Indonesia sudah dikenal sebagai bumi yang kaya sejak zaman peradaban kuno. Kita tidak tahu peradaban kuno apa yang sebenarnya telah ada di Kepulauan Nusantara ini. Bisa jadi telah ada peradaban kuno dan makmur di Indonesia ini yang tidak tercatat sejarah.
Ilmuwan Brazil Prof. Dr. Aryso Santos, menegaskan teori bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.
Oppenheimer dalam buku “Eden in the East: the Drowned Continent of Southeast Asia”, mengajukan bahwa Sundaland (Indonesia) adalah Taman Firdaus (Taman Eden). bahwa Taman Firdaus (Eden) itu bukan di Timur Tengah, tetapi justru di Sundaland. Indonesia memang merupakan lahan yang subur dan indah yang terletak di jalur cincin api (pacific ring of fire), yang ditandai keberadaan lebih dari 500 gunung berapi di Indonesia. Indonesia bisa saja disebut sebagai surga yang dikelilingi cincin api. Tapi terlepas dari benar atau tidaknya kita semua sepakat mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan hasil bumi, laut maupun budayanya.
Kebudayaan asli Indonesia sudah berumur ribuan tahun sebelum peradaban Mesir maupun Mesopotamia mulai menulis di atas batu. Peradaban bangsa Indonesia mungkin memang tidak dimulai dengan tradisi tulisan, akan tetapi tradisi lisan telah hidup dan mengakar dalam jiwa masyarakat kuno bangsa kita.
Alam Indonesia yang kaya-raya dan dirawat dengan baik oleh nenek moyang kita juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepulauan nusantara menjadi sumber perhatian dunia. Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah di samping letaknya yang strategis secara geografis. Sumber daya alam tersebut mulai dari kekayaan laut, hutan, hingga barang tambang yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kini mulai banyak ditemukan tambang baru di Indonesia. Orang Indonesia akan terkejut dengan kekayaan alam apa lagi yang akan muncul dari dalam bumi Indonesia ini.
Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Ilmuwan Brazil Prof. Dr. Aryso Santos, menegaskan teori bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.
Oppenheimer dalam buku “Eden in the East: the Drowned Continent of Southeast Asia”, mengajukan bahwa Sundaland (Indonesia) adalah Taman Firdaus (Taman Eden). bahwa Taman Firdaus (Eden) itu bukan di Timur Tengah, tetapi justru di Sundaland. Indonesia memang merupakan lahan yang subur dan indah yang terletak di jalur cincin api (pacific ring of fire), yang ditandai keberadaan lebih dari 500 gunung berapi di Indonesia. Indonesia bisa saja disebut sebagai surga yang dikelilingi cincin api. Tapi terlepas dari benar atau tidaknya kita semua sepakat mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan hasil bumi, laut maupun budayanya.
Kebudayaan asli Indonesia sudah berumur ribuan tahun sebelum peradaban Mesir maupun Mesopotamia mulai menulis di atas batu. Peradaban bangsa Indonesia mungkin memang tidak dimulai dengan tradisi tulisan, akan tetapi tradisi lisan telah hidup dan mengakar dalam jiwa masyarakat kuno bangsa kita.
Alam Indonesia yang kaya-raya dan dirawat dengan baik oleh nenek moyang kita juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepulauan nusantara menjadi sumber perhatian dunia. Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah di samping letaknya yang strategis secara geografis. Sumber daya alam tersebut mulai dari kekayaan laut, hutan, hingga barang tambang yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kini mulai banyak ditemukan tambang baru di Indonesia. Orang Indonesia akan terkejut dengan kekayaan alam apa lagi yang akan muncul dari dalam bumi Indonesia ini.
Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarna Bhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567 SM-1.339 SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.
Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.
Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama Jawa Dwipa. Jawa Dwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.
Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”
Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.
Ptolemaeus menyebutkan, ada tiga buah pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India. Berdasarkan informasi itu kemudian ahli-ahli ilmu bumi Eropa menggunakan kata Sunda untuk menamai wilayah dan beberapa pulau di timur India. Sejumlah pulau yang kemudian terbentuk di dataran Sunda diberi nama dengan menggunakan istilah Sunda pula yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.
Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Perjalanan Rsi Markandiya sekitar abad 8 dari Jawa ke Bali, telah melakukan perjalanan wisata dengan membawa misi-misi keagaman. Demikian pula Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang sekitar abad 11. Pada tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.
Di Tempat lain di Kepulauan Sunda Kecil tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat dikenal dari hasil ternaknya berupa kuda, sapi, dan kerbau. Kuda Nusa tenggara sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam. Abad 13 M Nusa Tenggara Barat telah mengirim kuda-kuda ke Pulau Jawa. Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat pariwisata raja-raja. Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di daerah Pulau Lombok untuk melepas kepenatan sesaat dari rutinitas di kerajaan.
Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Kini Kepulauan Sunda kecil ini merupakan tempat pariwisata yang terkenal di dunia. Bali merupakan pulau terindah di dunia. Lombok juga merupakan salah satu tempat terindah di dunia. Sementara itu di Nusa tenggara Timur terdapat Pulau yang dihuni binatang purba satu-satunya di dunia yang masih hidup yaitu komodo. Kepulauan Sunda kecil merupakan tempat yang misterius dan sangat menawan. Kepulauan ini bisa mendapat banyak kekayaan para pelancong dari seluruh dunia jika dikelola secara maksimal.
Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.
Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.
Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.
Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.
Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.
Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.
Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.
Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya dirintis Marco Polo.
Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang meliputi besi, tembaga, emas, perak, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass. Jika saja dikelola dengan baik demi kemakmuran rakyat maka menjadi kayalah seluruh orang Sulawesi.
Maluku memiliki nama asli "Jazirah al-Mulk" yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.
Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.
Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.
Selain cengkeh, rempah-rempah asal Maluku adalah buah Pala. Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting pada masa Romawi. Melihat mahalnya harga rempah-rempah waktu itu banyak orang Eropa kemudian mencari Kepulauan rempah-rempah ini. Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.
Kini sebenarnya Maluku bisa kembali berjaya dengan hasil pertaniannya jika terus dikembangkan dengan baik. Maluku bisa kaya raya dengan hasil bumi dan lautnya.
Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama JANGGI. Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.
Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju. Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.
Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua. Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.
Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan "dunia yang hilang",dan "Taman Firdaus di bumi", dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567 SM-1.339 SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.
Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.
Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”
Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.
Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Perjalanan Rsi Markandiya sekitar abad 8 dari Jawa ke Bali, telah melakukan perjalanan wisata dengan membawa misi-misi keagaman. Demikian pula Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang sekitar abad 11. Pada tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.
Di Tempat lain di Kepulauan Sunda Kecil tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat dikenal dari hasil ternaknya berupa kuda, sapi, dan kerbau. Kuda Nusa tenggara sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam. Abad 13 M Nusa Tenggara Barat telah mengirim kuda-kuda ke Pulau Jawa. Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat pariwisata raja-raja. Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di daerah Pulau Lombok untuk melepas kepenatan sesaat dari rutinitas di kerajaan.
Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Kini Kepulauan Sunda kecil ini merupakan tempat pariwisata yang terkenal di dunia. Bali merupakan pulau terindah di dunia. Lombok juga merupakan salah satu tempat terindah di dunia. Sementara itu di Nusa tenggara Timur terdapat Pulau yang dihuni binatang purba satu-satunya di dunia yang masih hidup yaitu komodo. Kepulauan Sunda kecil merupakan tempat yang misterius dan sangat menawan. Kepulauan ini bisa mendapat banyak kekayaan para pelancong dari seluruh dunia jika dikelola secara maksimal.
Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.
Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.
Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.
Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.
Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.
Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya dirintis Marco Polo.
Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang meliputi besi, tembaga, emas, perak, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass. Jika saja dikelola dengan baik demi kemakmuran rakyat maka menjadi kayalah seluruh orang Sulawesi.
Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.
Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.
Selain cengkeh, rempah-rempah asal Maluku adalah buah Pala. Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting pada masa Romawi. Melihat mahalnya harga rempah-rempah waktu itu banyak orang Eropa kemudian mencari Kepulauan rempah-rempah ini. Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.
Kini sebenarnya Maluku bisa kembali berjaya dengan hasil pertaniannya jika terus dikembangkan dengan baik. Maluku bisa kaya raya dengan hasil bumi dan lautnya.
Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju. Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.
Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua. Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.
Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan "dunia yang hilang",dan "Taman Firdaus di bumi", dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.
"Indonesia Bisa Jadi Negara Kaya dan Makmur Asalkan …
Sektor Pendukung dan Penunjang
- Biaya pendidikan harus ditekan sedemikian rupa, sehingga Perguruan Tinggi dan sekolah-sekolah serta yayasn yang mengelola Perguruan Tinggi dan sekolah tersebut tidak terlalu mementingkan bisnis dan kemersialisasi pendidikan. Stop komersialisasi pendidikan.
- Siswa yang tidak mampu tetapi Berprestasi dengan nilai di atas rata-rata harus dijamin dapat melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi atas biaya Negara atau daerah atau swasta/ dermawan. Bukankah biaya pendidikan sudah 20 persen dari APBN?
- Sekolah-sekolah yang rusak harus segera direhabilitasi, baik sekolah Negeri maupun sekolah swasta termasuk bangku dan kursi, dan buku-buku pelajaran. Harus ada standar minimal yang berlaku di seluruh Indonesia, baik mutu gedung sekolah, jumlah dan mutu guru dlsb.
- Harga buku-buku pelajaran harus murah, terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Impor buku pelajarn harus bebas bea masuk agar harganya bisa lebih murah.
- Dalam bidang pendiddikan Agama, jam pelajaran pendidkan agama harus dilipat-gandakan. Bukan hanya masalah ibadah, tapi perbuatan yang melanggar hukum dan Agama seperti korupsi, narkoba, minuman keras harus diajarkan sejak dini bahwa itu berentangan dengan norma hukum dan Agama..
- Disamping itu harus ada tambahan mata pelajaran Budi Perkerti. Dahulu di Sekolah Dasar, ada pelajaran Budi Pekerti. Dalam pelajaran ini diajarkan budi pekerti yang baik dan sopan terhadap orang-tua, tetangga, masyarakat, lingkungan hidup, lingkungan hidup, lalu lintas dlsb, yang dapat dikaitkan dengan Pendidikan Agama.
- Hal yang juga sangat penting diajarkan adalah tentang toleransi umat beragama, dan bahayanya ideologi komunis dan terorisme
- Pendidikan guru dan calon dosen harus diprioritaskan. Begitu juga pengangkatan mereka sebagai PNS harus di-prioritas-kan, terutama di daerah-daerah terpencil di luar Jawa yang masih kekurangan tenaga guru dan dosen bermutu.
- Pelayanan kesehatan harus lebih ditingkatkan baik di PUSKESMAS dan POSYANDU maupun di Rumah-Sakit, terutama untuk rakyat yang tidak mampu.
- Obat-obatan generik yang bermutu, harus disediakan sesuai kebutuhan. Harga obat harus diturunkan dengan cara membebaskan bea masuk bahan baku obat yang diimpor.
- Jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat, sehingga menadapat pelayanan kesehatan yang memadai.
- Kegiatan Keluarga Berencana harus dugalakkan kembali sebagaimana dahulu. BKKBN harus dihidupkan kembali, karena pertumbuhan penduduk saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sia-sia.
- Pembangunan sarana seperti jalan, jembatan dan prasarana lain yang dilakukan oleh swasta yang didanai dengan dana APBN harus dengan sistem jaminan pemeliharaan dalam kurun waktu tertentu, misalnya 10 tahun. Apabila terjadi kerusakan sebelum waktu tersebut, maka biaya perbaikannya dari perusahaan tersebut. Dengan demikian akan mengurangi korupsi seperti yang terjadi selama ini dengan cara mengurangi kualitas jalan.
- Untuk memperlancar lalu lintas dan mengurangi polusi, angkutan umum harus dilipat-gandakan seperti bus, KRL dan busway. Kereta monorel agar dapat direalisasikan, begitu juga dengan pembangunan kereta bawah tanah (subway) perlu dibangun di kota besar seperti Jakarta.
- Pajak untuk kendaraan pribadi harus dilipat-gandakan. Di luar negeri seperti Jepang dan Australia, mobil pribadi hanya dibawa sampai stasiun KA terdekat rumahnya, lalu naik kendaraan umum yang nyaman, tidak berdiri, sejuk ber-AC, dan tak ada pencopet di angkutan umum.
- Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik baik PLTU, PLTD, PLTA, dengan memanfaatkan sumber tenaga yang ada, dengan bahan bakar batu-bara, dan gas, bukan BBM, dengan melibatkan swasta, baik dalam maupun luar Negeri.
- Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Nuklir merupakan alternatif terakhir setelah terjamin keamanannya baik dari segi teknologi maupun dari keamanan, misalnya ancaman dari terorist. Pembangunannya harus di pulau atau daerah terpencil terpencil yang tidak ada atau jarang penduduknya.
- Pengawasan terhadap industri/ pabrik terhadap pembuangan limbah harus ditingkatkan. Jangan ada lagi industri/pabrik yang membuang limbah ke sungai atau laut tanpa diolah terlebih dahulu. Perusahaan yang melanggar harus dikenai sanksi berat. Bagi warga yang melaporkan pelanggaran ini namanya harus dilidungi dan mendapat imbalan yang memadai.
- Usaha mengatasi pencemaran lingkungan harus dgalakkan. Penggunaan produk ramah lingkungan harus diutamakan dan merupakan salah satu program Pemerintah seperti menggunakan pembersih yang ramah lingkungan. Penduduk yang membuang sampah di kali harus dihukum berat.
- Penggunanan biodiesel dan energi alternatif lain yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui seperti tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, perlu dikaji dan diteliti dan perlu ditingkatkan
- Tingkatkan jumlah dan kualitas tenaga kerja Indonesai (TKI), sementara kuranagi bahkan hentikan pengiriman TKW, karena begiru banyak terjadi pelecehan seksual, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap TKW. TKW yang sudah berada di luar negeri hanya sampai kontraknya selesai dan tidak boleh diperpanjang lagi. .Lebih banyak mengirim tenaga kerja terampil untuk dipekerjakan di sektor formal, bukan pembantu rumah tangga seperti selama ini. Masalah TKW ini telah mempermalukan dan menurunkan harkat dan martabat bangsa.
- Perusaahan pengerah tenaga kerja yang merubah dokumen dan yang membantu penyelundupan TKI secara ilegal harus diberi sanksi berat dengan mencabut izin usaha secara permanen, dan pelakunya dimasukkan dalam daftar hitam tidak boleh lagi berusaha dalam bidang tersebut. Dan dapat dituntut secara hukum
- Untuk itu penciptaan lapangan kerja di dalam negeri harus diperbanyak. Bila pencurian ikan oleh kapal lura negeri, dan digantikan oleh perusahaan Indonesia dan dibuat industri perikanan olahan dalam negeri yang dapat menyerap tenaga kerja banyak. Begitu juga bila banyak industri pengolahan pertanian dibangun, akan banyak menyerap tenaga kerja.
- Kurangi subsisdi BBM dalam Negeri secara bertahap seiring dengan peningkatan standar gaji dan upah pegawai dan pekerja, sehingga suatu saat tidak ada lagi subsidi BBM dan subsidi apapun, karena sistem subsidi yang dikembangkan Soeharto ini sangat membebani Anggaran Belanja Negara.
- Harga BBM yang terlalu murah di dalam Negeri dibanding harga internasional, akan merangsang penyelundupan BBM ke luar Negeri. Penyelundupan ini sangat mudah karena begitu memasuki wilayah Singapura atau Malaysia atau wilayah internasional, maka sudah tidak bisa dikejar atau ditangkap lagi. Lagi-lagi perlu kapal patroli cepat, agar bisa mengejar para penyelundup
· I Indonesia adalah negara penting di antara 11 negara-negara ASEAN termasuk Timor Leste dengan luas wilayah terluas dan penduduk terbesar di kawasan ini. Kerjasama ASEAN yang sudah ada harus lebih ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan dengan kawasan lain di dunia. Sebagai contoh kerjasama dalam industri Kelapa Sawit antara Indonesia dengan Malaysia, baik dalam masalah produksi maupun industri pengolahan dan pemasaran untuk menghadapi negara-negara Eropa dan Amerika yang mengkampanyekan untuk membokot minyak Kelapa Sawit.
· Begitu juga hubungan perdagangan dengan Negara-negara lain baik di Asia seperti China, India, Korea Selatan, negara-negara Eropa serta Amerika Serikat dan Kanada, serta Australia serta negara-negara Timur Tengah yang sangat potensial sebagai pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia.
- Untuk meningkatkan daya saing produk dalam Negeri, maka Pemerintah harus menghilangkan semua faktor yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi, misalnya pungutan-pungutan yang tidak perlu terhadap perusahaan oleh Pemerintah Daerah.
Anggota nya (susunan sesuai Alfabet):
- Argentina
- Australia
- Brazil
- Canada
- RRC
- Perancis
- Jerman
- India
"Indonesia" - Italia
- Jepang
- Meksiko
- Rusia
- Arab Saudi
- Afrika Selatan
- Korea Selatan
- Turki
- Britania Raya
- Amerika Serikat
- Uni Eropa
Indonesia !! satu2nya negara ASEAN yang masuk G-20..!!
- Adakan pendekatan khusus dengan Negara-negara Timur Tengah yang kaya minyak seperti Arab Saudi, Quait, Iran, Irak untuk menanamkan modalnya di Indonsia (Saat ini uang ptrodolar tersebut lebih banyak ditanam di Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa, karena lebih menguntungkan dan lebih aman dibandung dengan investasi di Indonesia). Disamping itu para investor dari Negara-negara Arab masih kurang yakin berinvestasi di Indonesia karena berbelit-belitnya birokrasi perizinan dan keamanan berinveastasi karena masih tingginya angka korupsi.
- Negosiasi ulang atau penjadwalan ulang utang-utang luar Negeri Indonesia, baik melalui badan keuangan Internasional maupun secara bilateral. Apabila mungkin, sebahagian utang itu minta dihapuskan, dengan alasan sebagian besar utang tersebut dikoripsi oleh para penguasa terdahulu.
- Percepat pengembalian hutang luar Negeri Indonsia dengan lebih meningkatkan peran swasta dalam pembangunan seperti jalan, jembatan, dan sarana lainnya, sehingga uang Pemerintah dapat digunakan untuk membayar hutang pokok beserta bunganya.
- Jual semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merugikan dan membebani keuangan Negara, sedangkan BUMN yang menguntungkan dan besar pengaruhnya terhadap perekonomiian Indonesia harus ditingkatkan kemampuan dan keuntungannya.
- Dalam melakukan privatisasi atau go public harus lebih transparan dan lebih menguntungkan bagi keuangan negara. Jangan seperti yang baru-baru ini dilakukan terhadap Karkatau Steel, yang menuai banyak kontroversi itu.
- Tingkatkan pendapatan pajak dan dengan memberlakukan pajak berganda bagi orang-orang kaya dan menjaring para pembayar pajak baru. Dengan meningkatkan gaji dan upah PNS dan karyawan swsta maka jumlah wajib pajak pasti akan meningkat berlipat-ganda.
- Berantas markus-markus Pajak seperti Gayus dan Sjahril Djohan. Penentuan jumlah kewajiban Pajak harus benar-benar transparan.
- Pengadilan Pajak yang selama ini ada di bawah Direktorat Jenderal Pajak, harus dipindahkan ke Kementerian Hukum dan HAM atau Kementerian Kehakiman Hakim-hakim Pajak harus dipersiapkan lebih baik, misalnya dengan membuka jurusan Pajak di Fakultas Hukum, bukan mantan pegawai Pajak yang sudah ternoda kasus korupsi.
- Kejar dan paksa para pengusaha pengemplang pajak kelas kakap yang tunggakan pajaknya mencapai triliunan rupiah seperti Prima Cold milik Aburizal Bakrie. Setidaknya ada lebih 150 perusahaan yang mengempalng pajak yang terlibat kasus Gayus Tambunan
- Periksa semua rekening para pejabat dan staf Ditjen Pajak dan Kanwil Pajak di seluruh Indonesia, yang diduga juga bermain seperti Gayus. Atasan gayus juga harus diperiksa dan diadili. Gampang sekali menduga seorang pejabat itu terindikasi korupsi, yaitu membandingkan penghasilan bulanan dengan aset dan kekayaan yang mereka miliki.
- Di atas semua usaha manusia di atas, satu hal yang ada di atas segala-galanya, yaitu adanya ”campur-tangan” Allah. Manusia hanya dapat berusaha, tapi Allah-lah yang menentukan segalanya. Penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 234 juta, 80 persen adalah Muslim, Negara terbesar penduduk Islamnya di dunia, tapi kualitsa iman dan taqwanya sangat rendah.
- Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. banyak yang sudah lupa kepada Allah, tidak menjalankan shalat lima waku, dlsb. Mesjid banyak dan bagus-bagus, tapi kososng, sedikit sekali jamaahnya. Untuk itu iman dan taqwa harus ditingkatkan melalui dakwah cara Rasulullauh
- Allah berfirman dalam Surat Al A’raf ayat 96: ”"Seandainya penduduk Negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka karena perbuatannya”.
