Kamis, 21 Februari 2013

Egois.

Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umunya dan hanya memikirkan diri sendiri

Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari 'Aku adalah':. Kualitas pribadi mereka Egotisme berarti menempatkan diri pada inti dunia seseorang tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau dianggap sebagai "dekat," dalam lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois itu.


Teori eogisme atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich Wilhelm Nietche yang merupakan pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri. 

Kata "egoisme" merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno - yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern - ego (εγώ) yang berarti "diri" atau "Saya", dan-isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya. Dengan demikian, istilah ini secara etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme filosofis. 


Bagaimana menghadapi teman yang memiliki sifat egois. So, check this :

  • Sabar

Pastinya disini kamu memang harus lebih sabar menghadapinya. Rasanya saya tidak perlu menjelaskan tentang ini, karena saya yakin kamu bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak sabar. Baca juga artikel tentang SABAR, klik DISINI.

  • Menjadi cermin baginya

Maksudnya disini adalah, kamu berusaha untuk menjadi contoh bagi dirinya. Ketika kamu sering memenuhi permintaannya, sesekali cobalah kamu meminta kepadanya agar dia mau memenuhi permintaan kamu juga. Misalnya, “Andi, sudah dua hari kemarin kan saya selalu jemput kamu. Besok gantian, tolong kamu yang jemput saya ya..”. Intinya dalam permintaan kamu itu memberikan sebuah penegasan bahwa kamu berharap dia harus memenuhi permintaan kamu (gantian, kita yang egois. Hihi..)

  • Berikan kritik dan saran

Seperti orang bijak mengatakan, “Teman sejati adalah seseorang yang tidak selalu sejalan dengan kamu”. Ketika kamu merasa tindakannya adalah salah, maka kamu sebagai sahabat harus segera mengingatkannya. Maka dari itu, ketika kamu mendapatkan waktu yang tepat, berikan dia kritik dan saran bahwa ada sesuatu hal yang tidak kamu sukai dan juga tidak baik untuknya. Memang terkadang hal ini terasa susah, tapi bukankah kamu adalah sahabat sejati baginya? So, katakan walaupun itu pahit!

  • Berikan skak mat!

Kamu pasti tahu Skak mat? Itu adalah istilah yang digunakan dalam permainan catur, ketika menandakan bahwa sang raja sedang berada di ambang kematian. Jadi maksudnya disini adalah, ketika kamu telah berusaha melakukan segala hal untuk merubahnya tapi dia tidak juga berubah, berikan dia skak mat! (ini menurut saya lho..). Misalnya, “Andi, kamu adalah sahabat saya. Jadi tolong dengarkan saran saya! Kalau kamu nggak juga mau mendengarkan, saya bukan lagi sabahat bagimu!”. Memang disini kesannya kita yang terlihat egois, tapi itu bertujuan demi kebaikan dia, dan juga kebaikan kamu. Dengan ucapan seperti itu diharapkan dia dapat mengintrospeksi diri dan mengetahui bahwa selama ini dia telah membuat kamu menjadi korban keegoisannya.


Tak mudah memang mencari pasangan yang sempurna sesuai keinginan. Walau ada kekurangan, itu adalah hal yang lumrah dan tak perlu diambil dikhawatirkan selagi bisa diatasi. Akan tetapi, sebisa mungkin Anda memilih pasangan yang tepat. Jangan sampai telanjur jatuh hati pada seseorang yang bertipe egois.

Untuk memastikan agar hubungan Anda tak rusak karena hal-hal yang tak terduga, ada baiknya jika Anda memerhatikan pasangan Anda, terutama jika dia melakukan hal ini:

1. Sering tanya soal uang
Ketika menjalin hubungan bersama dengan pasangan, memang akan sangat baik jika saling berbagi. Akan tetapi, jika sering menanyakan perihal tentang keuangan Anda, hal ini patut dicurigai bahkan dihindari. Bisa jadi, dia adalah orang yang materialistis.

2. Narsistik
Semua hal yang dibicarakan hanya tentang dirinya, tidak ada hal lain. Biasanya orang yang seperti ini tak bisa berbagi dengan orang lain. Yang ada dalam pikirannya hanyalah seputar kepentingannya.

3. Posesif
Pastinya semua orang membutuhkan ruang untuk privasinya. Jika Anda menemukan orang seperti ini, awal hubungan akan tampak romantis. Namun bila terus berlanjut, yang ada hanya rasa tak nyaman, karena dia membatasi ruang gerak Anda. Baginya, Anda harus senantiasa dengan dirinya, kapan saja dan dimana saja.

4. Trauma masa lalu
Dalam hal ini, bisa jadi pasangan Anda memiliki trauma pada masa lalunya. Sebelum menjalin hubungan dengan Anda, mungkin ia adalah seseorang yang mampu mengatur emosionalnya. Pasangan Anda sering disakiti, hal inilah yang kemudian membuatnya menjadi seorang yang hidup dalam balutan ego yang tinggi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook