Jakarta: Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meminta agar polisi menindaklanjuti informasi via surat elektronik dari Eli Cohen. E-mail Cohen menggemparkan karena menyebut pengurus teras PSSI bermain di belakang kekalahan Indonesia atas Malaysia dalam final Piala AFF, Desember tahun lalu.
"Saya sangat terkejut mendengar informasi itu. Kalau informasi itu benar, bukan saja kriminal biasa, tapi pengkhianatan kepada bangsa," kata Andi Mallarangeng di Jakarta, Selasa (1/2).
Dugaan suap pada final Piala AFF mencuat setelah beredarnya e-mail untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari seseorang bernama Cohen yang mengaku sebagai pegawai pajak Kementerian Keuangan. Cohen dalam suratnya meminta dilakukan penyelidikan atas skandal suap pada final Piala AFF di Malaysia.
Sebagai tindak lanjut dari informasi tersebut, Andi menugaskan Sekretaris Menegpora Wafid Muharam untuk berkonsultasi dengan pihak kepolisian untuk membongkar tuntas informasi tersebut. Sejauh ini tidak ada yang mengetahui secara pasti identitas pengirim tersebut.
"Informasi itu belum tentu benar dan juga belum tentu tidak benar. Kami tidak bisa menentukan, tapi yang jelas kami menerima informasi itu," kata Andi. Pada final Piala AFF yang berlangsung Desember lalu, Indonesia gagal meraih gelar juara setelah takluk 0-3 di Kuala Lumpur meski kemudian menang 2-1 di Jakarta.
"Saya sangat terkejut mendengar informasi itu. Kalau informasi itu benar, bukan saja kriminal biasa, tapi pengkhianatan kepada bangsa," kata Andi Mallarangeng di Jakarta, Selasa (1/2).
Dugaan suap pada final Piala AFF mencuat setelah beredarnya e-mail untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari seseorang bernama Cohen yang mengaku sebagai pegawai pajak Kementerian Keuangan. Cohen dalam suratnya meminta dilakukan penyelidikan atas skandal suap pada final Piala AFF di Malaysia.
Sebagai tindak lanjut dari informasi tersebut, Andi menugaskan Sekretaris Menegpora Wafid Muharam untuk berkonsultasi dengan pihak kepolisian untuk membongkar tuntas informasi tersebut. Sejauh ini tidak ada yang mengetahui secara pasti identitas pengirim tersebut.
"Informasi itu belum tentu benar dan juga belum tentu tidak benar. Kami tidak bisa menentukan, tapi yang jelas kami menerima informasi itu," kata Andi. Pada final Piala AFF yang berlangsung Desember lalu, Indonesia gagal meraih gelar juara setelah takluk 0-3 di Kuala Lumpur meski kemudian menang 2-1 di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar