Khusus artikel kali ini, Ayah alif ingin berbagi dan menjelaskan sedikit tentang cita2.. Satu kata atau pertanyaan yg sering kita dengar. Namun, kita sendiri pun bingung untuk menjawabnya. Sebelum kepada penjelasan, Ayah Alif akan memberikan definisi tentang cita-cita.
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
Bagaimanakah jadinya nanti jika kita memiliki beribu-ribu batu bata, berpuluh-puluh karung semen dan berkubik-kubik pasir serta bahan-bahan bangunan yang lain untuk membuat rumah namun kita tidak mempunyai rancangan maupun bayangan seperti apakah bentuk rumah itu nanti. Alhasil, mungkin kita akan mendapatkan rumah dengan bentuk yang aneh, gampang rubuh atau bahkan kita tidak akan pernah bisa membuat sebuah rumah pun.
Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui, cobalah tanya kepada beberapa orang siswa SMU yang baru lulus, akan melanjutkan studi di mana mereka atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus. Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau mereka menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di PTN tertentu. Apakah jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang mereka tahu potensi mereka, tahu seperti apa gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut dan peluang-peluang yang dapat mereka raih kedepannya karena berkuliah di jurusan tersebut, sekedar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? Yang terjadi selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung, beberapa dari mereka ada merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah itu ia akan mengikuti ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif alakadarnya. Sungguh suatu pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.
Dahulu ada sebuah tradisi kurung ayam, balita yang sudah berumur beberapa bulan dikurung dalam sebuah kurungan ayam yang ditutuipi kain. Lalu di sekeliling kurungan tersebut disimpan berbagai macam benda yang mewakili profesi seperti gitar (musisi),
spidol (pengajar/guru), sarung tinju (atlit), pesawat-pesawatan (pilot) dan lain-lain. Lalu orang tua akan memperhatikan benda apakah yang pertama kali diambil oleh balita tersebut, jika ia mengambil terompet maka orang tua akan beranggapan sang bayi kelak akan menjadi seorang musisi atau berpotensi menjadi seorang musisi. Namun tampaknya adat semacam ini jarang dilakukan lagi. Nilai yang dapat diambil dari tradisi semacam ini adalah bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam memfasilitasi anaknya untuk mengeksplorasi bakat dan minat yang dipunyainya. Dan membantu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.
Ada yang bercita-cita menjadi seperti ibu bapa mereka, ada yang
bercita-cita menjadi idola ikutan hati dan tidak kurang juga
terikut-ikut watak televisyen terutamanya watak super-hero.
Tapi itulah impian dikala sedang berada di bangku sekolah rendah. Mungkin ada yang terlalu mengikut dan memang ada yang tidak realistik. Namun setelah dewasa, masihkah kita punyai satu cita-cita yang realistik yang sudah tersedia dalam hati. Atau masih tidak mempunyai atau mengetahui cita-cita sendiri.?
Bercita-cita tidak hanya bermaksud kepada kerjaya kita suatu hari kelak.
Bercita-cita juga bermaksud mendapatkan sesuatu yang kita
idamkan. Tapi, tahukan kita kenapa bercita-cita sebenarnya amat penting
dalam kehidupan?
Tahukah cita-cita penting dalam menentukan hala tuju, motivasi diri dan
arah hidup? Benar amat sukar untuk mengapai sesuatu, tapi kita boleh
lakukannya dengan kuasa bersabar dan mulakan dengan sedikit-sedikit.
Jadi, saya senaraikan 5 sebab kenapa perlu kita punyai cita-cita. 5 sebab kenapa perlu bercita-cita :
1. Tumpuan
- Dengan bercita-cita ia akan menjadi satu tumpuan atau fokus dalam
mendapatkan sesuatu dlm kehidupan. Seperti sebuah perjalanan, tentunya
kita punyai tujuan dan lokasi yang telah telah ditetapkan. Hidup tanpa
arah seperti kapal layar hilang layar. Hilang arah dan tujuan.
2. Rancangan-
Sudah mempunyai fokus dan objektif? tentunya kita akan dapat merangka
pelan atau rancangan untuk mencapainya. Sememangnya merancang penting
dalam mencapai sesuatu. Tanpa merancang sebenarnya kita merancang untuk
gagal.Tanpa merancang kita tidak akan mengetahui apakah risiko yang akan
dihadapi yang sememangnya bakal menjadi halangan kelak. Justeru, dalam
mengejar cita-cita, sekaligus ianya mendidik dalam membuat satu
rancangan atau pelan tindakan.
3. Kekuatan dan Kelemahan Diri
- Dengan bercita-cita, kita akan mengetahui kekuatan dan kelemahan
sendiri. Mengetahui kekuatan diri,adalah lebih mudah untuk
mengekploitasikan kekuatan tersebut untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan. Pengetahuan tentang kelemahan diri, membolehkan kita untuk
memperbaikinya setiap masa.
4. Sebuah kisah pengembaraan
- Sering kita bangga dengan kisah-kisah pengembaraan kita. Memanjat
gunung,terjun tebing dan menang sesuatu pertandingan. Namun, dalam
mencapai cita-cita, itu juga salah sebuah pengembaraan yang penuh dengan
liku dan cabaran. Bukan hanya sengaja untuk menceritakan, namun jadikan
ia satu pengajaran yang berguna untuk masa depan kelak. Pengalaman
berguna untuk diri sendiri sekaligus untuk orang lain.
5. Peransang
- Hidup perlukan ransangan. Dalam apa pun keadaan juga untuk masa
hadapan. Dengan tergengam cita-cita dalam tangan, ia akan menjadi sebuah
peransang dan motivasi untuk mencapainya. Kita akan mencuba sekuatnya
untuk memperoleh apa yang dimahukan bukan? Maka ianya akan mendatangkan
satu momentum yang kuat dalam diri untuk terus berusaha dan berusaha.
Saya sendiri mungkin ada juga, pernah berhadapan dengan mereka yang
tidak mengetahui apa cita-cita mereka. Mungkin seorang pelajar lepasan
SPM, mungkin pelajar universiti dan mungkin juga graduan. Agak
menyedihkan, tapi percayalah masih belum terlambat kerana selagi ada
masa, selagi itu perjuangan boleh diteruskan.
5 cara, agar Cita-cita Anda bisa terwujud
Mempertahankan semangat untuk dapat meraih cita-cita itu memang bukan
hal mudah. Namun, akan selalu ada jalan bagi Anda yang mau berusaha
keras dan tidak menyerah pada tantangan hidup. Dilansir dari All Women
Stalk, berikut ini adalah 5 tips jitu agar Anda mampu konsisten dalam
berusaha meraih cita-cita dan impian.
1. Lakukan apa yang Anda bisa, sekarang!
Menunda-nunda
pekerjaan adalah salah satu penyakit yang bisa menghalangi usaha Anda
dalam meraih cita-cita. Oleh karena itu, singkirkan sifat malas dan
menunda-nunda pekerjaan, dan mulai rancang rencana apa saja yang harus
Anda lakukan sekarang juga. Waktu bukanlah milik Anda, jadi jangan
sampai menyesal karena Anda menunda-nunda apa yang seharusnya bisa
dilakukan hari in.
2. Kesuksesan butuh proses
Keberhasilan
tidak pernah datang dengan instan. Ada banyak jalan terjal yang harus
Anda lewati agar bisa berada di puncak kejayaan. Oleh karena itu,
penting bagi Anda untuk melatih kesabaran diri sekaligus mematangkan
mental Anda dalam menghadapi kegagalan. Jika semua hanya ada di dalam
pikiran Anda, tanpa ada realisasi yang jelas, maka semua hanya akan jadi
mimpi di siang bolong bagi Anda.
3. Percayalah pada kemampuan diri
Berhentilah
membanding-bandingkan apa yang sudah Anda raih sejauh ini dengan milik
orang lain. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, termasuk dalam
urusan prestasi dan pencapaian hidupnya. Anda mempunyai takdir sendiri
yang harus Anda temukan, dan itu tentunya tidak akan pernah sama dengan
orang lain. Percayalah kepada apa yang bisa Anda berikan untuk diri
sendiri.
4. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai Anda
Kritik
akan selalu datang pada siapapun yang sedang berusaha membuktikan
dirinya bisa. Ini normal terjadi dan merupakan pahit manisnya kehidupan.
Anda harus pandai memilah mana kritikan yang bisa Anda pakai karena
memang diucapkan dengan tulus dan bermaksud membangun. Abaikan kritikan
yang terdengar penuh dengki dan hanya akan menjatuhkan Anda. Jadilah
pribadi yang bijaksana dalam hal ini.
5. Ingat untuk selalu fokus
Fokus
adalah hal yang krusial bagi Anda yang sedang dalam proses pencapaian
cita-cita. Untuk itu, Anda perlu membuat semacam sketsa atau diagram
rencana jangka panjang dan jangka pendek supaya tetap fokus. Atau, Anda
juga bisa berkreasi dengan papan inspirasi, yang berisi
tempelan-tempelan gambar orang yang menginspirasi Anda, ataupun gambar
lain yang bisa memacu semangat Anda. Yang penting, kendalikan waktu,
jangan biarkan dia yang mengendalikan Anda.
Apapun cita-cita Kalian, PASTIKAN awali dengan d0'a dan ridha orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar