Bangka dan Belitung diserahkan kepada Inggris. Dalam perjalanan pulang ke Betawi lewat Mentok oleh Gillespie, kedua pulau itu diresmikan menjadi jajahan Inggris dengan diberi nama "Duke of Island" (20 Mei 1812).


1 komentar:

  1. Sebenarnya masih banyak, pulau2 indah yg ada di Negeri ini. Hanya mungkin, belum dipublikasikan ke publik.

    BalasHapus

Comment Using Facebook