Rinitis alergi merupakan penyakit yang sangat sering ditemukan dan berkaitan erat dengan faktor genetik atau keturunan alergi. Penyakit ini biasanya muncul pertama kali pada usia anak-anak, remaja, dan dewasa muda.
Penderita rinitis alergi umumnya mengeluh sering bersin dan pilek yang disertai dengan cairan ingus bening dan encer, sehingga sering menyebabkan gangguan fungsi penciuman. Penderita juga mengalami rasa gatal pada hidung, oleh karena itu penderita sering menggosok-gosok hidungnya dan menimbulkan garis horizontal yang disebut nasal crease. Selain mengenai hidung, rinitis alergi juga dapat menyebabkan mata merah dan berair, kehitaman di sekitar mata (allergic shiners), kelemahan, dan mengantuk.
Rinitis alergi dapat menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu sinusitis dan otitis media. Menurut beberapa penelitian, rinitis alergi juga mampu mempengaruhi kemampuan belajar anak dan menyebabkan gangguan tidur. Selain itu, penderita juga dapat saja mengalami penyakit alergi lain.
Tatalaksana penyakit rinitis alergi yang paling utama adalah dengan menghindari faktor pencetusnya, oleh karena itu perlu dilakukan prick test untuk mengetahui status alergi penderita dengan melakukan prick test, yaitu dengan memasukan zat-zat (alergen) ke kulit dan setelah itu dilihat bagaimana reaksi tubuh terhadap zat tersebut. Sedangkan untuk pengobatannya, dapat diberikan obat antihistamin, decongestant, atau steroid tergantung dari hasil pemeriksaan dokter. Ada pula terapi paling canggih yaitu dengan immunotherapy untuk desensitisasi terhadap alergen. Rencana operasi dapat pula dianjurkan dokter apabila terdapat komplikasi atau penyakit penyerta lain seperti polip hidung dan kelainan anatomis hidung lain.
Jika keinginan bersin terjadi saat sedang terlibat perbincangan serius, pertemuan penting atau berada di ruang yang sepi, orang lebih suka untuk menahannya. Sebaiknya jangan menahan bersin karena bisa berbahaya.
Beberapa orang mencoba menahan bersin dengan cara menekan hidung mereka sehingga keinginan untuk bersin menjadi hilang. Ternyata menahan bersin justru bisa menjadi masalah yang serius jika sering dilakukan.
Kecepatan bersin yang dimiliki manusia adalah 161 km/jam, sehingga jika seseorang menahan untuk bersin maka tubuh harus menahan kecepatan tersebut secara tiba-tiba. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi fungsi tubuh dan menyebabkan kuman yang seharusnya dikeluarkan malah masuk kembali.
"Bersin merupakan kegiatan yang positif karena memiliki fungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut dan tenggorakan) dan ini adalah hal yang baik, sedangkan menahan bersin justru berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa risiko," ujar Dr Michael Roizen, kepala Wellness Officer Clevelend Clinics, seperti dikutip dari Doctoroz.com.
Roizen mengungkapkan ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan jika seseorang menahan bersin yaitu:
- Menyebabkan patah tulang di tulang rawan hidung
- Mimisan
- Pecah gendang telinga
- Gangguan pendengaran
- Vertigo
- Retina yang terlepas atau mengalami emfisema. Hal ini karena tubuh berusaha menahan kecepatan dari bersin yang tinggi. Cedera yang timbul umumnya mempengaruhi struktur bagian dalam kepala.
Emfisema adalah suatu kondisi yang bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa, kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena dapat membatasi pasokan udara. Tanda-tanda yang muncul biasanya wajah atau leher yang membengkak dan timbul rasa ketidaknyamanan.
"Untuk membantu seseorang agar mudah bersin bisa dengan cara melihat cahaya terang, hal ini dapat merangsang saraf optik yang melintasi jalur pusat bersin. Selain itu iritasi yang terjadi di saraf dekat pusat bersin juga bisa memicu seseorang untuk bersin," tambahnya.
Saat seseorang bersin biasanya diikuti oleh keluarnya bakteri atau kuman dari dalam tubuh. Hal ini berguna untuk menjaga hidung agar tetap bersih, karenanya seringkali bersin terjadi secara berulang-ulang.
Jadi jangan pernah menahan bersin untuk menghindari beberapa risiko tersebut. Tapi jangan lupa untuk menutup mulut dan hidung dengan tangan, tisu, sapu tangan atau lekukan lengan saat bersin, agar bakteri dan kuman yang keluar tidak membahayakan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar