Jumat, 04 Februari 2011

Seks Bebas....

Masalah seks anak kuliahan kerap jadi sorotan karena masa-masa seperti ini adalah waktu ketika seseorang mulai punya keinginan seks tapi terbentur norma belum menikah. Apa saja masalah seks anak kuliahan itu?
Seperti dikutip dari buku Questions Kids Ask About Sex, karangan J. Thomas Fitch dan Melissa R. Cox, yang diterbitkan ANDI, Rabu (22-12) ada beberapa masalah atau pertanyaan seks yang menghinggapi anak kuliahan, yaitu:

Seks bebas bisa menghancurkan kesempatan seseorang untuk menikmati kehidupan seks yang luar biasa di masa mendatang. Masalah yang bisa timbul adalah terkena infeksi menular seksual (IMS) yang biasanya tidak menimbulkan gejala, kemungkinan hamil di luar nikah dan ketidakmampuan untuk mengembangkan hubungan intim dimasa depan. Padahal seks dirancang untuk menjadi ikatan khusus dalam hubungan pernikahan secara permanen.
  • Jika terkena IMS, apakah akan mempengaruhi hubungan seks dalam penikahan atau kesempatan untuk punya anak?
IMS bisa disebabkan oleh bakteri dan parasit (klamidia, sifilis, vaginosis bakterial) yang bisa diobati atau akibat virus (HIV, herpes simpleks virus dan HPV) yang tidak bisa diobati sepenuhnya. Laki-laki bisa mengalami kemandulan sementara karena infeksi klamidia atau gonorrhea (kencing nanah), namun bisa disembuhkan dengan pengobatan.
Sedangkan IMS akibat virus bisa menetap di dalam tubuh meski gejalanya sudah hilang dan ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu seorang laki-laki bisa dibenci oleh istrinya karena telah menularkan infeksi yang sangat menyakitkan. Jika seseorang memiliki riwayat pernah mengidap IMS, ada kemungkinan menyebabkan permasalah di dalam rumah tangganya.
Meskipun alat kontrasepsi yang digunakan mengklaim aman, selalu saja ada kemungkinan untuk hamil yang bisa membatalkan pertunangan atau justru membuatnya menikah dalam keadaan hamil. Kondisi ini bisa memicu terjadinya aborsi yang dapat mempengaruhi sistem reproduksinya kelak.
  • Kapan sebaiknya waktu untuk menikah?
Waktu yang tepat untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kesiapan masing-masing orang dalam hal finansial dan emosional. Untuk itu tidak ada angka pasti yang menunjukkan waktu terbaik bagi seseorang untuk menikah.
Tinggal bersama biasanya dilakukan untuk melihat kecocokkan dalam pernikahan atau bagi orang yang takut untuk berkomitmen dengan penikahan. Namun nyatanya kondisi ini tidak menunjukkan keuntungan apapun. Selain itu kumpul kebo sangat memungkinkan orang untuk bergonta ganti pasangan yang membuatnya berisiko terkena infeksi penyakit menular.
Selain itu orang yang kumpul kebo lebih rentan terhadap kekerasan, memiliki hubungan yang tidak sehat, serta mengalami tingkat depresi yang lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang menikah.
  • Bisakah seseorang tidak menikah dan tetap hidup bahagia?
Jawabannya adalah bisa saja, karena ada beberapa alasan yang membuat seseorang tidak menikah seperti karena kepercayaan, sangat mencintai pekerjaannya atau memang memilih untuk tidak menikah. Kondisi ini biasanya karena ia memiliki keluarga dan teman, memiliki tujuan hidup serta tahu bahwa dirinya dicintai


Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barang siapa yang mengikuti langkah syetan, maka sesungguhnya dia (syetan) menyuruh perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Alloh dan Rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun diantara kamu bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki..." (An-nuur (24):21)

         
Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang. 
Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion). 
Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.
Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.


Baca juga tentang "Gaya Pacaran" disini

1 komentar:

Comment Using Facebook