Senin, 01 April 2013

Kriteria Laki2 Idaman

Pada artikel sebelumnya, Ayah_Alif telah menjelaskan tentang "Wanita Pilihan Allah" . Dan sekarang, Ayah_Alif ingin menjelaskan tentang "Kriteria Laki2 Idaman". Mungkin, Ayah_Alif bukanlah suami ataupun seorang ayah yg ideal menurut Islam. Karena banyak kekurangan n kebodohan yg masih menghiasi kehidupannya, akan tetapi Ayah_Alif hanya ingin melihat, mendengar n merasakan kebahagiaan Anak (Alif) dan Istri (Bunda) nya tertawa, bahagia, merasa nyaman n sejahtera secara lahir dan bathinnya.

Maha suci Allah yang telah menjadikan Islam sebagai jalan hidup bagi umat manusia. Allah telah mengilhamkan kepada manusia sebuah tata cara, sistem kehidupan manusia yang detail dan lengkap melalui Al-Qur’an. Ibarat mesin yang dilengkapi dengan handbook dan petunjuk pemakaian, manusia pun diberikan manual book-nya oleh Sang Pencipta dengan diturunkannya Al-Qur’an. Apabila petunjuk itu dipahami dan dijalankan dengan sebenar-benarnya, insya Allah kehidupan yang berlangsung di muka bumi akan berjalan dengan damai dan selamat. Teori dan praktek memang tidak selalu sama. Tetapi kita semua berusaha untuk berada dalam posisi paling dekat dengan apa yang digariskan oleh Allah dalam A-Qur’an.


Salah satu sistem yang dirumuskan garis besarnya dalam Al-Qur’an dan dirinci dalam Hadits Nabi adalah petunjuk tentang pernikahan. Pernikahan adalah salah satu cara yang digariskan oleh Allah untuk menjaga keberlangsungan hidup dan kekhalifahan manusia di bumi. Dibuatlah aturan pernikahan yang sesuai dengan fitrah dan tujuan utama pernikahan itu sendiri.

Setiap muslim dituntut untuk menjaga kesucian diri (iffah)-nya. Ia harus menjaga diri dari hal-hal yang dapat merusak jasmani dan jiwanya sebagai manusia yang sebenar-benarnya,dengan segala potensi alaminya. Kesucian diri adalah mahkota bagi orang-orang yang beriman. Karena itu pula dalam Islam diajarkan untuk berwudhu, bersuci dari hadats dan najis, mandi, bersiwak, diharamkan babi, diharamkan riba, diajarkan menjaga lidah, dianjurkan berpuasa, dll. Agar apa yang keluar dari diri seorang mukmin tiada lain adalah kebaikan. Best input, best output. Pernikahan adalah salah satu cara bagi seorang muslim untuk menjaga diri.

Pernikahan adalah tempat untuk mempertemukan kecenderungan dua jenis manusia dalam lembaga yang kokoh. Diharapkan orang-orang yang berkumpul di dalamnya merasa nyaman, tenang, dan tenteram. Pernikahan menjadi rumah terhangat yang paling menyenangkan bagi setiap anggotanya. Suami dan istri melabuhkan lelahnya di rumah, anak-anak pertama kali membagi suka-dukanya kepada saudara kandung dan orangtuanya. Ayah dan ibu menjadi penerang jalan bagi anak-anaknya. Anak-anak menjadi cahaya penyejuk bagi orangtua. Di dalamnya tertanam rasa kasih sayang yang menjadi dasar tumbuhnya benih-benih kebaikan, produktivitas, dan kemaslahatan bagi masyarakat.

"…  supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar-Rum: 21)


Rasulullah saw bersabda :“Dan perumpamaan mukmin itu seperti lebah, ia hinggap di tempat yang baik, memakan yang baik, tetapi tidak merusaknya”. (HR. Thabrani)

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْأَحْوَصِ قَالَ حَدَّثَنِي أَب أَنَّهُ شَهِدَ حَجَّةَ الْوَدَاعِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَذَكَّرَ وَوَعَظَ فَذَكَرَ فِي الْحَدِيثِ قِصَّةً فَقَالَ أَلَا وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّمَا هُنَّ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ لَيْسَ تَمْلِكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ فَإِنْ فَعَلْنَ فَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا أَلَا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ حَقًّا وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا فَأَمَّا حَقُّكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ فَلَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُونَ وَلَا يَأْذَنَّ فِي بُيُوتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُونَ أَلَا وَحَقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَنْ تُحْسِنُوا إِلَيْهِنَّ فِي كِسْوَتِهِنَّ وَطَعَامِهِنَّ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَمَعْنَى قَوْلِهِ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ يَعْنِي أَسْرَى فِي أَيْدِيكُمْ

Hasan Bin Ali al-Khallal telah menyampaikan hadits. Husain Bin Aly al-Ju’fi telah menyampaikan hadits dari Zaidah dari Syabib Bin Gharqadah, dari Sulaiman Bin Amr bin Al-Ahwash yang mengatakan, Bapakku telah mengabarkan bahwa ia menyaksikan haji wada Rasulullah. Beliau ketika itu membaca hamdalah, memuji Allah, memberi peringatan dan nasihat. kemudian Ia menyampaikan hadits yang mengisahkan haji wada tersebut. Dalam nasihat tersebut Rasulullah SAW bersabda: “Ingatlah dan berwasiatlah tentang wanita secara baik. Sesungguhnya mereka itu bagaikan tawanan yang menjadi tanggung jawabmu. tidaklah kamu miliki, dari mereka selain  hal tersebut, kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji secara nyata. Jika mereka berbuat jahat, maka jauhilah tempat tidurnya, pukullah dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka telah taat padamu, maka jangan lah membuat kesulitan pada mereka. Ingatlah sesungguhnya bagimu ada hak yang menjadi tanggung jawab mereka. Bagi istrimu juga ada hak yang menjadi tanggung jawabmu. Adapun hakmu yang menjadi tanggung jawab mereka adalah jangan memasukan orang yang tidak kamu senangi ke kamarmu, dan jangan lah mereka mengizinkan orang yang tidak kamu senangi berada di  rumahmu. Ingat lah bahwa hak mereka yang menjadi tanggung jawabmu adalah berbuat baik pada mereka seperti menyediakan pakaian dan makanan untuk mereka. Abu Isa al-Turmudzi menandaskan bahwa hadits ini termasuk Hasan Shahih, dan arti dari عَوَانٌ عِنْدَكُمْ adalah tawanan yang mesti dilindungi oleh aklian. Hr. Turmudzi (209-275H), al-Nasa`iy 215-303), al-Bayhaqi (384-458H).


Kadang kala kita salah dalam menilai seorang lelaki yang baik berdasarkan kerja nya. Pada dasarnya lelaki yang baik itu sebenarnya terletak pada agamanya. Banyak yang beranggapan lelaki beragama itu mestilah seorang ustaz, imam masjid, pelajar agama dan seumpamanya.

Sebenarnya perkara ini juga tidak benar.  Ramai dikalangan ahli agama yang sering memukul isteri, bersifat kasar, tidak pandai melayani isteri dan sebagainya.  Jadi ini juga bukanlah ciri-ciri seorang lelaki yang baik sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah. Lelaki yang baik dan beragama itu mempunyai sifatnya yang tersendiri.

SOLEH dapat di definisikan sebagai seorang lelaki muslim yang beriman (mukmin), bersih dari segi zahir dan batinnya, mengambil makanan yang bersih dan halal (bukan dari sumber yang haram). Sentiasa berusaha menjauhkan dirinya dari perkara yang akan mendorong kearah maksiat dan menariknya ke jurang NERAKA yang amat dalam. Ialah seorang lelaki yang sentiasa taat kepada Allah swt. dan Rasul nya walau dimana saja mereka berada.

Kita sendiri (Wanita/Laki-laki) harus menyadari bahwa bukanlah manusia sempurna, ada kesalahan yang dilakukan sengaja atau tidak akan tetapi kembalilah dan mohon ampun kepada Allah swt, Jika anda seorang wanita, carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini. Jika anda seorang lelaki, jadilah seorang lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini.
  • Kuat amalan agamanya. 
  • Menjaga solat fardhu, kerap berjemaah dan solat pada awal waktu. 
  • Auratnya juga sentiasa dipelihara dan memakai pakaian yang sopan. Sifat ini boleh dilihat terutama sewaktu bertemu. Akhlaknya baik, Yaitu seorang yang tampak tegas, tetapi sebenarnya seorang yang lembut. 
  • Pertuturannya juga mesti sopan, melambangkan peribadi dan hatinya yang mulia. 
  • Tegas mempertahankan Jati-diri nya, Tidak berkunjung ke tempat-tempat yang dapat menjatuhkan nama-baiknya. 
  • Amanah, tidak mengabaikan tugas yang diberikan dan tidak menyalahgunakan kuasa dan kedudukan. 
  • Tidak boros, tetapi tidak pelit. Mengerti menggunakan uang untuk keperluan yang bermanfa’at dengan bijaksana. 
  • Menjaga mata dengan tidak melihat perempuan lain yang lalu lalang ketika sedang bercakap-cakap. Pergaulan yang terbatas, tidak mengamalkan cara hidup bebas walaupun dia tahu dirinya mampu berbuat demikian. 
  • Mempunyai kawan pergaulan yang baik, Kawan pergaulan seseorang itu biasanya sama. 
  • Bertanggung-jawab, Lihatlah dia dengan keluarga dan Ayah Ibu nya. 
  • Wajah yang tenang, Terlihat dari cara berbicara, Bekerja dan saat dalam suasana Cemas.
  • Jika berhadapan dengan masalah, Tidak mudah mengumpat dan cepat marah karena syaitan tidak suka manusia dengan kesabarannya. Maka cobalah untuk bersabar dan terus bersabar, INSYA ALLAH akan memberi ketenangan.
  • Dapat mendengarkan alasan dan teguran, mana tahu di sebaliknya itu terdapat kebenaran dan sebagai panduan diri untuk membaiki diri menjadi lebih baik…

Semoga Sifat-sifat ini dapat diamalkan oleh kita semua kaum lelaki yang mencari ridha Allah. Buat wanita solehah yang mencari pasangan yang soleh, cobalah anda perhatikan Sifat-sifat yang terangkum  di atas pada setiap lelaki yang anda kenal. Jika Sifat-sifat ini ada pada mereka. Walau bagaimanapun juga, tidak semestinya semua sifat di atas terpenuhi, jika hanya terdapat 5-6 sifat itu sudah memadai. Manusia dapat berubah suatu saat nanti. Insya Allah sifat-sifat baik yang lain akan menyusul dengan usaha dan kesabaran untuk mencapainya. Rasulullah bersabda : Nikahilah seseorang disebabkan keturunan, wajah, harta dan agamanya, yang paling baik ialah AGAMAnya.

KRITERIA-KRITERIA LELAKI SOLEH YANG DIMAKSUDKAN OLEH AL QURAN DAN AL HADIST :
  1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah S.A.W.
  2. Jihad Fisabilillah adalah maklumat dan program hidupnya.
  3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
  4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
  5. Ikhlas dalam beramal.
  6. Kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupnya.
  7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
  8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
  9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
  10. Sholat malam menjadi kebiasaannya.
  11. Tawakal penuh kepada Allah ta’ala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt.
  12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
  13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
  14. Sangat kuat amar ma'aruf dan nahi munkarnya.
  15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan rahasia.
  16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
  17. Kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.

MENCARI NAFKAH
Tugas mencari nafkah dibebankan kepada kaum lelaki karena kelebihan dalam penciptaannya yang berupa kekuatan fisik dan akal fikirannya. Oleh itu lelaki mampu untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, memberi perlindungan dan pertahanan kehidupannya terutama kepada keluarga, agama, bangsa dan agamanya. Inilah sebabnya lelaki diangkat menjadi pemimpin bagi kaum wanita.

BERJIHAD FIISABILILLAH
Jihad merupakan amal yang paling utama dan puncak ketinggian Islam. Tidak ada satu pun amalan soleh yang dapat menandingi Jihad. Orang soleh tidak sedikit pun merasa gentar dan takut apabila berjuang menegakkan agama Allah sebaliknya sentiasa tersenyum bangga menjadi seorang hamba Allah dengan gelar paling indah yaitu MUJAHIDIN.

MELINDUNGI DAN MEMBELA KAUM YANG LEMAH DAN TERTINDAS
Sememangnya sejak akhir-akhir ini golongan kafir senantiasa mencari peluang untuk menindas dan menakluki negara-negara serta umat- umat Islam. Orang orang yang soleh haruslah peka dan bersedia untuk bertindak balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan tersebut.

MEMIMPIN & MENDIDIK ANAK & ISTRI
Mengajar dan membimbing dengan cara yang baik sehingga anak / isteri yang tidak soleh/solehah menyadari akan kesalahannya dan menggantikan cara hidupnya menjadi anak/isteri soleh/solehah. Mendidik anak/isteri dengan bijaksana sehingga dia menyadari makna yang sebenarnya dan bersedia mengubahnya. Sabda Rasulullah: “Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku.” … ( HR Ibnu Majah )

Tauladan Rasulullah dalam kehidupan berkeluarga: Keadaan beliau sebagai suami dan ayah. Kebiasaan beliau di tengah kehidupan bekeluarga. Cinta kasih beliau terhadap isteri dan anak.

Apabila sudah sebagian maka sempurnakanlah dan pertahankanlah, namun apabila belum senantiasa berusahalah untuk menyempurnakannya, karena memang Tidak ada insan yang sempurna, kecuali Rasulullah saw, tapi senantiasa berusahalah menjadi yang mendekati kriteria-kriteria tersebut.

Semoga kita semua dan anak keturunan kita senantiasa diberikan petunjuk dan bimbingan oleh Allah swt untuk bisa menjadi insan dan laki-laki yang baik menurut Islam dan bagi akhwat semoga diberi Allah swt atau bagi akhwat (perempuan) dapat diberikan Allah swt pasangan laki-laki mukmin yang baik menurut Islam seperti disebutkan di atas. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook