Jumat, 18 Januari 2013

Zat Berbahaya Dalam Makanan

Pada artikel sebelumnya, penulis pernah menjelaskan tentang "Halal dan Haram"  pada sebuah makanan. Betapa pentingnya label halal pada sebuah makanan/minuman yg kita konsumsi setiap harinya. Mutu/kualitas suatu makanan, harusnya diprioritaskan dalam hidup ini. Makanan dikonsumsi agar kita dapat bertahan hidup, dan untuk dapat hidup dalam keadaan sehat maka kita harus mengkonsumsi makanan yang sehat pula. Tapi apa jadinya kalau ternyata makanan yang kita konsumsi mengandung zat-zat kimia berbahaya.? Kita mengkonsumsi makanan seiap hari agar kebutuhan suplemen bagi tubuh terpenuhi, ada beberapa jenis zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan jika sampai masuk kedalam sistem percernaan tubuh. Meskipun jumlah bahan kimia tersebut hanya sedikit, tapi apabila sudah mencemari makanan maka akan dapat menyebabkan timbulnya dampak buruk bagi manusia.


Tak heran jika sering terdengar kasus keracunan massal karena makanan yang dikonsumsi mengandung zat kimi berbahaya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, tidak ada salahnya disini kita bahas tentang apa saja zat kimia berbahaya yang jika terkandung didalam makanan dapat menyebabkan kita keracunan. 

Tanpa kita sadari dalam berbagai jenis makanan sebenarnya mengandung bahan bahan yang berbahaya untuk tubuh. Meskipun kadarnya gak banyak tapi sebenarnya dapat berbahaya juga kalau dikonsumsi secara terus menerus. 

Sobat beberapa jenis zat kimia berbahaya pada makanan dapat anda lihat pada keterangan di bawah :
  • Saccharine ( sakarin ).
Sakarin digunakan sebagai bahan pemanis buatan pengganti gula. Konon katanya manisnya sakarin sekitar 500 kali lebih manis dari gula asli. Sakarin berbentuk butiran Kristal putih dan tidak berbau dan rasanya manis. Bahaya sakarin dapat meningkatkan potensi terjadinya kanker kandung kemih. Badan peneliti makanan amerika menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin jangan sampai lebih dari 1 gr per hari nya.
  • Cyclamate ( Siklamat ).
Siklamat adalah serbuk Kristal putih yang tidak beerbau, kadar manis siklamat berkisar 30 kali lebih manis dari gula tebu asli. Meskipun rasanya lebih manis, bila kandungannya berlebihan akan mengakibatkan perubahan rasa, yang semula manis akan menjadi getir mendekati pahit. Dengan adanya kadar siklamat 200 mg per ml dalam medium sel leukosit dan manolayer manusia dapat menimbulkan kromosom sel-sel darah tersebut pecah. Di beberapa Negara eropa, penggunaan siklamat sudah dilarang karena termasuk bahan kimia berbahaya pada makanan.
  • Nitrosamine.
Bahan kimia ini berbentuk Kristal bening mendekati kuning. Nitrosamine dapat berbentu serbuk, butiran atau bahkan bongkahan besar yang tidak berbau.penggunaan nitrosamine biasanya untuk mempertahankan warna asli daging dan memberikan aroma yang khas pada makanan kornet, sosis, keju, dendeng, ham dan yang lainnya Kandungan nitrosamine  dalam keju dianjurkan tidak melewati 50 ppm. Sedangkan untuk pengawet daging dan pemberi aroma yang khas berkisar 150 – 500 ppm.
  • Monosodium Glutamate ( MSG ).
Monosodium glutamate atau penyedap rasa masakan sering digunakan oleh masyarakat. Dari mulai untuk kosumsi sendiri sampai untuk skala yang lebih besar sepertu rumah makan atau catering. Mungkin kita tidak menyadari kalau sebenarnya MSG merupakan bahan kimia berbahaya pada makanan ( untuk penggunaan yang melewati batas ) Pada hewan percobaan penggunaan MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron dan sel syaraf dalam retina. 

Penggunaan MSG yang berlebihan dan berkepanjangan, dapat meningkatkan potensi terkena kanker hati, kanker ginjal, kanker otak dan dapat merusak jaringan lemak. Nah sobat netter itulah sedikit uraian mengenai beberapa bahan kimia berbahaya pada makanan. Jadi sebaiknya kita berhati-hati dalam memilih makanan dan sebaiknya hindarilah makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.


Dampak negatif dari pemakaian MSG adalah penyakit yang disebut Sindrom Restoran Cina (Chinesse Restaurant Syndrome). Selain itu juga dapat menimbulkan kesemutan pada leher, rahang bawah, lengan serta punggung terasa panas. Selain itu menurut FDA (Food and Drug Administration) pemakaian MSG secara terus menerus dapat memicu beberapa gejala penyakit antara lain tekanan darah tinggi, jantung berdebar, stroke ringan, gangguan tidur, asma, sulit menelan dan kegemukan. Kelebihan MSG dalam tubuh anak kecil dapat mengakibatkan kelemahan atau kerusakan syaraf otak.
  • Zat Pewarna Sintetis
Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat pewarna sintetis yang paling banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat. Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma. Selain itu, boraks, juga merupakan zat pewarna favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan.
  • Formalin
Pengawet formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan bau yang sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15% sebagai pengawet. Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada kandung dan saluran kemih. Penyalahgunaan pewarna kuning metanil untuk pewarna makanan telah ditemukan antara lain pada mie, kerupuk dan jajanan lain yang berwarna kuning mencolok dan berpandar.



Itulah sedikit uraian mengenai beberapa bahan kimia berbahaya pada makanan. Jadi sebaiknya kita berhati-hati dalam memilih makanan dan sebaiknya hindarilah makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Using Facebook