"Indonesia, Negara Kaya yang Memiskinkan Diri"
Seluruh negara mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam terbesar di dunia, baik itu barang tambang, sumber energi atau pun sektor pertanian. Namun kenyataannya dengan kekayaan alam sebesar itu masih banyak orang - orang miskin di Indonesia. Banyak orang berpendapat bahwa ketidakmampuan orang Indonesia lah yang menyebabkan kekayaan alam itu tidak dapat kita manfaatkan. Namun sebenarnya tidaklah demikian dikarenakan banyak orang - orang Indonesia yang cerdas dan pintar malah bekerja di Luar Negeri mengelola kekayaan negara lain untuk keuntungan negara tersebut. Sedangkan di Indonesia pemerintah hanya berperan sebagai seorang Ibu Kost yang menyewakan rumahnya untuk negara - negara lain untuk mengexplor kekayaan alam kita, pemerintah hanya berperan dalam hal pemungutan pajak saja dan itu tidak produktif. Alhasil Kekayaan Indonesia semakin tergerus dan hanya menghasilkan keuntungan jangka pendek tanpa memperhatikan keadaan jangka panjang, sehingga pantas Indonesia disebut sebagai Negara Kaya yang Memiskinkan Diri..
Sampai sekarang kita takkan pernah lupa lagu Kolam Susu-nya Koes Plus yang potongan syairnya “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Bahkan masih ingat dalam benak kita sejak kanak-kanak hingga saat sekarang, orang tua, guru dan para pejabat pernah mendoktrin bahwa negara kita adalah negara kaya, segala potensi alam ada di negeri zamrud katulistiwa.
Koes plus tidak salah, mungkin karena pada masanya lagu tersebut di buat, negara ini sedang makmur dalam ‘bias’, kemiskinan berhasil di babat sampai dengan 40 persen, swa sembada pangan terjadi hampir di semua wilayah Indonesia, jika mengikuti tahapan pertumbuhan ekonominya WW. Rostow negara kita nyaris tinggal landas, hingga yang membanggakan pada masa itu, Indonesia dijuluki sebagai macan Asia yang pertumbuhan serta kestabilan ekonominya meninggalkan Malaysia dan Thailand bahkan menjadi guru bagi Vietnam dan juga Myanmar.
Akan tetapi mengapa beberapa pekan ini sepertinya berdiaspora isu nasional yang berkaitan dengan kemiskinan, paradoks dengan kekayaan alam yang katanya melimpah ruah. Mulai dari munculnya isu Freeport mengenai konflik perusahaan dengan komunitas lokal berkaitan dengan disparitas pembagian hasil antara pusat dan daerah, isu marasmus, dampak kenaikan BBM yang tiada akhir, permasalahan impor beras dari Vietnam, isu pengelolaan blok Cepu yang dimenangkan Exxon mobile, isu rencana kenaikan TDL, dan isu-isu lain yang menggambarkan seolah-olah kita kelaparan di lumbung padi, kesulitan minyak di tambang minyak, dan miskin di tambang logam mulia.
Paradigma Keliru
Syafii Maarif mengatakan bahwa kita sedang hidup di negeri yang tergadai, dan saat ini memang negeri ini telah tergadaikan hampir semua kekayaan alamnya, karena pengolahan dan pengelolaannya hanya bisa di lakukan oleh pihak swasta/ asing dengan mengedepankan konsep profit sharing yang total merugikan masyarakat Indonesia, terlebih masyarakat lokal. Andai kita coba renungkan, mengapa masalah-masalah sosial tersebut bisa timbul dan semakin hari semakin menggejala? Jawabannya adalah karena sejak awal kita terdoktrin oleh paradigma keliru yang menyatakan “bangsa kita adalah bangsa kaya”, sehingga dampak yang ditimbulkan dari doktrin tersebut adalah pembangunan yang tidak di landaskan pada pengembangan brain power. Hal tersebut bisa diterjemahkan pada lemahnya optimalisasi bidang pendidikan, penguasaan teknologi industri dan penguasaan teknologi informasi. Hampir di semua bidang tersebut putra-putri Indonesia gagap, padahal sektor-sektor ini akan terus berkembang sampai kapanpun karena menjadi kebutuhan yang berkelanjutan.
Andai kita coba berpikir lebih dalam lagi, mengapa Singapura, Jepang, dan Taiwan bisa menjadi negara kaya meski miskin sumber daya alam, karena mereka berpikir maju dengan menguasai sistem informasi, teknologi dan manajemen sekaligus, yang dari sana mereka bisa menghimpun kekayan yang berasal dari negara-negara kaya sumber daya alamnya namun miskin penguasaan teknologinya, seperti Indonesia.
Sadar Akan Ketertinggalan
Meminjam pernyataan Stan Shih, CEO Acer Group dalam bukunya Mee Too Is Not My Style, menyatakan bahwa kemampuan sebuah negara untuk bersaing tidak muncul begitu saja. Di masa lalu sebuah negara bisa menjadi kaya hanya dengan mengandalkan sumber daya alam, dewasa ini negara-negara kaya harus menciptakan kekayaan melaui akumulasi teknologi tinggi, manajemen, dan sistem integrasi sekaligus. Yang disebut ”jangka panjang” dalam perspektif sejarah akan menjadi semakin pendek. Di masa lalu, jatuh bangunnya suatu negara di hitung berdasarkan satu siklus ratusan tahun. Sekarang setiap satu atau dua dekade akan menghasilkan sebuah pergantian. Karena itu pengembangan brain power yang efektif di sebuah negara akan menentukan kemakmuran sebuah negara tersebut di masa yang akan datang. Pernyatan tersebut merupakan jawaban mengapa negara seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, hingga Malaysia, kini bisa begitu jauh meninggalkan Indonesia. Hal ini dikarenakan paradigma yang dibangun negara-negara tersebut adalah peningkatan mutu human resources, dan semaksimal mungkin memutus ketergantungan terhadap sumber daya alam.
Melihat masalah sosial yang terus berkembang saat ini, seharusnya membuat pemerintah peka dan menjadikan peningkatan mutu sumber daya manusia sebagai fokus utama pembangunan jangka panjang. Karena kita yakin kedepan deposit kekayaan alam akan semakin habis dan sama sekali tidak dapat diandalkan lagi, maka harapan berjalannya kehidupan selanjutanya bukan sepenuhnya pada sumber daya alam, melainkan pada manusia yang cerdas. Jika saja kita ingin sedikit beranjak untuk lebih maju, sebetulnya mudah saja. Andai putera-puteri Indonesia mampu mengolah hasil sumber kekayaan alamnya sendiri tanpa melibatkan pihak asing, maka perputaran keuntungannya tidak akan lari kemana-mana melainkan masuk ke Indonesia. Karena selama ini keuntungan hasil kekayaan alam Indonesia, 75-80% transit di negara perusahaan pengolah SDA tersebut berasal, sedangkan sisanya 15-20% di perebutkan oleh pemerintah pusat dan daerah, belum lagi di daerah pun diperebutkan kembali antara Pemda setempat dengan masyarakat lokal di mana perusahaan melakukan penambangan. Oleh karena itu wajar, jika masalah Freeport, Exxon mobile oil, Newmon dan lainnya muncul, karena permasalahan dasarnya adalah masyarakat Indonesia sampai sekarang belum mampu mengolah hasil kekayaan alamnya sendiri, selain itu sikap mental ”malas” karena terbiasa hidup makmur tanpa banyak bekerja harus terus di benahi, konflik-konflik bermunculan disebabkan ketidaksiapan masyarakat dalam menerima perubahan, ketika ada sedikit saja pergeseran kondisi, timbul ketakutan luar bisa, karena menganggapnya sebagai ancaman.
Menggantungkan Harap Pada Pemerintah
Harapan terbesar untuk merubah keadaan sebetulnya di berikan kepada pemerintah, selagi masyarakat masih memberikan kepercayaan. Pertama, mulai dari permasalahan sederhana namun mendasar adalah merubah ”paradigma masyarakat” jika memang negara ini tidak lagi kaya dengan deposit sumberdaya alamnya. Kedua, yang harus di segerakan adalah akselerasi peningkatan mutu SDM dengan peningkatan kualitas institusi-institusi pendidikan yang ada dengan mengembangkan iklim research, dalam hal ini adalah tuntutan terhadap pemerintah dalam meningkatkan anggaran pendidikan, sehingga lambat laun masyarakat Indonesia pun memiliki kapasitas dalam bidang teknologi baik sitem informasi, manajemen, maupun industri. Dengan demikian mulai dari pengelolaan SDA hingga penciptaan software dan hardware tidak melulu menggantungkan pada pihak asing. Ketiga, saatnya kita membangun kolektivitas dalam merubah ”mentalitas” masyarakat Indonesia, seperti karakteristik yang di jelaskan Muchtar Lubis yang ternyata semakin tertemukan saja realitasnya: korup, malas, konsumtif, asal bapak senang, feodal, dan hipokrit.
Sebetulnya tidak mudah dan butuh proses panjang dalam melakukan perubahan paradigma masyarakat. Namun demikian sesegera mungkin harus dilakukan karena dari cara pandang akan berpengaruh pada mentalitas masyarakat. Andai permasalahan ini terus-menerus dibiarkan, maka dampaknya bisa merambat pada dua, tiga bahkan sepuluh generasi yang akan datang, ketika semua yang ada di negeri ini benar-benar tergadai.
Apa yang tidak dimiliki oleh Indonesia?. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia merupakan negara dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Indonesia memiliki, berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km.
Tetapi semua kekayaan alam indonesia yang melimpah ruah dikelola oleh negara lain, Freeport, ExxonMobile, Newmon, dan Inco. Perusahaan-perusahaan tersebut menguasai sumber-sumber kekayaan alam potensial seperti emas, nikel, gas, dan minyak bumi.
Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta no.2 dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
Dari begitu banyak sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, Masyarakat Indonesia hanyalah sebagai buruh di tempat-tempat tambang tersebut. Padahal kekayaan tersebut adalah milik Indonesia. Tetapi masyarakat Indonesia tidak bisa merasakan kekayaan tersebut.
Saat ini saja, jumlah kemiskinan di Indonesia pada Maret 2009 saja mencapai 32,53 juta atau 14,15 persen [www.bps.go.id]. Kemiskinan tidak hanya terjadi di perdesaan tapi juga di kota-kota besar seperti di Jakarta. Kemiskinan juga tidak semata-mata persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Karena tidak bisa mengelola sumberdaya alamnya sendiri, maka masyarakat Indonesia hanya bisa menjadi buruh di perusahaan-perusaahaan asing tersebut. Menyedihkan….Masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang miskin di Negara yang kaya.
Indonesia memiliki, berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km.
Tetapi semua kekayaan alam indonesia yang melimpah ruah dikelola oleh negara lain, Freeport, ExxonMobile, Newmon, dan Inco. Perusahaan-perusahaan tersebut menguasai sumber-sumber kekayaan alam potensial seperti emas, nikel, gas, dan minyak bumi.
Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta no.2 dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
Dari begitu banyak sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, Masyarakat Indonesia hanyalah sebagai buruh di tempat-tempat tambang tersebut. Padahal kekayaan tersebut adalah milik Indonesia. Tetapi masyarakat Indonesia tidak bisa merasakan kekayaan tersebut.
Saat ini saja, jumlah kemiskinan di Indonesia pada Maret 2009 saja mencapai 32,53 juta atau 14,15 persen [www.bps.go.id]. Kemiskinan tidak hanya terjadi di perdesaan tapi juga di kota-kota besar seperti di Jakarta. Kemiskinan juga tidak semata-mata persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Karena tidak bisa mengelola sumberdaya alamnya sendiri, maka masyarakat Indonesia hanya bisa menjadi buruh di perusahaan-perusaahaan asing tersebut. Menyedihkan….Masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang miskin di Negara yang kaya.
Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur Tengah.
Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.
dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.
1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.
Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya (penulis= suranegara) mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya.
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik darip
2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina
3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.
4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.
5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.
Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi?
"Indonesia tanah air beta
disana tempat lahir beta,
dibuai dibesarkan bunda,
Tempat berlindung di hari Tua...
Hingga nanti menutup mata"
disana tempat lahir beta,
dibuai dibesarkan bunda,
Tempat berlindung di hari Tua...
Hingga nanti menutup mata"
Demikianlah sedikit tulisan mengenai Indonesia Ku yang sangat kaya.
Bumi yang kaya ini jika dikelola dengan baik akan membuat setiap rakyat Indonesia bisa memperoleh kemakmuran yang luar biasa sehingga bisa jadi suatu saat rakyat Indonesia sudah tidak perlu dikenakan pajak seperti saat ini, dan segala fasilitas bisa dinikmati dengan gratis berkat dari kekayaan alam yang melimpah yang dibagi kepada rakyat secara adil. Yang dibutuhkan Indonesia adalah penguasa baik, adil dan pandai yang amat mencintai rakyat dan menolak segala bentuk kebijakan yang menyulitkan masyarakat. "Sudah saatnya Indonesia bangkit menuju kejayaannya. Jika hal itu terlaksana Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia."
Baca juga, mengenai INdonesia Ku disini, bisa juga disini dan disini
Baca juga, mengenai INdonesia Ku disini, bisa juga disini dan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar