Rabu, 05 Desember 2012

Stroke dan Pencegahannya

Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Kesibukan yang luar biasa terutama di kota besar membuat manusia terkadang lalai terhadap kesehatan tubuhnya. Pola makan tidak teratur, kurang olahraga, jam kerja berlebihan serta konsumsi makanan cepat saji sudah menjadi kebiasaan lazim yang berpotensi menimbulkan serangan stroke.


Gangguan pembuluh darah otak (GPDO) masih penyebab kematian ketiga, sesudah penyakit jantung dan kanker. Di negara maju, meskipun angka kematian dari GDOP akhir-akhir ini cenderung menurun oleh karena pencegahan terhadap penyakit ini telah dilakukan sebaik mungkin. Di negara berkembang kemajuan ekonomi serta ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperpanjang usia.

Di samping itu, perbaikan metoda penanganan penderita GPDO yang akut, telah menekan angka kematian penderita, akibat dari semua ini dapat diramalkan bahwa jumlah penderita yang mempunyai gejala sisa akibat GPDO akan meningkat. Pada kondisi Gangguan Pembuluh Darah Otak atau Stroke, problem yang sering timbul oleh pasien biasanya :
  1. Adanya kelemahan otot pada bagian anggota gerak tubuh yang terkena.
  2. Adanya gangguan keseimbangan.
  3. Adanya gangguan postur.
  4. Adanya gangguan pernafasan.
  5. Adanya atropi.
  6. Adanya gangguan kemampuan fungsional
Beberapa definisi tentang stroke secara teoritis dari beberapa literatur dapat digambarkan sebagai berikut antara lain: Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu. 

Definisi menurut WHO: stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran darah otak. Menurut Neil F Gordon:  stroke adalah gangguan potensial yang fatal pada suplai darah bagian otak. Tidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang dibutuhkan pada otak dan otak dalah pusat control system tubuh termasuk perintah dari semua gerakan fisik.     
           
Dengan kata lain stroke merupakan manifestasi keadaan pembuluh darah cerebral yang tidak sehat sehingga bisa disebut juga “cerebral arterial disease” atau “cerebrovascular disease”. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan atau pecahnya pembuluh darah, semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai. Stroke seringkali terjadi pada orang-orang golongan usia diatas 50 tahun, tetapi mungkin saja terjadi juga pada usia muda yang sering kali disebabkan karena adanya kelainan jantung yang mengakibatkan timbulnya embolisasi. Dalam pandangan penulis, stroke merupakan kumpulan gejala-gejala berupa gangguan sensorik dan motorik yang terjadi akibat adanya gangguan atau kerusakan sirkulasi darah di otak. Maka kategori stroke bukanlah sebagai penyakit akan tetapi sebagai sindroma (kumpulan gejala). Justru penyebab stroke dapat dari berbagai penyakit seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, dll.

Definisi stroke (bahasa Inggris: stroke) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah kesuatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak . Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Strok adalah penyebab kematian yang ketiga diAmerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung". strok terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat olehemboli. Emboli bisa berupakolesterolatauudara.Strok dibagi menjadi dua jenis yaitustrok iskemik maupunstrok hemorragik . Pada strok iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis(penumpukan kolesterol padadinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluhdarah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami strok jenis ini. Stroke hemorragik.Pada strok hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambataliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak danmerusaknya. Hampir 70 persen kasus strok hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi. rujukan?

Stroke iskemik Pada strok iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcusaorta).

Transient ischemic attack (TIA) didefinisikan sebagai episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan setempat pada otak atau iskemi retina yang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa adanya infark, serta meningkatkan risiko terjadinya stroke di masa depan.

Patofisiologi Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah kesebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir didalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Stroke terjadi karena beberapa sebab, diantaranya adalah:
  • Penyumbatan arteri
Penyumbatan arteri di otak oleh gumapalan (trombosis) merupakan penyebab paling umum dari stroke. Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat itu kemudian kekurangan darah dan oksigen. Akibatnya, sebagian sel-sel otak kekurangan darah dan oksigen. AKibatnya sebagian sel-sel otak mati dan sel otak yang mengendalikan tubuh itu berhenti bekerja. Biasaya plak kolesterol di pembuluh darah kecil di dalam otak yang pecah secara bertahap menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memulai proses pembentukan bekuan darah kecil.
  • Stroke emboli
Penyebab lain adalah bekuan darah atau sepotong plaj aterosklerosis berjalan melalui aliran darah di otak. Ketika aliran darah terhenti, sel-sel otak tidak menerima oksigen dan glukosa yang dibutuhkannya untuk berfungsi sehingga stroke terjadi. Bekuan darah mungkin awalnya tersebntuk di ruang jantung sebagai akibat dari irama jantung yang tidak teratur. Biasanya pembekuan ini tetap melekat pada lapisan dalam jantung, tetapi kadang-kadang bisa pecah, perjalanan melalui aliran darah di otak inilah yang menyebabkan stroke. Emboli bisa juga berasal dari arteri besar di leher yang memasok darah ke otakm dan kemudian menyumbat arteri kecil di dalam otak.
  • Cerebral hemorrahage
Sebuah pendarahan otak terjadi bila pembuluh darah di otak pecah dan berdarah ke dalam jaringan otak sekitarnya. Sebuah pendarahan otak menyebabkan stroke dengan mengehentikan pasokan darah dan oksigen ke otak. Selain itu, darah itu tidak dapat menyebabkan pembengkakan jaringan otak (edema serebral). Edema dan akumulasi darah meningkatkan pendarahan otak dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
  • Pendarahan subarachnoid
Dalam pendarahan subarachnoid, darah mengumpul di ruang bawah membran arachnoid yang melapisi otak. Darah berasal dari suatu pembuluh darah abnormal yang bocor atau pecah, seringkali ini adalah suatu aneurisma. Pendarahan subarachnoid biasanya  menyebabkan sakit kepala parah tiba-tiba, mual, muntah, intoleransi cahaya, dan leher kaku. Jika tidak segera mendapat perawatan, bisa mengakibatkan koma dan kematian otak.
  • Vaskulitis
Penyebab lain yang jarang dari stroke adalah vaskulitis, yaitu suatu kondisi saat pembuluh darah meradang dan menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan otak.
  • Migrain
Migrain atau sakit kepala vaskiular bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak. Beberapa kasus migrain bahkan menyerupai stroke dengan menghilangkan fungsi dari satu sisi tubuh atau penglihatan dan kemampuan berbicara.

Penyebab Stroke dimasa Muda

Seperti yang kita ketahui, stroke adalah penyakit yang tidak dapat di duga kapan terjadinya, tetapi stroke adalah penyakit yang dapat diperkirakan dan dapat dicegah dengan cara mengontrol faktor-faktor resikonya. 

Faktor resiko stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko yang bisa di modifikasi dan faktor resiko yang tidak bisa di modifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras, dan kecenderungan genetis. Faktor resiko yang dapat di modifikasi diantaranya adalah : tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol (hiperkolesterol), kegemukan (obesitas), kencing manis (diabetes), penyakit jantung, merokok dan alkohol.

Faktor resiko lainnya termasuk penggunaan pil kontrasepsi, terapi sulih hormon, dan kehamilan. Seseorang bisa mengurangi kemungkinan stroke apabila ia dapat mengelola faktor-faktir resiko yang dapat di modifikasi. Bagi anda yang sudah pernah mendapat serangan stroke sebelumnya, mengelola faktor-faktor resiko yang masih daoat di modifikasi ini juga akan mengurangi kemungkinan anda terkena serangan stroke berikutnya.

Stroke dapat disebabkan oleh faktor keturunan karena faktor-faktor resiko terjadinya stroke seperti hipertensi dan kencing manis umumnya menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dan dalam beberapa panelitian memang ditemukan kaitan keturunan dengan angka kejadian stroke.

Stroke dapat menyerang siapa saja mulai dari anak-anak sampai dewasa. Tidak ada patokan mengenai usia berapa seseorang rawan terkena stroke, walaupun memang biasanya stroke menyerang seseorang yang berusia diatas 65 tahun (stroke pada anak sangat jarang dan biasanya di hubungkan dengan kelainan bawaan /kongenital). Sekarang ini, dengan pola hidup tidak sehat diperkotaan, stroke bahkan dapat menyerang seseorang yang berusia 30 tahun.

Tidak dapat dikatakan bahwa makanan yang banyak santan dan berbumbu merupakan penyebab stroke, tetapi jenis makanan yang berbumbu, bersantan apalagi berlemak akan menyebabkan penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, atau obesitas. Penyakit-penyakit itulah yang merupakan faktor resiko terjadinya stroke.

Gejala Stroke 

Gejala-gejala stroke awalnya belum menunjukkan ciri atau tanda yang mudah untuk dikenali atau dilihat, gejala stroke ini akan mudah dikenali seiring berjalannya usia dan waktu atau gejala stroke yang dirasakan semakin terasa. Penyakit stroke memiliki tahapan dalam penyebaran penyakitnya yang mengakibatkan kelumpuhan pada bagian organ tubuh yang diinginkan.

Berikut ini ada beberapa tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit stroke, yakni :

1. Gejala sementara
  • Sakit kepala secara tiba-tiba, pusing, bingung.
  • Penglihatan kabur atau kehilangan ketajaman pengihatan pada satu atau kedua mata.
  • Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah.
  • Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh
2. Gejala ringan
  • Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara
  • Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki
  • Bicara tidak jelas
3. Gejala berat
  • Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara dan ringan.
  • Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran).
  • Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki.
  • Bicara tidak jelas/ hilangnya ataupun berkurangnya kemampuan bicara.
  • Sukar menelan.
  • Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan feses.
  • Kehilangan daya ingat dan konsentrasi.
  • Terjadi perubahan perilaku misalnya : bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil dsb.
Serangan Stroke

Stroke adalah penyakit degeneratif yang kerap dijumpai pada usia senja. Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan terhambatnya proses metabolisme sel-sel syaraf yang dapat merusak atau mematikan sel-sel otak. Kematian sel-sel otak ini dapat berjalan perlahan-lahan sehingga mencapai titik kematiannya. Berarti terjadi degenerasi sel-sel otak.

Kematian jaringan otak yang terjadi akibat stroke ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota tubuhnya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya.

Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh sumbatan yang berupa kolesterol atau mungkin udara serta zat lain yang masuk dalam sistem pembuluh darah otak. Sebagian besar penyakit stroke ini hanya menyerang kaum usia lanjut (lansia). Tetapi sejalan dengan perkembangan waktu, kini ada kecenderungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan dibawah usia 45 tahun. Penyakit stroke pun ternyata dapat menyerang siapa saja tanpa melihat jabatan atau tingkatan sosial ekonomi.

Gejala-gejalanya muncul tanpa diundang dan serangan stroke ini dapat mengakibatkan kelumpuhan dan kecacatan permanen bagi penderitanya. Menurut Ahmad J. Ramadhan, beliau mengungkapkan bahwa di samping penyakit degeneratif, stroke juga termasuk penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) dan ditandai oleh kematian jaringan otak (infrak cerebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke dalam otak. WHO mendefinisikan stroke sebagai gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak.

Pencegahan Stroke

Mengingat beban penyakit stroke, pencegahan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Pencegahan primer kurang efektif daripada pencegahan sekunder (sebagaimana dinilai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mengobati untuk mencegah satu stroke per tahun). Karena stroke mungkin menunjukkan aterosklerosis yang mendasarinya, penting untuk menentukan risiko pasien untuk penyakit kardiovaskular lain seperti penyakit jantung koroner. Sebaliknya, aspirin mencegah melawan stroke pertama pada pasien yang menderita infark miokard.

  • Faktor risiko
Faktor risiko yang paling penting dimodifikasi untuk stroke adalah tekanan darah tinggi dan atrial fibrilasi (meskipun besarnya efek ini adalah kecil: bukti dari percobaan Medical Research Council adalah bahwa 833 pasien harus dirawat selama 1 tahun untuk mencegah satu stroke). Lainnya dimodifikasi faktor risiko termasuk kadar kolesterol darah tinggi, diabetes, merokok (aktif dan pasif), konsumsi alkohol berat dan penggunaan narkoba, kurangnya aktivitas fisik, obesitas dan diet yang tidak sehat. Penggunaan alkohol bisa predisposisi stroke iskemik, dan perdarahan intraserebral dan subarachnoid melalui beberapa mekanisme (misalnya melalui hipertensi, fibrilasi atrium, trombositosis rebound dan agregasi trombosit dan gangguan pembekuan). Obat yang paling sering dikaitkan dengan stroke kokain, amfetamin menyebabkan hemorrhagic stroke, tapi juga over-the-counter batuk dan obat flu yang mengandung simpatomimetik.

Tidak ada studi berkualitas tinggi telah menunjukkan efektivitas intervensi yang ditujukan untuk penurunan berat badan, promosi olahraga teratur, mengurangi konsumsi alkohol atau berhenti merokok. Meskipun demikian, mengingat tubuh besar bukti, manajemen medis terbaik untuk stroke meliputi saran mengenai penggunaan diet, olahraga, merokok dan alkohol. Obat atau terapi obat adalah metode yang paling umum pencegahan stroke; endarterektomi dapat metode pembedahan yang berguna mencegah stroke.

  • Tekanan darah
Hipertensi menyumbang 35-50% dari risiko stroke. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa bahkan pengurangan tekanan darah kecil (5 sampai 6 mmHg sistolik, 2 sampai 3 mmHg diastolik) akan menghasilkan 40% lebih sedikit stroke. Menurunkan tekanan darah telah meyakinkan menunjukkan untuk mencegah stroke iskemik dan baik hemoragik. Hal ini sama pentingnya dalam pencegahan sekunder. Bahkan lebih tua dari 80 tahun dan orang-orang dengan hipertensi sistolik terisolasi manfaat dari terapi antihipertensi pasien. Studi menunjukkan bahwa hasil terapi intensif antihipertensi dalam pengurangan risiko yang lebih besar. Bukti yang tersedia tidak menunjukkan perbedaan besar dalam pencegahan stroke antara antihipertensi obat-Oleh karena itu, faktor-faktor lain seperti perlindungan terhadap bentuk-bentuk lain dari penyakit kardiovaskular harus dipertimbangkan dan biaya.
  • Atrial fibrilasi
Pasien dengan fibrilasi atrium memiliki risiko 5% setiap tahun untuk mengembangkan stroke, dan risiko ini bahkan lebih tinggi pada mereka dengan atrial fibrilasi katup. Tergantung pada risiko stroke, antikoagulasi dengan obat-obatan seperti aspirin coumarins atau dijamin untuk pencegahan stroke.

  • Darah lipid
Kadar kolesterol tinggi telah konsisten dikaitkan dengan (iskemik) stroke. Statin telah terbukti mengurangi risiko stroke sekitar 15%. Sejak awal meta-analisis lain obat penurun lipid tidak menunjukkan penurunan risiko, statin mungkin mengerahkan efek mereka melalui mekanisme selain penurun lipid efek mereka.
  • Obat antikoagulan
Antikoagulan oral seperti warfarin telah menjadi andalan pencegahan stroke selama lebih dari 50 tahun. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obat aspirin dan antiplatelet sangat efektif dalam pencegahan sekunder setelah serangan stroke iskemik atau transient. Dosis rendah aspirin (misalnya 75-150 mg) adalah sebagai efektif sebagai dosis tinggi tapi memiliki lebih sedikit efek samping, dosis efektif terendah tetap tidak diketahui. Thienopyridines (clopidogrel, tiklopidin) yang sederhana lebih efektif daripada aspirin dan memiliki penurunan risiko perdarahan gastrointestinal, tetapi mereka lebih mahal. Mereka peran yang tepat masih kontroversial. Tiklopidin memiliki ruam kulit yang lebih, diare, neutropenia dan thrombotic thrombocytopenic purpura. Aspirin dosis rendah juga efektif untuk pencegahan stroke setelah infark miokard mempertahankan.

Dalam pencegahan primer Namun, obat-obatan antiplatelet tidak mengurangi risiko stroke iskemik sementara meningkatkan risiko pendarahan besar. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki kemungkinan efek perlindungan dari aspirin terhadap stroke iskemik pada wanita.
  • Operasi
Prosedur bedah seperti endarterektomi atau angioplasti karotid dapat digunakan untuk menghilangkan penyempitan aterosklerotik signifikan (stenosis) dari arteri karotis, yang memasok darah ke otak. Ada tubuh besar bukti yang mendukung prosedur ini dalam kasus-kasus yang dipilih. Stenting arteri karotis belum terbukti sama-sama berguna. Pasien yang dipilih untuk operasi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat stenosis, waktu sejak gejala dan preferensi pasien.

Skrining untuk penyempitan arteri karotis belum terbukti tes skrining yang berguna pada populasi umum. Studi intervensi bedah untuk stenosis arteri karotis tanpa gejala hanya menunjukkan sedikit penurunan dalam risiko stroke. Untuk menjadi menguntungkan, tingkat komplikasi operasi harus tetap di bawah 4%. Bahkan kemudian, untuk 100 operasi, 5 pasien akan manfaat dengan menghindari stroke, 3 akan mengembangkan stroke meskipun operasi, 3 akan mengembangkan stroke atau mati karena operasi itu sendiri, dan 89 akan tetap bebas stroke tapi juga akan melakukannya tanpa intervensi.

Sehubungan dengan menurunkan homocysteine, sebuah meta-analisis dari percobaan sebelumnya telah menyimpulkan bahwa menurunkan homosistein dengan asam folat dan suplemen lain dapat mengurangi risiko stroke. Namun, dua uji coba terkontrol secara acak terbesar termasuk dalam meta-analisis hasil yang bertentangan. Satu positve melaporkan hasil; sedangkan lainnya negatif.

Masyarakat Eropa Kardiologi dan Asosiasi Eropa untuk Pencegahan dan Rehabilitasi Kardiovaskular telah mengembangkan alat interaktif untuk prediksi dan mengelola risiko serangan jantung dan stroke di Eropa. HeartScore ditujukan untuk mendukung dokter dalam mengoptimalkan pengurangan risiko kardiovaskular individu. Program Heartscore tersedia dalam 12 bahasa dan menawarkan versi berbasis web atau PC

Jika Anda tak ingin dan belum menjadi korbannya, mulai sekarang juga harus melakukan tindakan pencegahan. Berikut ini sejumlah saran dari Harold P. Adams, Jr. MD., profesor neurologi di University of Iowa Hospital and Clinic, Iowa City, AS., untuk mengurangi risiko stroke.
  • Periksa tekanan darah secara rutin. Riset menunjukkan, rajin kontrol mengurangi 40 persen risiko stroke. "Mengontrol tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan stroke," ujar Prof. Adams. Bila lebih dari 140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk menurunkannya.
  • Singkirkan tembakau. Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau mengurangi risiko stroke sampai 33 persen. "Tidak ada istilah merokok sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak saat ini!" tandas Prof. Adams.
  • Periksa leher Anda. Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di leher Anda. Ini terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis (pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah.
  • Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55 tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke.
  • Asal hijau atau oranye, santap saja. Terlalu dini menyebut beta-karoten dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber beta-karoten) lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.
  • Makanlah potasium. Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium sehari-hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat.
  • Kenali kandungan aspirin. Memang aspirin sering disebut bisa membantu mencegah stroke. "Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya bisa kurang baik," ujar Prof. Adams. Konsultasilah pada dokter.
  • Kurangi lemak. Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalori.
  • Jauhi alkohol. Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik tidak usah kenal, walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak pernah jelas ukuran minum secukupnya itu






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook