Selasa, 12 Februari 2013

Cerita2 Ringan, penuh makna n manfaat.

Berikut ini, Ayah_Alif ingin memberikan cerita2 ringan yg penuh dengan makna n manfaat. Agar tidak terlalu bosan membaca artikel yg panjang, Ayah_Alif sengaja menulisnya dengan singkat, tanpa mengurangi tujuan.
2 MALAIKAT
Alkisah, ada dua malaikat pengembara yang tengah turun ke bumi. Mereka memutuskan untuk bermalam di rumah sebuah keluarga kaya raya. Keluarga itu menyambut mereka dengan dingin dan tidak memberikan kamar tidur tamu sebagai tempat istirahat kedua malaikat itu. Malaikat itu malah diberikan sebuah tempat di ruang bawah tanah yang dingin dan berdebu. 

Setelah menyiapkan alas tidur di atas lantai yang keras, malaikat yang lebih tua melihat sebuah lubang di dinding dan memperbaikinya. Ketika malaikat yang lebih muda bertanya alasannya, malaikat yang lebih tua hanya menjawab, "Sesuatu itu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya". 

Malam berikutnya, kedua malaikat itu mengunjungi rumah sebuah keluarga miskin. Di sini, mereka disambut dengan hangat. Petani dan istrinya yang sangat baik dan ramah bahkan memberikan makanan mereka yang hanya sedikit dan juga membiarkan kedua malaikat bermalam di ranjang mereka. 

Begitu matahari terbit keesokan harinya, malaikat itu menemukan si petani dan istrinya sedang menangis. Sapi mereka satu-satunya, yang menghasilkan susu sebagai nafkah hidup mereka, terbaring mati di ladang. Malaikat yang lebih muda menjadi kesal dan bertanya kepada malaikat yang lebih tua, "Kok, tega sih membiarkan semuanya ini terjadi?! Keluarga yang pertama punya segalanya, tapi kamu menolong mereka. Keluarga ini berkekurangan dan malah mau berbagi segalanya, tapi kamu membiarkan sapi mereka mati." 

Seperti biasanya, malaikat yang lebih tua memberi jawab, "Sesuatu itu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya". Namun kali ini, dia meneruskannya dengan berkata, "Ketika kita bermalam di ruang bawah tanah di rumah megah itu, aku melihat ada bongkahan emas yang tersimpan di ruang di balik lubang dinding itu. Karena pemilik rumah itu sangat serakah dan tidak mau berbagi kekayaannya, aku menutup lubang dinding itu supaya dia tidak akan menemukannya. Lalu, semalam ketika kita tidur di ranjang petani ini, malaikat kematian menyambangi istri si petani. Aku justru berusaha menawar dengan memberikan sapi kepada sang malaikat kematian itu. Sesuatu itu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya." 

RENUNGAN:
Terkadang itulah tepatnya yang terjadi ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kita. Sebagai orang yang beriman, kita hanya perlu percaya bahwa setiap hal, entah itu keberuntungan atau kemalangan, terjadi demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak mengetahuinya hingga akhirnya semuanya itu terungkap.

Di sebuah desa, ada seorang tua yang sangat dikenal. Namanya disebut-sebut sebagai seorang yang sangat bijaksana, tempat banyak orang bertanya tentang hal apa saja. Petuah dan nasihat si orang tua tersebut juga dianggap selalu tepat, sehingga ia sangat dihormati dan disegani.

Suatu ketika, ada dua orang pemuda yang penasaran dengan kebijaksanaan orang tua tersebut. Sebab, mereka mendengar bahwa petuah dan wejangan si orang tua selalu manjur untuk mengatasi berbagai macam persoalan hidup. Mereka saling adu argumentasi tentang benar tidaknya berita tersebut. Maka, mereka pun ingin membuktikan kehebatan orang tua, apakah sesuai dengan yang dibicarakan orang atau tidak.

Hingga, pada sebuah sore yang cerah, mereka mendatangi orang tua bijak tersebut di kediamannya. Salah satu pemuda nampak membawa sesuatu yang sepertinya disembunyikan di tangannya. Ia menggenggam benda tersebut erat-erat, dan menaruhnya di belakang badannya, seolah tidak ingin memperlihatkannya pada orang tua tersebut. 

"Wahai Paman. Bolehkan aku bertanya?"

Si orang tua yang saat itu sedang bersantai kemudian menjawab, "Apa yang bisa kubantu?"
"Kami yang muda ini ingin belajar mengetahui banyak hal sebagai bekal hidup nanti. Sayang, sampai saat ini kami belum menemui guru yang kami anggap tepat yang bisa memuaskan dahaga pengetahuan kami. Nah, kami mendengar Paman adalah orang paling bijaksana di desa ini," tutur salah satu pemuda. "Karena itu, kami ingin bertanya kepada Paman."

Si orang tua hanya tersenyum mendengar ungkapan pemuda tadi. "Aku hanya orang biasa. Aku tak bisa mengajarkan apa-apa kepadamu Anak muda," jawab si orang tua merendah. "Aku hanya mencoba menjawab sebisa mungkin pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan orang kepadaku."

Mendengar jawaban tersebut, maka pemuda yang dari tadi menyembunyikan sesuatu di tangannya segera bertanya, "Kalau Paman memang bisa menjawab semua pertanyaan, cobalah jawab pertanyaanku ini. Aku sedang membawa burung kecil di genggamanku. Apakah burung di tanganku ini dalam keadaan mati atau hidup, wahai Paman?"

Sejenak, si orang tua menatap wajah pemuda itu dalam-dalam. Sembari tetap menebar senyum, ia pun lantas menjawab, "Anak muda, mati atau hidup burung itu ada di tanganmu. Kalau aku katakan burung itu hidup, dengan mudah kau pencet burung itu hingga mati. Tapi, kalau aku katakan burung itu mati, dengan mudah pula kamu melepaskannya untuk hidup bebas ke angkasa. Sama juga dengan kehidupan. Semua sebenarnya ada dalam genggaman tangan kita sendiri. Melalui tangan kita sendirilah nasib ini ditentukan."

Mendengar jawaban penuh makna tersebut, si pemuda langsung melepaskan burung yang sedari tadi dalam genggamannya. Ia dan temannya segera meminta maaf pada si orang tua karena lancang telah mencoba mengujinya. Mereka juga meminta agar bisa belajar lebih banyak tentang ilmu kehidupan pada si orang tua bijak.

RENUNGAN:

Ada sebuah ajaran yang menyebutkan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubahnya. Ini adalah sebuah ajaran sangat mulia yang menjadi cerminan bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menentukan nasib. Apakah baik atau buruk, senang atau susah, gembira atau sedih, semua itu bergantung pada bagaimana kita menyikapi hidup dan kehidupan.

Seperti filosofi yang terus saya sebutkan, "Success is my right!" Sukses adalah hak setiap orang dan hak siapa saja yang menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati. Unsur menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan inilah sebenarnya yang menentukan nasib kita sendiri. Dengan sebuah kesadaran penuh tentang arti kesuksesan, serta dengan menjadikannya sebagai sebuah keinginan atau target besar yang menantang, kemudian memperjuangkan sepenuh hati, maka kesuksesan pasti akan kita raih.

Oleh karena itu, kita sebenarnya mempunyai nasib atau takdir laksana sang burung dalam genggaman. Hanya dengan tangan sendirilah kita bisa menentukan apa saja yang dapat kita raih. Melalui kekuatan diri sendiri pulalah kita bisa mewujudkan semua impian.

Maka, mari kita perkaya mental dengan terus berjuang tanpa henti untuk menentukan nasib sendiri! Kita lepaskan belenggu keinginan bergantung pada orang lain, dan menggantinya dengan tekad dan keyakinan diri sendiri, guna meraih sukses seperti yang kita dambakan.

KESABARAN

Seorang anak muda mengunjungi seorang ahli permata dan menyatakan maksudnya untuk berguru. Ahli permata itu menolak pada mulanya, karena dia kuatir anak muda itu tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk belajar. Anak muda itu memohon dan memohon sehingga akhirnya ahli permata itu menyetujui permintaannya. "Datanglah ke sini besok pagi." katanya.

Keesokan harinya, ahli permata itu meletakkan sebuah batu berlian di atas tangan si anak muda dan memerintahkan untuk menggenggamnya. Ahli permata itu meneruskan pekerjaannya dan meninggalkan anak muda itu sendirian sampai sore.

Hari berikutnya, ahli permata itu kembali menyuruh anak muda itu menggenggam batu yang sama dan tidak mengatakan apa pun yang lain sampai sore harinya. Demikian juga pada hari ketiga, keempat, dan kelima. Pada hari keenam, anak muda itu tidak tahan lagi dan bertanya, "Guru, kapan saya akan diajarkan sesuatu?" Gurunya berhenti sejenak dan menjawab, "Akan tiba saatnya nanti," dan kembali meneruskan pekerjaannya.

Beberapa hari kemudian, anak muda itu mulai merasa frustrasi. Ahli permata itu memanggilnya dan meletakkan sebuah batu ke tangan pemuda itu. Anak muda frustrasi itu sebenarnya sudah hendak menumpahkan semua kekesalannya, tetapi ketika batu itu diletakkan di atas tangannya, anak muda itu langsung berkata, "Ini bukan batu yang sama!" "Lihatlah, kamu sudah belajar," kata gurunya.

Renungan :

Hidup mengajari kita secara diam-diam. Semakin kesal kita pada hidup ini semakin jauh kita darinya. Tiada yang lebih baik kita lakukan pada hidup ini selain kita belajar dengan sabar untuk menerima apa adanya.

KESEMPATAN

Bila anda tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya anda melihat lagi langkah anda. Jangan-jangan anda tak mengalah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan. Kesalahan menuntun anda untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin anda untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus anda kerjakan. Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa anda. Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.

Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika. Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka. Masihkah anda menganggapnya sebagai kesalahan?

MENJADI TUA

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.

Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.

Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.

Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.

Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.

Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.


Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur

Dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

MENEPATI JANJI

Seekor induk rusa ketika kedua anaknya sudah mulai belajar berjalan, pada pagi buta ketika kedua anaknya masih tidur, induk rusa keluar pergi mencari makanan, dia bermaksud setelah pulang dari mencari makanan akan mengajar anak-anaknya mencari makan serta menjaga diri menghindari dari bahaya.

Setelah mendapat makanan rumput hijau yang segar, saat perjalanan pulang dia terjebak dalam perangkap yang dibuat oleh pemburu. Induk rusa itu sambil menangis memikirkan kedua anaknya.

Pemburu akhirnya tiba, induk rusa berlutut memohon kepada pemburu membiarkannya pulang ke rumah memberi makan serta mengajari anaknya mencari makan, dia berjanji keesokkan harinya akan kembali  ke sini menyerahkan diri.

Pemburu melihat rusa ini dapat berbicara, di dalam hatinya sangat terkejut dan gembira, dia  memutuskan akan mempersembahkan rusa ajaib ini kepada  raja, supaya dia menjadi terkenal dan mendapat hadiah dari raja. Tetapi setelah berpikir sejenak, dia berubah pikiran, melepaskan induk rusa pulang.

Induk rusa bergegas berlari pulang, suasana hatinya sangat sedih memikirkan kedua anaknya, setelah sampai dirumah dia berkata kepada kedua anaknya, “Anak ku, mama akan menceritakan sebuah kebenaran dan ketidakkekalan di dunia ini kepada kalian, jika kalian sudah memahami kebenaran ini, maka kelak jika kalian menghadapi masalah apa pun.”

“Kalian nantinya tidak akan terlalu sedih lagi. Kalian harus ingat hidup ini sangat singkat,  segalanya akan berubah tidak pernah abadi, nilai dari keluarga, kasih sayang semuanya tidak abadi….,” ujar induk rusa itu.

Anak-anaknya sambil menangis bertanya, “Lalu kenapa mama masih harus menepati janji kepada orang jahat tersebut?.” Induk rusa berkata, “Tanpa Iman, dunia akan hancur, tidak ada kejujuran dunia akan runtuh, demi kelangsungan dan harapan dunia, saya rela berkorban, daripada menipu orang lain. Mama rela mati demi integritas, dari pada menipu untuk hidup.”

Setelah selesai berkata sambil menahan tangisannya induk rusa berlari keluar, anak-anak rusa mengejar dengan sekuat tenaga. Pemburu melihat induk rusa memenuhi janjinya datang kembali, menjadi sangat terharu dengan tangan merangkap di depan dada dan berlutut dia berkata kepada induk rusa, “Engkau bukan seekor rusa biasa, engkau pasti jelmaan dari Budha.”

“Welas asihmu membuat orang sangat terharu, kejujuran dan imanmu membuat saya sangat malu. Silahkan engkau kembali, saya tidak akan menyakiti Anda lagi, bahkan mulai saat ini saya tidak akan menyakiti seekor binatang pun,” kata si pemburu itu.
Pelajaran yang bisa kita petik dari cerita diatas adalah: Sifat welas asih dan kejujuran dari induk rusa ini akhirnya membangkitkan niat baik serta membangkitkan watak dasar dan sisi baik dari pemburu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook